"Seberapapun kamu inginkan tapi hati tetap tak bisa dipaksakan"
***
Yudha memarkirkan motornya digarasi dan bergegas "Assalamualaikum," ucapnya saat memasuki rumah.
Mamanya sudah menyambut diruang tamu bersama seorang gadis lain yang seumuran dengan Yudha.
"Waalaikumussalam," ucap mereka bersamaan.
Yudha memandang gadis itu "Chelsy? Ngapain lo disini?" Tanyanya dengan sinis.
"Yudha kamu kok gitu sih sama temen kamu sendiri, dia baru aja sampai dari London langsung kesini cari kamu," ucap Karlina mama Yudha.
Kemudian Karlina meninggalkan mereka berdua "Aku kangen sama kamu," ucap chelsy.
Yudha memandang gadis didepannya dengan malas "Gue enggak," jawabnya.
"Aku tau kok kita emang cuma bisa jadi teman aja, tapi aku masih butuh waktu untuk buang rasa aku ke kamu,"
"Waktu 2 tahun di london masih kurang? Terus ngapain lo balik lagi kesini?"
"Aku mau memperbaiki semuanya lagi, aku mau kamu kasih aku kesempatan kedua,"
"Kesempatan apa lagi? Udah jelas gue maafin lo kan?"
"Pleasee.. kamu kasih aku kesempatan satu kali lagi, sebagai teman kamu," ucap Chelsy sambil tersenyum.
Sungguh dirinya sangat malas berurusan dengan gadis ini lagi "Oke, dan apa yang mau lo lakuin sekarang?"
Chelsy tampak berfikir "Nggak tahu, nanti aja deh" ucapnya sambil tersenyum.
"Ya udah pulang sana lo," Yudha menatap Chlesy tak suka.
"Yah kok aku diusir? Kan aku masih mau disini, masih kangen sama Yudha," ucap Chelsy sambil tersenyum lagi.
Sementara Yudha malah merasa geram dengan gadis didepannya ini "lo pulang sendiri atau gue panggil security?" Ucapnya dengan tatapan tajam.
Tatapan chelsy beralih menjadi sendu "Oke nggak apa, sampai ketemu besok disekolah ya," ucapnya lalu pergi berlalu.
"Disekolah? Dia sekolah disini? Nggak mungkin," ucap Yudha yang masih tak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Kalau lo kaya gini terus gimana lo bisa move on!? Dasar bego,"
"Loh mana Chelsy?" Ucap mamanya yang datang dari dapur membawa kue.
"Udah Yudha suruh pulang,"
"Lah kok disuruh pulang? Dia baru sampai loh tadi,"
"Ma... jangan terlalu baik sama dia, nanti dia semakin punya harapan,"
"Harapan gimana sih maksud kamu? Mama cuma baik sama tamu dan teman kamu,"
"Teman? Teman mana yang rela bunuh temannya sendiri cuma demi perasaan bodoh yang dia nggak tahu apa - apa tentang itu,"
"Itu kan dulu Yud, sekarang dia sudah berubah mama yakin dan nggak mungkin juga dia tega melakukan hal itu, mama yakin itu pasti cuma salah paham," ucap mamanya meyakinkan.
Yudha menghembuskan napasnya kasar "Yudha mau mandi dulu, panas rasanya disini," ucapnya lalu pergi.
Namun saat di tangga ia berhenti "Dan asal mama tahu, aku melihat dengan mata kepala aku sendiri," ucapnya lalu berlalu kembali menuju kamar.
Sementara mamanya hanya bisa maklum atas kelakuan anak bungsunya itu.
"Assalamualaikum," suara itu berhasil membuat Karlina beralih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Kayla Untuk Yudha (On Going)
Teen FictionDiantara yang lainnya Yudha adalah yang paling memukau bagi Kayla, dia juga yang memberi bahagia padanya, namun dia juga yang menerbarkan kecewa dan luka. Bukan, Yudha tidak salah. Salahnya yang menaruh terlalu banyak rasa untuknya, bahkan ia berter...