Pergi dari rumah#1

127 11 2
                                    

Pagi pagi buta Putri sudah pergi dari rumahnya dan meninggalkan sepucuk surat agar kedua orangtuanya tidak khawatir.

Akhirnya setelah menempuh perjalan menggunakan bis akhinya Putri sampai dan dia sekarang hanya tinggal mencari ojek.

"Pak tau alamat ini? "tanya Putri ramah.

"Oh saya tau neng ini mah deket dari sini, "jawa tukang ojek itu "Mau di anter neng?"

"Oh iya boleh deh."

Sementara di rumah...

'Mama Papa Putri pergi dulu y buat beberapa hari, Putri butuh ketenangan sendiri dan Putri butuh waktu buat menerima semuanya. Putri janji Putri akan kembali nanti

Salam dari Putri'

Alya membaca surat itu dan tangannya gemetar lalu pergi untuk mencari suaminya.

"Mas Mas! "teriak Alya.

"Alya kamu kenapa? "

"Putri mas Putri kabur dari rumah, "jawab Alya.

"Apa? Gak mungkin Putri pergi. "

"Ini ada suratnya mas,aku khawatir sama Putri kalo dia kenapa napa gimana? "

Zian membaca surat itu dan bernafas kasar "Kamu tenang aja y kita cari Putri nanti bareng bareng oh y kamu telpon Pangeran suruh ke sini, "ucap Zian sambil menenangkan istrinya.

...

"Jadi ini villanya tapi kok ini bersih y villa y? Padahal kan aturan kotor? "tiba tiba saja ada yang memegang bahu Putri dan menbuat Putri terkejut.

"Setan!!! "

"Astagfirullah nak ini bukan setan,"jawab wanita paruh baya itu.

"Maaf Putri kira setan, "maaf Putri.

"Putri? Tunggu kamu anaknya Sarah? "tanya wanita paruh bawa itu.

(aku lupa siapa nama ibu kandung Putri:)

Putri mengagguk "Iya kenapa y? "

"Kenalin saya ibu Wati temen ibu kamu,oh y kamu mau ke villa ini? "

"Iya bu Wati saya mau tinggal ke di sini buat beberapa hari aja, "jawab Putri.

"Oh yaudah ayo masuk, "ajak ibu Wati.

"Bu ini kenapa villanya bersih y? "

"Oh setiap saat saya selalu membersihkannya nak, "jawab ibu Wati.

"Kenapa ibu mau membersihkan villa ini? "

"Ibu mu dulu telah banyak membantu saya bahkan jika tidak ada beliau saya bingung tinggal dimana,dan utungnya beliau membelikan rumah sederhana di sekitar sini. "

Putri bangga kepada ibunya karena bisa peduli kepada orang lain.

Villa yang di tempati Putri hanya sederhana karena hanya terdiri 2 kamar dan 1 kamar mandi.

"Nak Putri sudah makan? Kalo belum nanti ibu ambilkan makanan. "

"Gak usah repot repot bu nanti Putri beli sendiri saja di luar, "tolak Putri.

"Di luar cuaca sedang tidak bagus lebih baik ibu ambilkan makanan y, "tawar bu Wati "Lagian gak ngerepotin kok orang rumah ibu deket. "

"Yaudah kalo gitu, makasih y bu. "

Putri menatap isi villa itu walaupun sederhana villa itu sangat nyaman apalagi di depan villa itu terdapat banyak pohon mangga,mungkin Sarah melakukan itu karena tau anaknya memang sangat suka mangga.

Udara di sekitar villa itu benar benar sejuk apalagi sekarang cuaca sedang mendung membuat suasana di villa itu cukup dingin.

Putri masuk ke salah satu kamar dan menaruh kopernya di sana.

Sudah lama Putri tidak mendapatkan tempat setenang ini rasanya Putri ingin selamanya tinggal di villa ini.

"Setan!!! "teriak seseorang dan membuat Putri ikut takut.

"Mana setan?!! "tanya Putri ketakutan.

Seseorang itu menatap Putri "kamu setannya eh tapi kok kaki kamu bisa injek bumi? "tanya seseorang itu.

"Astagfirullah Putri bukan setan kalo ngomong yang bener dong! "

"Lah kamu ngapain di villa ini? Terus juga kenapa baju kamu putih putih semua? "tanya seseorang itu.

Tiba tiba ibu Wati datang "Rey kamu ngapain di sini? "tanya ibu wati.

"Itu ada setan bu, "jawab seseorang itu yang merupakan anak Wati.

"Sembarangan kalo ngomong dia itu anaknya ibu Sarah tau! "ucap bu Wati lalu dia melihat ke arah Putri "Putri kenalin ini Rey dia anak ibu satu satunya. "

"Oh anaknya,anaknya jahat banget masa ngatain Putri hantu, "adu Putri.

"Y aku kan gak tau kalo kamu itu ternyata manusia lagian pake baju putih putih udah kaya kuntilanak aja, "jawab Rey .

"Kalo kamu bukan anaknya ibu Wati udah Putri lempar pake sendal tau! "

"Udah udah Rey mending kamu bantuin Putri bebenah tuh kasihan dia dan Putri maafin anak ibu y oh y kamu sekarang makan nih ibu udah bawain makanan buat kamu, "lerai bu Wati.

"Gak usah bu Putri bisa bebenah sendiri kok mending anak ibu suruh pulang aja, "usir Putri tidak suka.

"Heh kamu ngusir aku? "tanya Rey.

"Iya kenapa? Gak suka? Ini villa Putri y suka suka Putri mau usir siapa aja! "

Takdir PutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang