Season 2 - Seven

717 143 20
                                    

Pagi itu dengan keadaan lusuh dan berantakan arin serta felix langsung terbang ke indonesia saat mendapati kabar dari aji kalau haris masuk ruang icu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu dengan keadaan lusuh dan berantakan arin serta felix langsung terbang ke indonesia saat mendapati kabar dari aji kalau haris masuk ruang icu.

Felix melirik kearah arin yang tengah memainkan jarinya dengan tidak nyaman. Seperti ingin cepat sampai karena khawatir dengan keadaan haris.

"Rin, lo istirahat dulu. Semaleman lo ga tidur"

Arin menoleh kearah felix lalu menggeleng. "Gamau"

Mendengar perkataan arin membuat felix terdiam. Semalaman mereka dibantu dengan renjana, satya, dan aksa mencari tiket penerbangan tercepat. Sialnya hanya ada satu penerbangan yaitu jam 5 pagi. Membuat mereka harus berdiam diri di bandara untuk waktu lama.

Tentu perginya arin tidak izin kepada kakanya. Mereka tidak sempat untuk mengabari laki-laki itu. Nanti kalau sudah sampai di indonesia arin akan menghubungi kakanya.

"Arin, lo jangan gugup"

"Diem lix. Gua lagi khawatir sama haris"

Lagi, ia dibuat bungkam dengan perkataan arin yang terlalu menyakitkan. Ia sadar kalau haris berhasil menggantikan posisinya saat ini.

 Ia sadar kalau haris berhasil menggantikan posisinya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat jam 12 siang mereka sampai di bandara Soekarno Hatta. Dengan terburu-buru mereka menaiki taksi dan meminta dibawa ke rumah sakit tempat haris di rawat.

Selama di perjalanan arin sama sekali tidak bisa diam. Ia cemas dengan keadaan haris. Pantas saja seharian kemarin ponsel laki-laki itu tidak bisa dihubungi.

Butuh waktu sekitar satu jam untuk sampai di rumah sakit. Tepat saat mobil taxi berhenti arin langsung berlari keluar meninggalkan felix. Gadis itu berlari menuju ruang icu setelah bertanya dengan satpam disana.

Di depan ruang icu banyak orang yang hadir. Ada kedua orang tua haris, aji, jusuf, dan esa. Mereka terkejut dengan kehadiran arin apalagi melihat keadaan gadis itu yang lusuh.

"Aji, gimana keadaan haris?"

"Udah sadar dari setengah jam yang lalu. Lo mau liat?"

Arin mengangguk cepat. ia dibawa ke dalam ruang icu yang hanya berisi haris tengah tertidur dengan alat-alat yang mengelilingi tubuh laki-laki itu. Tidak lupa arin harus menggunakan baju khusus yang di sediakan.

PELIK • LEE FELIX √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang