Takdir Putri

Keadaan Putri

Hari telah berlalu tetapi keadaan Putri selalu memburuk dan hari ini David harus pergi keluar kota karena dia memiliki urusan disana.

"Kamu hati hati y sayang, "ucap Alya sebelum turun dari mobil.

Sebelum pergi ke luar kota David mengantarkan Mamanya untuk kerumah sakit karena Mamanya ingin menemani Putri.

"Iya ma."

Alya pergi keruangan Putri dan dia membuka perlahan pintu ruang rawat Putri dan terlihat Putri yang sedang menangis.

"Putri sayang kamu kenapa?"tanya Alya mengusap lembut rambut anaknya.

"Mama? Sejak kapan Mama datang?kok Putri gak sadar? "

"Barusan Mama datang, kamu kenapa nangis sayang? "

"Gak papa ma Putri cuman capek lawan semua ini setiap saat Putri harus cuci darah dan itu membuat semua badan Putri sakit dan kayaknya Putri akan menyerah mah, "jawab Putri lirih.

Alya mengusap rambut anaknya "Sayang kita sedang berusaha mencari pendonor hati buat Putri jadi Putri yang kuat y, "ucap Alya.

"Masih ma udah mau anggap Putri sebagai anak Mama padahal dari awal Putri itu jahat sama Mama, "ucap Putri.

"Sttt sayang kita lupain y semua kejadian dulu sekarang kamu makan y Mama bawain makanan kesukaan kamu loh. "

"Wah ini mah Putri nambah mulu kan masakan Mama enak, "ucap Putri dan membuat Alya tertawa.

Hari ini Putri di temani oleh Alya dan Putri sangat bahagia bisa membagi rasa kesedihannya, rasa kecemasannya dan lain lain.

Sementara Pangeran? Saat tadi dia ingin masuk ke ruangan Putri tetapi dia melihat Putri sangat bahagia dengan kedatangan Alya dan Pangeran mengurungkan niatnya untuk masuk kurungan rawat Putri.

Malam harinya Zian datang untuk menjenguk anaknya dan menyuruh Alya untuk pulang karena dia tidak mau jika istrinya kecapean dan jatuh sakit.

"Papa mau gak turutin satu permintaan Putri? "tanya Putri.

"Boleh kamu mau apa sayang?"

"Dongengin kisah putri cinderella dong Putri mau tidur sambil dengerin cerita itu, "jawab Putri terseyum dan mengambilkan buku dongeng miliknya.

"Oke Papa dongengin y,"ucap Zian "Pada suatu hari.... "

Setengah jam kemudian Putri memejamkan matanya hal itu bukan karena Putri tertidur tetapi Putri tak sadarkan diri.

"Selesai Putri kamu-Astaga Putri bangun sayang, "ucap Zian panik dan keluar memanggil dokter.

Zian melihat Putri memejamkan matanya dan mengeluarkan cairan merah dari hidungnya.

'Putri sayang bertahan demi Papa y Papa mohon jangan tinggalkan Papa dengan rasa menyesal seperti ini, Putri kuat anak Papa kuat dan Papa yakin Putri bisa melewati ujian ini semua'

Sementara itu...

Pyarrr

Pangeran tak sengaja menjatuhkan gelasnya "Astaga kenapa pake jatuh segala sih! "kesal Pangeran dan memungut pecahan gelas tersebut.

"Arghhh"ringis Pangeran saat tangannya tak sengaja terkena pecahan gelas.

"Kenapa perasaan gw gak enak tentang Putri? Coba gw telpon kak Rafael dulu."Pangeran mengutak ngatik ponselnya dan menelpon kakaknya itu tetapi ponsel kakaknya sedang tidak aktif.

"Ponsel kak Rafael gak aktif? Mungkin kak Rafael masih jam kerja."karena perasaan Pangeran makin tidak enak dengan Putri akhinya Pangeran pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi Putri.

'Putri gw harap lo gak kenapa napa dan gw mohon jangan tinggalin gw'