Fifth Shoot

2.9K 327 44
                                    

Dua minggu kemudian

Friends Forever

Itulah yang ditulis Wu Xie di balik selembar foto yang memperlihatkan keakraban dirinya, Pang Zhi dan Zhang Qiling yang terpasang di dinding dekat meja tulis di kamarnya. Ada beberapa lembar foto lagi yang dipajang tidak beraturan. Foto sendirian. Berdua. Bertiga. Zhang Qiling duduk sendirian di atas sebuah batu di tepi sungai. Sebuah tempat asing yang pernah mereka bertiga datangi tiga tahun lalu.

Dia merasa bahagia setiap kali melihat-lihat kembali foto-foto itu dan hampir semuanya diambil saat momen-momen menyenangkan.

Kenangan persahabatan dan momen romantis bersama Zhang Qiling bertumpuk dan menyelubungi setiap detik kehidupan mereka.
Romantis? Dia bahkan tidak tahu seperti apa sebenarnya perasaan Zhang Qiling padanya, dan Wu Xie sendiri juga ragu. Dia hanya tahu bahwa setiap kali mereka berpisah, dia akan merindukan pemuda tampan itu. Senyum tipisnya yang meneduhkan membayang di setiap kedipan mata.

Wu Xie menatap sekali lagi foto itu, mengagumi wajah Zhang Qiling yang selalu nampak menakjubkan. Zhang Qiling sangat fotogenic. Harusnya dia menjadi seorang model.

Wu Xie menjauhi dinding dimana foto-foto itu terpasang dan berjalan keluar kamar.

Matahari sudah naik di atas kepala, nuansa musim semi sangat terasa saat ia melihat halaman rumah paman kedua yang luas dan ditumbuhi tanaman bunga yang terawat.

Wu Xie melambaikan tangan pada seorang pelayan dan berkata dengan malas.

"Kopi."

Si pelayan mengangguk dan pergi menuju dapur. Sementara Wu Xie menuju sebuah meja kopi di tepi taman. Duduk sendirian dan menyipitkan mata.
Dedaunan memantulkan silau mentari yang mulai menyengat tapi angin yang bertiup masih terasa sejuk. Wu Xie merapatkan sweater putihnya.

Dia melihat satu kotak kartu domino di ujung meja. Mungkin bekas permainan para pelayan yang terkadang begadang semalaman. Dia mengambil kotak kartu itu,  menghamburkan isinya dan mulai meneliti satu persatu sementara pikirannya mulai berkelana. Dia bahkan nyaris tidak menyadari saat pelayan meletakkan secangkir kopi di hadapannya.

-------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-------

Cinta altruistik.

Wu Xie mengetuk-ngetukkan ujung kuku ke meja kopi. Matanya menatap kosong.

Cinta jenis itu berarti memberikan sesuatu kepada orang lain hanya karena alasan kasihan. Membuat seseorang melakukan sesuatu demi orang lain.

Menurut buku yang pernah dia baca, jenis cinta ini,  cinta yang paling murni dan menyembuhkan.

Wu Xie menyusun tumpukan kartu domino membentuk sebuah menara. Sementara seribu pikiran berdengung dalam benaknya seperti sayap lalat.

Zhang Qiling selalu melindunginya pada saat ia menderita atau dalam bahaya lalu selalu memiliki cara untuk menghentikan penderitaannya. Persis seperti sepanjang petualangan yang pernah dilewati di bawah panas terik dan hujan, mau pun bahaya lain yang mengancam. Zhang Qiling selalu berjuang demi keselamatan dirinya.

𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐭𝐢𝐜 𝐇𝐮𝐧𝐭𝐞𝐫 (𝐏𝐢𝐧𝐠𝐱𝐢𝐞) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang