6. Manis di sela pahit

20 2 0
                                    

"Izinkan aku istirahat sejenak dari betapa kerasnya duniaku dan menemukan bahagiaku meski hanya sedetik waktu"

***

"Assalamulaikum," ucap Kayla sambil membuka pintu.

"Kenapa baru pulang?" Tanya Dewi mama tirinya.

"Tadi ada keperluan sebentar ma di sekolah,"

Mamanya terus menatapnya "Seragam baru? Emangnya yang lama kenapa?" Tanyanya.

Ia bingung harus menjawab apa "Anu.. itu tadi kasih sama teman dia beli dua, yang satunya buat aku katanya,"

"Dia kaya?"

"Enggak tahu, kita bukan teman akrab,"

"Bukan teman akrab kok bisa ngasih kamu seragam?" Kayla hanya diam tak tahu lagi harus menjawab apa.

"Ya udah sana kamu cuci piring tuh udah numpuk, terus abis itu jangan lupa ngepel ini lantai udah kotor banget dan juga jangan lupa itu bajunya Alex disertika, ah ya dan jangan lupa cuci itu baju kotor udah banyak," ucap Dewi kemudian berlalu menuju kamarnya.

Kayla menghela napas lelah "Nggak bisa ya aku istirahat sehari aja?" Ucapnya lirih.

Ia pun segera mengganti baju "Kayla jangan lupa masak ya!" Teriak mamanya dari arah kamar.

"Iya ma," sahutnya.

Segala pekerjaan rumah memang ia yang mengerjakan sementara Alex dan mamanya sama sekali tak pernah membantu, kerjaan mereka hanyalah tidur, makan, bermain ponsel dan terus berulang setiap harinya. Hanya saja mereka akan secara tiba - tiba berubah rajin dan pengertian saat ayahnya ada dirumah, sangat klise.

Pertama ia masak terlebih dahulu, untung saja tadi pagi - pagi sekali sebelum ke sekolah dia sudah belanja ke pasar untuk menu hari ini. Siang ini ia memasak sayur sop, perkedel, dan ayam goreng, ia saja sudah beryukur masih bisa tinggal dan makan di rumah ini walaupun ibunya selalu pilih kasih dan memanjakan Alex melebihi seorang raja. Tapi tak apa anggap saja dia bisa berolahraga dan berbakti kepada orang tua.

Selesai memasak ia kemudian merendam cucian dan beralih mencuci piring untuk mempersingkat waktu. Dia mencuci pakaian seluruh penghuni rumah, "Nih tambah," ucap mamanya yang menambahkan 1 keranjang penuh.

Ia lihat baju itu satu persatu "Loh bukannya baru kemarin ya ini aku cuci? Perasaan aku juga nggak pernah lihat mama pakai baju ini,"

"Yang punya baju kan saya, ya terserah saya dong! Tugas kamu itu nyuci sampai bersih," ucap Dewi kemudian berlalu dengan angkuh.

"Pokoknya Kayla harus sabar," ucapnya menyemangati diri sendiri.

Akhirnya sesi mencuci sudah selesai, mengepel juga sudah, masak juga sudah, cuci piring juga sudah, bajunya pun basah dengan keringat dan rasa pegal tentu saja menyerang, dia pun melihat jam yang terpasang di dinding dapur, "Masih jam 4 boleh lah ya rebahan sebentar," ucapnya sambil tersenyum.

"Kayla!" Panggil mamanya.

"Iya ma!"

Dia terburu - buru menghampiri mamanya yang berada di dalam kamar "Ada apa ma?" Tanyanya.

"Pijitin mama dong! Pegel nih seharian nonton drakor sambil rebahan,"

Kayla masih diam "Cepetan!" Sergah mamanya.

Dia pun menurut patuh "Oh iya, nanti habis ini jangan lupa ya beli kuota internet buat mama," ucap Dewi.

"Iya ma,"

"Nih uangnya, yang kaya biasanya ya," ucapnya sambil memberikan uang 100 ribu.

Selesai memijit ia pun kembali beranjak berganti baju dengan memakai cardigan warna hitam dan rambut kuncir kuda serta kacamata yang selalu setia menemani kemanapun dia pergi, bersama dengan sepedanya ia mengayuhnya dengan santai sambil menikmati udara di sore hari, ditambah dengan cuaca yang sedikit mendung membuat udara semakin terasa sejuk. Ia memakirkan sepedanya di depan outlet penjual pulsa tempat biasa dia membeli kuota internet bahkan saking seringnya sang penjual sampai hafal dengannya, Ia hendak beranjak pergi setelah selesai dengan tugasnya namun suara seseorang menghentikannya.

Dari Kayla Untuk Yudha (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang