Eleven

595 128 3
                                    

Iris sudah pulang dari rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iris sudah pulang dari rumah sakit. Tetapi keadaan rumah tidak berubah, bahkan lebih parah.

Bundamu benar-benar menganggap dirimu tidak ada dan ayahmu masih seperti biasa, dingin kepadamu. Sedangkan chan, jangan ditanya. Laki-laki itu benar-benar marah kepadamu.

Pagi ini, kamu membuat sarapan bersama bundamu seperti biasa. Keheningan melanda sejak pagi membuat kamu memilih mengunci bibirmu rapat-rapat. Fikiranmu masih berkenalan memikirkan kejadian saat itu.

"Rin"

Kamu menoleh, mandapati kakak mu yang menatap kearahmu dengan pandangan dingin.

"Y-ya kak"

"Di depan ada temen kamu. Sana samperin"

Kamu menatap chan bingung. Tetapi laki-laki itu langsung berbalik meninggalkan dapur. Setelah perginya chan kamu langsung cuci tangan dan izin ke bundamu untuk menghampiri seseorang yang menunggu di depan.

Benar saja, di depan rumah terparkir sebuah motor hitam yang sangat kamu kenal. Felix, dengan pakaian santainya tengah memainkan ponsel diatas motor membuat kamu menggigit bibirmu cemas.

Kamu tidak menyangka felix akan berani ke rumah mu tanpa memberitahu.

"Kenapa kesini?"

Felix menoleh saat kamu telah menghampirinya dan melontarkan pertanyaan.

"Mau jemput lo"

"Kok lo ga bilang dulu?"

Felix menatapmu bingung. "Emang harus banget bilang? Kan gua cuma mau jemput bukan numpang makan. Daripada lo berangkat sendiri ke kampus"

Kamu terdiam. Tidak tau harus berbicara apa lagi. Nyatanya kedatangan felix terlalu tiba-tiba dan kamu sama sekali tidak ada ekspektasi sama sekali.

"L-lo jalan du-"

"Rin"

Kalian berdua menoleh. Kamu langsung mengunci bibirmu rapat-rapat saat di pintu utama berdiri iris yang masih memakai piyama.

 Kamu langsung mengunci bibirmu rapat-rapat saat di pintu utama berdiri iris yang masih memakai piyama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, selama ini lo punya kembaran?"

Pertanyaan felix membuat kamu mengangguk pelan. Saat ini kamu sudah berada di kampus lebih pagi karena felix yang tiba-tiba menjemput mu.

Kamu menghela nafas pelan. Apa yang kamu sembunyikan harus terungkap saat ini. Apalagi yang pertama tau adalah felix. Kamu sama sekali tidak menyangka akan ketauan seperti ini, kamu kira bisa menyembunyikan hal ini lebih lama lagi.

"Lo kenapa sih ga pernah cerita kalo lo punya kembaran?"

Kamu yang tengah meminum segelas coklat panas menatap felix dengan pandangan malas. "Ngapain? Ga penting juga"

Felix terdiam membuat kamu memilih melemparkan pandangan kearah sepenjuru kantin yang masih sepi.

"Rin, lo kenapa sih?"

"Kenapa apanya?"

"Lo lagi datang bulan? Sensian gitu"

Kamu beranjak dari kursimu lalu membereskan barang-barang mu. "Gua duluan ya lix, lima menit lagi kelas mulai"

Setelah itu kamu pergi meninggalkan felix yang masih terdiam bingung di tempat. Kamu berjalan meninggalkan kantin dengan terburu-buru. Kamu menggigit bibir dalammu dengan cemas.

Sejujurnya kamu berbohong kalau kelasmu dimulai lima menit lagi. Nyatanya masih ada 30 menit sebelum jam pertama. Kamu hanya tidak ingin membicarakan iris dengan felix.

Boleh ga sih gua egois sekali aja lix. Gua cuma pengen lo liat ke gua dan gausah lirik iris. Gua sembunyiin ini semua biar gua tetep ngerasa ada yang peduli sama gua.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seminggu ini absen update dulu ya paling kalo ada waktu bakal diusahain ♡

PELIK • LEE FELIX √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang