Annyeong, Yeoreum! 7

122 20 10
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca chapter ini....

*****

*Winwin Pov*

Saat aku dan titisan orang gila di stasiun NAPA tengah bertatapan, Ten Hyung tiba-tiba merangkul kami berdua. Tangan kanannya merangkul pundak Jaehyun, sementara tangan kirinya melingkar di bahuku. Otomatis aku dan Jaehyun mengikuti langkahnya masuk ke condo.

Setelah sampai di depan sofa, Ten Hyung mendorong tubuhku dan tubuh Jaehyun ke belakang hingga kami limbung di sofa. Ten Hyung beralih ke sofa di depan kami.

"Apa yang sebenarnya terjadi, Hyung?" tanyaku penasaran.

"Loh, bukannya tadi sudah kubilang kalau Jaehyun akan tinggal di sini bersamamu?"

"Apa? Kenapa dia harus tinggal di sini?"

"Ya, kenapa juga aku harus tinggal di tempat ini?" rupanya Jaehyun juga tidak diberitahu Ten Hyung akan dibawa ke sini. Sebenarnya apa maksud Ten Hyung melakukan ini kepada kami?

"Begini, seminggu yang lalu, kalian berdua, di tempat yang berbeda, bercerita kalau kalian sedang mencari tempat tinggal dan housemate yang cocok. Jadi, tidak ada salahnya, 'kan, kalau kalian tinggal bersama saja?"

"Tidak!" jawabku serentak dengan Jaehyun. Kami lantas bertatapan setelah mengucapkan kata yang sama.

"Wah, ini ketiga kalinya kalian kompak mengucapkan hal yang sama. Aku benar-benar kagum dengan kemistri kalian berdua."

"Kemistri?" tanyaku lirih.

Aku melirik ke Jaehyun, orang aneh ini membawa ransel besar di punggungnya, entah isinya apa, mungkin mesin cuci, atau kulkas dua pintu.

"Hyung, aku tidak mau tinggal di sini." Jaehyun, berkata dengan nada layaknya anak kecil yang merengek kepada Eommanya.

"Ya, aku juga tidak mau tinggal dengannya."

"Aish, kalian berdua ini ..., memangnya kenapa kalau kalian tinggal bersama? Kamu sedang mencari condo, dan kamu, Dong Winwin, sedang mencari housemate, jadi aku rasa kalian bisa saling melengkapi satu sama lain. Lagipula condomu ini terlalu besar untuk ditinggali sendirian, kamar kosong di sebelah kamar mandi bisa kamu kasih ke dia dari pada tidak terpakai."

Aku merebahkan punggungku di sofa seraya memegangi keningku yang tiba-tiba terasa pening. Hari minggu ini adalah pertama kalinya aku mempunyai satu hari tanpa ada jadwal latihan atau kegiatan lain di luar. Jadi, aku ingin bersantai-santai di condo sambil bermain dengan Louis. Kupikir rencana sederhanaku itu bisa terwujud, tapi tiba-tiba Ten Hyung datang dengan mengajak orang yang masuk dalam daftar hitam orang-orang baik di hidupku ke sini.

"Baiklah, mulai dari sekarang, kalian harus bisa akur satu sama lain karena kalian akan tinggal bersama sampai ujian akhir nanti, atau paling tidak, sampai Jaehyun kembali ke Oregon." Ten Hyung bangkit dari kursinya, "aku harus pergi sekarang, kalian berdua urus saja sendiri apa yang harus kalian lakukan untuk tinggal berdua. Dadaaaahhh ...."

"Tunggu!" Jaehyun mencegah langkah Ten Hyung. "Hyung mau ke mana?"

"Aku harus ke Halstatt Arena untuk latihan."

"Latihan apa?"

"Kamu tanya saja sama housematemu, dia tahu semuanya."

Udara canggung menyelimuti ruang depan condoku setelah Ten Hyung pergi. Ini adalah kali pertama ada orang lain selain Ten Hyung yang menginjakkan kaki di dalam condoku. Dan aku tak pernah menyangka orang itu adalah seseorang yang akhir-akhir ini mengganggu ketentraman hidupku.

Annyeong, Yeoreum! [bxb] [JaehyunxWinwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang