memikirkan

100 10 3
                                    

Dua minggu telah berlalu...

Putri selalu merasa keadaanya sangat membaik dari yang suka mimisan sekarang dia benar banae tidak pernah mimisan lagi dan sekarang dia tidak pernah muntah darah lagi.

Apa yang terjadi? Apakah Putri sudah benar benar sembuh?

Itulah pertanyaan yang selalu ada di dalam pikiran Putri dan hari ini Putri memutuskan untuk sekolah karena dia sudah banyak ketinggalan pelajaran apalagi sebentar lagi dia akan naik kelas 12.

Betuntung Putri dapat memahami pelajaran yang tertinggal dulu dan pagi ini Putri di jemput Pangeran.

"Mama Papa Putri sekolah dulu y Pangeran udah di depan soalnya, "pamit Putri menyalami kedua orang tuanya dan mencium kedua pipi orang tuanya.

"Iya sayang,obatnya jangan lupa di minum y, "ucap Zian mengingatkan anaknya.

"Siap komandan,"jawab Putri semangat.

"Yaudah kamu hati hati y sayang, "ucap Alya.

"Iya Mama ku sayang yaudah Putri cantik pergi dulu y. "

Putri melihat Pangeran yang sudah ada di luar mobil sengaja karena untuk membukakan pintu untuk tuan Putri.

"Pangeran udah sarapan? "tanya Putri.

"Belum, nanti aja sarapan di sekolah. "

"Tapi kan ini bentar lagi udah mau masuk kelas kayaknya gak mungkin deh Pangeran sarapan dulu, mending Pangeran makan roti ini aja nih, "ucap Putri dan menyerahkan bekalnya.

"Inikan punya kamu trs nanti kalo kamu laper gimana? "

"Ini aku buatin khusus untuk kamu di makan y, "jawab Putri "Putri masukin ke dalam tas Pangeran y. "

"Yaudah kalo gitu oh y nanti ke kantin aku jemput y,"ucap Pangeran.

"Ntar Putri sama Sisi aja kita ketemuan di kantin aja,"tolak Putri karena Putri tidak mau menjadi bahan gosip di sekolahnya.

"Yaudah kalo gitu."

...

Beberapa bulan kemudian...

Akhirnya Putri sudah selesai mengerjakan ulangan untuk melakukan ke kelas berikutnya, Putri berharap agar dia bisa mendapatkan nilai yang bagus dan bisa naik ke kelas akhir.

Setelah pulang sekolah Putri, Sisi,Pangeran,Rio dan Kael mereka mampir ke salah satu cafe di sana.

"Put lo hebat banget bisa ngejar materi yang tertinggal, "puji Sisi dan mengacungkan jempol.

"Putri mah anaknya pinter emang lu goblok gak ketulung,"ucap Rio dan membuat Sisi kesal.

Sisi mencubit perut Rio "Lo pikir lo udah cukup pinter hah?! Otak lo ama otak ayam aja masih banyakan otak ayam."

Rio mengaduh kesakitan dan memegang perutnya "Hah gila lo nyamapain otak gw sama otak ayam emang lu kira-"

"Heh lo berdua berisik banget jodoh baru tau rasa,"ucap Kael dan memakan makannya.

Rio dan Sisi saling menatap "Gw ama dia jodoh? Mending gw jomblo aja seumur hidup, "ucap Sisi.

"Heh emang lo kira gw mau sama lo? Lo itu bukan tipe gw! "tegas Rio.

"Lo bukan level gw! "

Putri memijat keningnya "Udah dong berisik tau kita kan kesini mau makan makan,terus juga omongan itu doa loh,"lerai Putri pusing.

Beberapa bulan ini Putri selalu mikirin David. Alya dan Zian bilang jika David pindah rumah tetapi mereka selalu memiliki alasan untuk Putri tidak menanyakan itu.

Pangeran yang sedari tadi terus memperhatikan wajah Putri menjadi cemas karena wajahnya pucat "Putri kamu gak papa? Kepala kamu pusing?"tanya Pangeran khawatir.

"Aku gak papa, "jawab Putri lirih "Gaes Putri pulang dulu y, "pamit Putri.

"Lah kok pulang? "tanya Sisi "Kita aja baru mesen makanan loh. "

"Ini pasti karena kalian berdua berisik! "ucap Kael.

"Lah kok gw? Yang berisik duluan kan si-"

"Apa lo mau nyalahin gw?! "potong Sisi dan mencubit perut Rio dan membuat Rio meringis kesakitan.

"Udah udah,Putri mau pulang soalnya kepala Putri agak pening,"balas Putri dan bersiap Pulang.

"Biar aku anterin y,"tawar Pangeran.

"Gak usah Putri-"

"Udah ayok aku gak terima penolakan. "

Di dalam mobil Putri hanya diam dan menyenderkan kepalanya di jendela.

"Kenapa berhenti? "tanya Putri bingung.

"Kamu pusing? "

"Hmm iya sedikit mungkin karena kurang darah,"jawab Putri.

"Aku beliin obat dulu y buat kamu di apotik itu, "ucap Pangeran.

Putri menggeleng "Gak usah nanti istirahat juga sembuh lagi, "tolak Putri.

"Gak! Aku tetap beliin yaudah aku beliin dulu,"tegas Pangeran.

"Kamu emang tau obatnya apa?"tanya Putri.

"Tau,aku tau semua resep obat obat kamu dari kamu sakit dulu. "akhirnya Pangeran membeli obat dan turun dari mobil.

Tak sengaja Putri melihat Alya dan Zian yang berjalan kaki ke arah pemakaman umum yang dekat dengan Apotik.

"Mama sama Papa ngapain mau ke tempat pemakaman? Apa temen Mama atau Papa ada yang meninggal? " karena Putri penasaran akhirnya dia turun dan diam diam mengikuti Zian dan Alya.

Beruntungnya Pengeran masih mengantri di apotik jadi Pangeran tidak melihat Putri.

Semakin lama Putri semakin penasaran karena Zian dan Alya ke tempat pemakaman yang sepertinya sudah lama di kubur.

Saat Putri melihat nama batu nisan itu Putri mendadak lemas "Gak mungkin kak David meninggal,"gumam Putri lalu menghampiri Alya dan Zian.

"Mama Papa ini siapa yang meninggal? Gak mungkin kak David kan? "

"Pu-putri. "

Takdir PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang