Warning !
Chapter kali ini lebih panjang dari biasanya, jadi semoga kalian gak bosen bacanya ya...Maaf kalau ada typo
---
Amnesia atau hilang ingatan, itu adalah salah satu hal yang Jimin takuti terjadi pada gadis di depannya. Seorang gadis yang baru sadar koma dari kecelakaan tabrakan mobil. Gadis itu adalah pacarnya. Sadar dari koma memang hal yang Jimin tunggu tunggu pada pacarnya tapi mendengar penjelasan dokter yang menyatakan pacarnya amnesia membuat ia lemas seketika. Bagaimanakah caranya ia mengembalikan ingatan sang pacar?
Pagi ini, Jimin kembali ke rumah sakit dengan sekotak makanan yang ia isi dengan cemilan kesukaan Rose
"Hai" Sapa Jimin sedikit memunculkan kepalanya di sela sela pintu sebelum benar benar masuk ke dalam ruangan Rose, sang pacar. Tentu saja, Rose belum boleh pulang dari rumah sakit
Rose hanya membalas dengan kerutan di dahi. Sudah dipastikan bahwa gadis itu lupa dengan pacarnya
Jimin mendekat ke arah Rose sambil mengulurkan tangannya mengajak Rose berkenalan. Bukankah semua harus diawali dengan berkenalan?
"Nama aku Jimin. Dulu kamu manggil aku dengan sebutan mochi. Tapi untuk sekarang kamu bisa panggil aku dengan Jimin" Jimin tersenyum kala Rose menjabat tangannya
"N-nama aku R-Rose" ucapnya sedikit gugup dan bingung
Beberapa detik kemudian, mereka saling melepaskan jabatan tangannya
"Aku pacar kamu. Kita udah pacaran selama hampir 2 tahun. Kamu inget?" Jimin berharap Rose mengingat moment mereka. Bahkan satu moment pun ia akan senang
Rose menggeleng
Oke, Jimin tidak akan memaksa Rose untuk mengingatnya seperti kata dokter
"Boleh aku duduk sini?" Tanya Jimin sambil menunjuk sebuah kursi disamping ranjang rumah sakit yang ditempati Rose
Rose menganggukkan kepalanya
"Kamu udah makan?"
Lagi lagi Rose hanya menganggukkan kepalanya
Jimin meletakkan cemilan yang ia bawa di nakas sebelah kasur Rose
"Aku bawain cemilan kesukaan kamu. Jadi kalau kamu laper lagi kamu bisa nyemil""M-makasih" Jimin senang mendengar suara Rose kembali
"Kamu gak usah takut sama aku" Jimin mengelus kepala Rose membuat beberapa ingatan di kepala Rose sedikit memutar. Tetapi ingatan itu langsung hilang saat Jimin kembali mengajaknya mengobrol
"Kayaknya aku bakalan sering kesini. Karena aku udah biasa nemenin kamu disini bahkan saat kamu koma kemaren. Kamu gak keberatan kan kalau aku sering kesini?"
Rose mengangguk
"Kenapa cuman ngangguk? Ayo ngomong lagi"
"Emm. Iya" ucap Rose sambil mengigit bibirnya
"Astaga! Kamu masih suka gigit bibir ya? Apa aku bikin kamu takut?" Jimin langsung panik karena bibir Rose jadi berdarah. Sebenarnya ini kebiasaan Rose yang udah Jimin hafal kalau gadis itu lagi takut atau gugup. Jadi Jimin langsung tau kalau Rose takut karenanya
Melihat Jimin yang berubah panik, Rose langsung melepaskan gigitan bibirnya
"Jangan sering gitu. Itu gak baik Rose. Nanti bibir kamu jadi berdarah" Jimin menyeka darah di bibir Rose dengan tangannya
"Iya maaf bikin kamu jadi panik" kalau sedari tadi Jimin selalu menemukan persamaan antara Rose sebelum dan sesudah amnesia, baru sekarang ia menemukan perbedaan nya. Rose sebelum amnesia pasti akan kesal saat Jimin menyuruhnya menghentikan kebiasaannya tadi, berbeda dengan Rose sesudah amnesia. Ia bahkan langsung meminta maaf

KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot | Jirose
Fiksi PenggemarIni cuman One Shoot story atau Short story Jimin dan Rose Kalo penasaran langsung baca aja ya!! ( Setiap chapter beda cerita nya)