kebenaran

222 25 7
                                    

" sebentarnya Putri terkena kangker hati sejak satu tahun lamanya tetapi Putri tidak mau menjalankan pengobatan  , Putri bilang jika memang ini. Takdirnya dia akan pasrah.  kakak susah mengaggap Putri sebagai adik Kakak sendiri "Pangeran yang mendengar itu menjadi sedih

Jadi selama ini dia sedang sakit kangker? 

" aku gak nyangka kalo Putri sedang sakit.. Aku jadi merasa bersalah banget sama dia " Rafael mengerutkan keningnya

" emang kamu lakuin apa sama Putri "

" sebenarnya Putri kayak gini karena aku kak.. Aku mau balas dendam sama dia karena Putri harga diri aku ancur trs aku ikat tanganya "

Brak

" kamu keterlaluan Pangeran dia itu lagi sakit " marah Rafael

" kak a-aku gak tau kalo dia lagi sakit soalnya selama ini dia tidak terlihat sakit "

" baiklah untuk kali ini kakak maafin kamu tapi kalo kamu ulangi kesalahan kamu kakak akan kasih pelajaran sama kamu.  Dan untuk itu memang sifat Putri begitu dia tidak ingin terlihat sakit dia memang pandai berbohong "

Pangeran terseyum gentir " gw gak nyaka ternyata lo perempuan yang tangguh " gumam Pangeran

" Putri pernah cerita jika Papanya sudah tidak peduli lagi dan keinginan terakhir Putri ingin tidur di peluk Papanya "

Tak lama suster pun datang " maaf dokter Rafael saya menaganggu tetapi pasien atas nama Putri sudah sadar dan dia memaksa untuk pulang " ucap suster itu

...

Putri membuka matanya dan berusaha beradaptasi dengan cahaya cahaya yang masuk " Putri di mana? "tanya nya

"nona sekarang ada di rumah sakit " ucap suster sambil mengecek infus Putri

"nona ingin kemana? "tanya suster saat melihat Putri ingun turun dari brankar

"Putri mau pulang gak suka di sini "

"ya sudah saya bilang ke dokter Rafael dulu karena harus ada persetujuan dokter " Putri hanya menagguk dan tak lama dokter Rafael pun datang dengan Pangeran

"Pa-pangeran " gumam Putri sambil mengingat kejadian di gudang tadi

"kau ingin kemana Putri?  Tubuh mu masih drop"tanya Rafel dengan sedikit kesal karena pasien kesayangannya itu keras kepala

"aku mau pulang Kak aku yakin pasti Papa sedang mencari ku "jawabnya dengan pelan

Papanya mencarinya?  Tidaklah munkin

"Kakak gak mau terjadi apa aa sama kamu lagi" ucap Rafael dengan lembut

"maaf Kak kalo Putri bikin Kakak khawatir tapi sebenarnya Putri gak punya uang buat bayar uang rumah sakit "lirihnya

" Putri lo gak usah khawatir rumah sakit ini milik keluarga gw "ucap Pangeran sambil menahan kesedihan ,entah kenapa Pangeran memiliki perasaan itu kepada Putri

"Putri gak bisa Pangeran, Putri gak mau repotin kalian berdua "

"tapi Pu-"

"kak Putri mohon, Putri hanya ingin menghabiskan waktu waktu Putri bersama Papa Putri " potong Putri cepat

...

"kamu sama kak Rafael itu kakak beradik bukan si?  Kok hampir mirip wajah kalian " tanya Putri

Saat ini mereka berada di dalam mobil.  Awalnya Rafael tidak mengijinkan Putri untuk pulang tetapi Putri malah menangis dan mau gak mau dia harus mengizinkan Putri

"iya gw sama Kak Rafael Kakak beradik "jawab Pangeran dan Putri hanya menangguk

"Pangeran jangan sampai ada yang tau tentang penyakit Putri y termasuk Sisi sama Papa Putri " pinta Putri

"Putri penyakit lu itu bahaya banget " ucap Pangeran

"iya Putri tau ini beresiko tapi Putri gak mau sampai Sisi sedih apalagi Papa Putri,  kalo Pangeran kasih tau sama mereka Putri akan benci sama Pangeran

Takdir PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang