"Apa yang harus aku lakukan jika pada akhirnya pilihanku tetap jatuh pada kamu"***
"Jadi? Mau ngomong apa?" Tanya Kayla sambil menyuapkan bakso pada mulutnya.
"Habisin dulu makanannya," ucap Yudha.
"Nanti keburu bel masuk loh,"
"Kalaupun keburu bel masuk kan masih ada banyak waktu besok,"
"Yah kok gitu sih?" Gerutu Kayla.
"Ya mau gimana lagi kalau waktunya nggak cukup," sahut Yudha.
"Di persingakat aja,"
"Masalahnya yang mau gue bahas kali ini banyak,"
"Penting banget ya?"
"Banget,"
Kayla hanya mengangguk mengerti sambil meneruskan makannya dan kembali indra pendengarannya menangkap sesuatu.
"Itu cewek nggak tahu diri banget sih makan satu meja sama Yudha,"
"Dia nggak selevel kali sama Yudha,"
"Wajah pucet banget kaya mayat hidup gitu aja pede banget,"
"Dia jauh dibawah para mantannya Yudha,"
Dan masih banyak lagi cibiran - cibiran yang tak mengenakkan hingga membuat tangan Kayla yang berada di atas meja mengepal. Dan Yudha tentu juga mendengar semuanya, apalagi mereka semua berbicara dengan biasa seolah - olah orang yang mereka omongkan tak ada di tempat, Yudha melihat tangan Kayla terkepal semakin keras yang sepertinya menandakan bahwa gadis itu akan meledak dengan segera.
Yudha menggenggam tangan Kayla dengan lembut berharap bahwa emosi gadis itu akan luntur, dengan perlahan namun pasti kepalan itu perlahan melonggar dan terlepas.
"Kita bicara ditempat lain aja yuk," ajak Yudha.
"Kemana?"
"Di ruang osis aja gimana? Nanti gue bisa minta izin sama teman gue sebentar,"
Kayla mengangguk dan berjalan beriringan dengan Yudha yang tak melepas genggaman tangannya pada Kayla, dan mereka berdua berhasil menjadi pusat perhatian seluruh kantin saat ini termasuk Chelsy dan Alfi yang ikut mematung melihatnya.
***
"Kay gue mau tanya dong," ucap Yudha yang saat ini sudah berada di ruang osis bersama dengan Kayla.
"Apa?"
"Lo kelas 11 IPA 1 kan?"
"Iya,"
"Dan lo dapat beasiswa juga kan kaya yang lo bilang waktu di bengkel itu,"
"Iya,"
"Dan lo juga ikut banyak ajang kompetisi dan lomba juga?"
"Iya,"
"Dan selalu bisa masuk dalam jajaran 3 besar,"
"Mungkin,"
"Lo cewek kan?" Tanya Yudha untuk kesekian kalinya dan pertanyaan macam apa itu tadi.
Kayla mengerutkan dahinya "Ya iyalah," jawabnya.
"Lo mau nggak jadi pacar gue?"
"Iya...eh-" Kayla membungkam mulutnya sendiri.
"Maksudnya?" Tanya Kayla.
"Nama lo Kayla Mahalini Zahra, right?"
"Iya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Kayla Untuk Yudha (On Going)
Teen FictionDiantara yang lainnya Yudha adalah yang paling memukau bagi Kayla, dia juga yang memberi bahagia padanya, namun dia juga yang menerbarkan kecewa dan luka. Bukan, Yudha tidak salah. Salahnya yang menaruh terlalu banyak rasa untuknya, bahkan ia berter...