"Kak Nina..." Neha menangis histeris dalam pelukan Satya saat ini, melihat kondisi Nina dengan perut yang kembali rata. Tidak pernah ia menyangka jika Nina akan berakhir terbaring di ranjang rumah sakit padahal sehari sebelumnya masih bercakap lewat telepon. Yang membuat Neha syok adalah tempat kejadian kecelakaan itu tidak jauh dari perumahannya, dugaan yang sempat melintas di pikirannya adalah mungkin Nina ingin menemui dirinya tanpa memberi tau. Nina masih belum juga sadar sejak kemarin, Alman dan Satya pun akhirnya bergantian menjaga di samping Nina, Teo sejak tadi belum juga datang ke rumah sakit karena ada urusan mendadak. Mungkin urusan kantor.
"Ssttt, jangan nangis Neha. Udah ya, mending kamu berdoa aja semoga Nina cepat sadar," tutur Satya sambil mengusap surai Neha pelan. Sementara Alman yang berdiri di ujung pintu sambil melipat tangan di depan dada, memandang iba Nina.
Jadi ini gadis yang pernah di tolong Satya tempo lalu, gadis yang memiliki niat jahat dalam hubungan Satya dan Neha, gadis yang ternyata adalah adik dari Dito Ratansyah sahabat Satya yang sekarang entah kemana tidak pernah muncul batang hidungnya.
Gadis itu, ternyata sangat cantik dengan kulit putih serta rambut hitam panjang tergerai. Sayangnya kehidupan gadis itu tidak secantik parasnya. Diam-diam Alman menghela napas berat, pikirnya kasihan sekali nasib gadis ini.☀️☀️☀️
Teo melewati koridor dengan langkah tergesa-gesa, dalam pikirannya hanya satu yaitu gadis yang kemari mengalami kecelakaan itu. Nina, hanya Nina saat ini yang memenuhi pikirannya. Demi Tuhan, Teo ingin menemui gadis itu secepatnya. Hasil tes DNA memang belum muncul, masih harus menunggu esok hari namun menurut orang kepercayaannya Teo tadi, setelah di gali lagi mengenai Nina Ratansyah ternyata memang benar dugaan Teo selama ini. Wanita itu ternyata adalah Tresia istrinya, lewat bantuan informasi dari orang kepercayaannya waktu itu istrinya sempat melakukan operasi untuk melahirkan putrinya sebelum meninggal, dan kebetulan Wijaya juga Vena ada di sana. Dua orang itu ternyata telah mencuri bayinya. Teo tidak mau tau lagi setelah itu bagaimana ia hanya melihat kondisi Tresia saja namun tidak dengan bayinya karena dia menduga, uang telah berbicara saat itu. Tentu kalian sudah tau tanpa harus di jelaskan bukan.
Teo langsung membuka pintu ruangan dimana Nina di rawat, berjalan secara perlahan dan memeluk putrinya yang masih saja memejamkan mata. Tangisnya pecah, terdengar memilukan. Selama ini, Teo menduga Tresia pergi dengan membawa serta calon bayinya tanpa ia sadari jika saat itu perut Tresia sudah tidak membuncit. Satya, Neha, dan Alman yang terkejut ketika ada seseorang yang membuka pintu itu tercenung di tempat. Pikir Satya dan Alman, mengapa Teo menangis sebegitunya, memang semua merasa sedih dengan kondisi Nina saat ini tapi...
Berbeda dengan Neha yang mengeryit lalu tangisannya terhenti begitu saja saat melihat Teo langsung memeluk tubuh Nina begitu saja, ada apa dengan Teo sebenarnya?
"Pu-putriku ... Pu-putriku..." Dalam tangisnya, mereka semua mendengar gumaman Teo yang menyebutkan kata putri teruntuk Nina. Satya melepas pelukan Neha, kemudian menghampiri sang papa untuk menenangkannya.
"Pa-papa..." panggil Satya pelan, lalu menepuk pundak sang ayah pelan. Tanpa di duga, Teo berbalik dan bergantian memeluk Satya, mengucapkan sesuatu meskipun tidak terlalu jelas, namun Satya masih bisa mendengarnya samar. Ucapan yang membuat Satya terhenyak, ucapan yang tidak pernah dia duga sebelumnya mengingat ia selama ini tidak memiliki saudara. Kakak, adik. Satya tidak memiliki itu, dia hanyalah putra tunggal dari Teo dan Tresia karena tentu kalian tau sebelumnya jika calon adik Satya ikut di bawa pergi oleh sang ibu. Namun Satya tau Teo tidak mungkin bercanda ketika mengucapkan fakta jika Nina, gadis yang selama ini tinggal bersama di apartemennya adalah... adik kandungnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ksatria✓
Fanfictionawalnya kehidupan Satya biasa-biasa saja, berjalan semestinya orang-orang umum. Tapi... semua berubah menjadi tak biasa ketika harus merelakan diri merawat wanita hamil dan dalang dibalik ini semua adalah seseorang yang ia percaya. Publish: 6 Maret...