Pagi harinya...
Putri berjalan jalan pagi di sekitar villa terlihat pemandangan yang sangat indah dan sesekali Putri memejamkan matanya menghirup udara segar.
Jauh di dalam lubuk hati Putri sebenarnya dia khawatir jika orang tuanya mencari dirinya,walaupun dia meninggalkan sebuah surat tetapi tidak menjamin mereka tidak khawatir dengan anaknya.
Putri mengambil ponselnya yang ada di saku celannya dan mulai menyalakan ponselnya karena sejak dia datang ke villa Putri blm menyalakan ponselnya sama sekali.
Putri masih bimbang apakah dia harus menghubungi keluarganya?
"Apa Putri hubungin Pangeran aja? "Putri akhirnya menghubungi Pangeran.
"Ha-
"Putri kamu dimana? Kit semua nyariin kamu?! "
"Maafin Putri, Putri gak bermaksud membuat kalian panik atau khawatir Putri cuman butuh waktu sendiri untuk menerima kenyataan jika kak David udh pergi."
"Putri aku tau kamu butuh waktu buat nenangin diri tapi jangan kaya gini juga, Mama Papa kamu khawatir sama kamu."
Putri tak menyadari jika di balakang dirinya ada Rey yang sedang menguping pembicaraan Putri di telfon.
"Maka dari itu Putri hubungin Pangeran untuk minta tolong agar kasih tau Mama sama Papa Putri kalo Putri baik baik aja, "pinta Putri kepada Pangeran.
"Oke kalo gitu tapi aku mau tanya kamu sekarang ada di mana? "
Pertanyaan itu membuat Putri diam Putri gak mau jika Pangeran kesini, karena Putri butuh waktu sendiri! Putri butuh ketenangan.
"Maaf soal itu Putri gak bisa jawab intinya Putri ada di suatu tempat yang aman dan Putri akan pulang tiga sampai empat hari lagi, "jawab Putri dan mematikan secara sepihak.
"Hal apa yang membuat kamu datang kesini? Apa kamu punya sebuah masalah? "tanya Rey tiba tiba dan membuat Putri terkejut.
Putri mengembalikan badannya dan terlihat Rey tepat di depannya sekarang "Sejak kapan Rey ada di-"
"Jawab aja dulu,"potong Rey.
"Gak usah kepo sama urusan orang! "
"Y aku kan cuman mau tau doang siapa tau kamu benar benar frustasi terus bunuh diri,"balas Rey.
"Gak bakal lah gila itu namanya. "
...
Malam hari...
Putri duduk di teras villanya sambil memegangi foto David,Putri mengambil foto itu diam diam dari kamar David.
Rasa sedih tak bisa Putri tahan lagi dada Putri terasa sesak "Mungkin semua orang bisa bilang kalo bukan Putri penyebab kakak meninggal tetapi Putri berasa bersalah kak atas meninggalnya kakak. Putri berusaha untuk melupakan kesedihan Putri dengan cara pergi dari rumah tetapi hal itu malah membuat Putri tersiksa,"lirih Putri menangis "Kenapa banyak sekali cobaan di hidup Putri kenapa? Apa gak cukup dengan waktu itu Mama meninggalkan Putri setelah itu Putri di fonis memiliki penyakit yang mematikan belum lagi saat itu Papa sangat membenci Putri tetapi sekarang apa? Putri malah kehilangan sosok kakak yang baik."
"Apa? Kamu memiliki penyakit yang mematikan? "tanya Rey tiba tiba.
"Rey Sejak kapan di sini? "
"Sejak tadi kamu nangis. "
"Ihh kenapa sih Rey selalu muncul udah kaya jelangkung aja tau datang gak di jemput pulang gak di anter, "ucap Putri dan mengelap air matanya.
"Putri sejak dari awal kamu datang kesini aku selalu liat wajah kesedihan di wajah kamu, Putri walalupun kita baru kenal tetapi aku ingin sekali mendengar cerita cerita kamu. "
Ucapan Rey membuat Putri terdiam "Siapa juga yang sedih orang Putri happy kok,"bohong Putri.
"Tidak usah berpura pura seperti itu aku tau di balik seyum kamu tersimpan sebuah beban yang sangat berat buat kamu. "
Putri tidak bisa menahan tangisannya lagi "Memang benar Putri capek pura pura bahagia kaya gini sebenarnya Putri benar benar sangat sedih karena-"Putri gak sanggup meneruskan kata katanya dan Rey memeluk Putri.
"Tenang dulu okey tarik nafas lalu buang,"ucap Rey dan melepaskan pelukannya "Gimana enakan? "
Putri mengagguk dan mulai bercerita "Sejak Mama Putri meninggal Papa Putri selalu bersikap kasar sama Putri, bertahun tahun Putri melewati itu semua dan belum lagi waktu itu Putri di fonis memiliki kangker hati hal itu membuat Putri tidak memiliki semangat hidup. Sejak di fonis seperti itu Putri menginginkan kematian datang kepada Putri apalagi setelah tau jika Papa sudah menikah lagi diam diam di belakang Putri."
"...Mungkin jika Putri di perlakukan kasar oleh Papa Putri sendiri Putri masih bisa sabar tetapi saat Papa telah menikah secara diam diam Putri sangat kecewa Putri merasa Papa sudah tidak mengaggap Putri anaknya lagi. Sejak saat itu Putri ingin selalu mati dan mati karena Putri capek sama itu semua capek sama dunia kenyataan. "
"....singkat cerita waktu itu Putri di nyatakan sembuh total dari penyakit mematikan itu jauh di lubuk hati Putri Putri bahagia apalagi saat sikap Papa berubah sama Putri dan ternyata wanita yang Papa nikahin itu orang nya sangat baik oh y sama akhirnya Putri memiliki seorang kakak tiri yang sangat baik sama Putri hal itu membuat Putri semangat hidup apalagi dokter telah bilang Putri sudah sembuh. "
"Lalu masalahnya apa lagi? Kamu udah sembuh dan memiliki keluarga yang bahagia lantas mengapa kamu sangat sedih? "tanya Rey.
Putri menatap mata Rey "Kebahagiaan itu hanya sebentar setelah Putri tau siapa yang telah mendonorkan hatinya untuk Putri dan orang itu Kakak Putri sendiri, sejak saat itu Putri kecewa sama orang tua Putri sendiri karena tidak ada yang memberi tau soal ini, Putri kecewa sama mereka. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Putri
Truyện Ngắn"Pah aku dapet juara olimpiade loh " "Pah aku menang tanding basket di sekolah" "Papa bisa dateng gak ke acara Olimpiade aku? " "Papa aku rengking 1 loh di sekolah " " Papa bisa gak ambil rapot aku di sekolah " Ini kisah Putri yang dimana tidak p...