.Akal-akalan.

3 2 0
                                    

Cahaya yang masuk dari celah-celah gorden membuat mata Neha terbuka satu, ia menggeleng lalu menggulung tubuhnya dengan selimut. Merasa enggan untuk bangkit dari tempat tidur, kepalanya pusing juga tubuhnya sakit semua. Apakah efek menangis kemarin? Tidak mungkin kan.

Tokk... Tokk!!

Suara ketukan pintu membuat Neha semakin merapatkan selimutnya. Tapi ketika suara seseorang di balik pintu menginterupsi membuatnya mau tidak mau membuka mata, terbangun dari tidur lalu menyingkap selimutnya.

"Neha sayang... bangun nak."

"Iya Ma," sahutnya dengan khas bangun tidur. Sebelum pergi untuk melaksanakan rutinitas mandi kebiasaan Neha ada melihat notifikasi ponsel, di sana ternyata ada pesan yang berasal dari Satya.

From: Kak Satyaku💓

|Neha, kamu udah tidur?

|Jangan nangis ya, aku cinta kamu

Membacanya menimbulkan senyum kecut muncul di bibir Neha saat ini. Betapa perhatiannya Satya membuat dirinya tidak percaya jika Satya akan tega melakukan ini padanya. Membuatnya bersedih setiap waktu, membuatnya menangis juga marah.

"Kamu perhatian sama aku, tapi kenapa kamu nyakitin aku Kak..." ucapnya lemah.

Jemari lentiknya keluar dari aplikasi WhatsApp dan beralih pada galeri. Ia pandang foto yang dikirimkan oleh nomor tidak terdaftar itu dengan nanar. Itu foto Satya tengah bersama gadis hamil makan di pinggir jalan, ada juga foto Satya tengah merangkul gadis itu.

"Aku seakan gak percaya kalau orang di foto ini kamu Kak, karena aku tau kamu seperti apa."

Neha gelisah sendiri, tiba-tiba saja terbersit di pikiran soal siapa gadis hamil itu. Saat itu ketika di rumah sakit bukankah Satya memeriksakan pada ibunya, mengapa tidak tanya saja mengenai gadis itu pada ibunya.

"Aku harus tanya Mama," ucapnya langsung turun dari tempat tidur, membuka kamar dan berlari begitu saja untuk menemui sang ibu.

☀️☀️☀️

Hari ini sesuai perkataan Teo kemarin, dia datang menemui anaknya yang sedang libur bekerja ke apartemennya. Ketika datang sayangnya bukan sang putra yang menyambut melainkan Nina karena Satya sedang keluar untuk melakukan olahraga pagi.

"Om mau minum apa?" tanya Nina santun yang masih berdiri di dekat pintu.

Teo yang sedang duduk di sofa tersenyum melihat Nina. "Apa aja, asal jangan kopi ya. Om nggak suka," jawabnya. Nina mengangguk lalu pergi ke dapur untuk membuatkan minuman untuk Teo.
Dari dapur Nina tidak sadar jika Teo terus mengamati segala gerak geriknya, bagaimana cara gadis itu membuat teh sampai gadis itu mematikan kompor. Tentunya gerakan Nina sedikit sulit mengingat kandungannya kini. Minuman teh telah jadi, Nina segera mengantarnya ke ruang tamu. Mengambil secangkir teh yang ia letakkan di nampan dan memberikannya pada Teo.

 Mengambil secangkir teh yang ia letakkan di nampan dan memberikannya pada Teo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ksatria✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang