Seventh Shoot

2.5K 286 38
                                    

The first stab of love is like sunset
A blaze of beautiful color

(Anna Godbersen)

Hari-hari terlewatkan dan menjadi tahun-tahun yang panjang. Masa-masa berpetualangan, kini menjadi kenangan terbaik. Hari ini mungkin pilihan yang tepat untuk mengatakan padanya bahwa dirinya memikirkan Zhang Qiling dengan cara yang istimewa, untuk membiarkannya mengetahui bahwa setiap hari doa dan harapan terbaik selalu tertuju padanya.

Xiao ge, kita telah menjadi sahabat untuk waktu yang lama. Aku tahu ada banyak hari dimana kita terpisah dan saling kehilangan satu sama lain. Tapi cepat atau lambat, jalan yang kita tempuh selalu membawa kita kembali bersama.

Aku bahagia menjadi sahabatmu.

Tetapi, benarkah tidak ada perasaan lain?

* * *

Mereka berdiri di ketinggian bukit, di tepi sebuah jurang bertebing curam dan menghadapkan wajah pada matahari senja yang sinarnya mulai meredup. Bias jingga memenuhi kedua wajah yang sama-sama cemerlang dan memejamkan mata.

Dua wajah yang menampilkan ekspresi nyaris sama.
Bahagia.

Wu Xie tersenyum tanpa membuka mata.
"Xiao ge," usiknya.

"Hmm--"

"Kadang kupikir, cinta itu ibarat sinar matahari. Meski memejamkan mata, kita masih bisa merasakan panasnya."

Zhang Qiling tidak menyahut.

"Meski berpura-pura tidak merasakannya. Tetapi kenyataannya rasa itu tetap ada."

Zhang Qiling tersenyum dalam diam. Menghirup udara segar sebanyak-banyaknya.

Wu Xie membuka mata dan menoleh pada pemuda di sampingnya.

"Xiao ge."

"Hmm--"

"Apakah kau akan selalu ada jika aku menghadapi bahaya?"

Pertanyaan itu jelas retoris dan Zhang Qiling tidak berusaha menjawab.

Putus asa, Wu Xie menaikkan nada suaranya.

"Baiklah. Sekarang aku akan terjun sekali lagi ke jurang dan kita akan lihat bagaimana reaksimu."

Dia benar-benar serius dengan ucapannya dan melangkah cepat menuju tepi jurang dengan tebing kasar.

Zhang Qiling terkesiap dan secepat kilat mencengkeram tangan Wu Xie, menariknya ke dalam pelukannya.
Dengan dagu tersuruk di bahu Wu Xie, ia memejamkan mata, berbisik rendah dan lambat-lambat.

"Aku benar-benar ingin memusuhimu.."

Wu Xie tersenyum penuh kepuasan. Dia melingkarkan lengan ke punggung Xiao ge - nya.

"Kau seorang tuan muda, semua orang ingin melindungi dan memberikanmu kehidupan yang terbaik. Jadi, jangan mengundang diri sendiri dalam bahaya demi bertemu denganku," nada suara Zhang Qiling dalam dan penuh kepahitan.

Wu Xie menarik diri dari rengkuhan Zhang Qiling yang kuat.

Menatap tajam pada sepasang mata jernih dan tenang di hadapannya.

"Lalu, pastikan aku aman selamanya."

"Bagaimana caranya?"

Wu Xie memutar bola mata.

"Tetaplah di sisiku."

Zhang Qiling terdiam dan permohonan itu sirna dalam keheningan.

Wu Xie membuang muka ke arah dimana matahari terbenam dengan warna jingga yang menggenang.

𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐭𝐢𝐜 𝐇𝐮𝐧𝐭𝐞𝐫 (𝐏𝐢𝐧𝐠𝐱𝐢𝐞) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang