Happy Reading !"Nah, ini rumah kalian ya..."
Di hari yang cerah ini bertepatan dengan hari dimana Rose akan tinggal selamanya dengan Jimin karena perjodohan kedua orang tuanya. Btw, mereka tidak akrab ditambah lagi Rose adalah orang yang susah mengakrabkan diri dengan orang baru. Itu sebabnya dari tadi Rose hanya diam dan mengikuti ibunya dari belakang tak lupa kadang tanganya memegang baju belakang mamanya. Jimin yang melihat hal tersebut sedikit kebingungan dengan sikap Rose
Setelah berkeliling di dalam rumah yang akan ditempati Rose dan Jimin, Mereka (Rose, Jimin, Mama Jimin dan Mama Rose) memutuskan untuk mengobrol sebentar di ruang tamu
"Mama, Kalau misalnya Ochie gak bisa tidur gimana?"Tanya Rose pelan kepada ibunya
"Nanti Rose minta tolong aja sama Jimin. Minta tolong peluk atau gak nyanyiin lagu" Jawab mama Rose. Itu yang biasanya dilakukan oleh mamanya Rose hampir setiap hari karena sifat childish Rose. Rose gak akan bisa tidur jika ia tidak dipeluk atau sekedar dinyanyikan sebuah lagu.
"Tapi Ochie takut sama Jimin"
"Yaudah gimana kalau nanti Ochie telepon mama aja. Tapi jangan nekat keluar rumah ini ya"
Tanpa mereka sadari, Jimin mendengar pembicaraan mereka
Setelah mereka berbincang bincang sebentar —— eh, ralat sepertinya hanya mama Rose dan mama Jimin saja yang berbincang sedangkan Jimin kadang hanya membalas jika ditanya sedangkan Rose diam saja. Mama Rose dan Mama Jimin memutuskan untuk segera pulang sebelum pulang tanpa Rose sadari Mama Rose menitipkan pesan ke Jimin. Katanya
"Nak Jimin, Mama nitip Rose ke kamu ya. Karena nanti mama udah harus pergi ke luar negeri. Tolong jangan sampe Rose tau tentang hal ini ya. Anak itu pasti akan ngambek dan menangis jika ia tau mamanya pergi"
Itu pesan dari mama Rose yang tidak didengar Rose. Karena gadis itu sudah pergi melihat kamarnya yang ternyata sekamar sama Jimin
Ini ternyata diluar dugaan Jimin perkataan mama Rose yang tak sengaja ia dengar saat sedang mengobrol dengan Rose benar. Rose benar benar tak bisa tidur yang mungkin karena tidak ada pelukan dan nyanyian. Ia pikir perkataan itu hanya bohongan. Jimin ingin sekali memeluk perempuan disebelahnya yang sudah berstatus sebagai istrinya itu tapi Jimin rasa itu akan canggung sekali nantinya. Begitu pula dengan Rose, ia tak tau kenapa mamanya tak mengangkat telponnya. Padahal ini sudah waktunya ia tidur
Rose terus membolak balikan badannya di kasur karena tak bisa tidur. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk turun ke bawah dengan izin dari Jimin
"Mama kemana ya" Gumam Rose
Ia tidak bisa tidur dengan orang yang baru ia kenal bahkan jika matanya sudah mengantuk dan saat ia lelah. Rose memang sedikit memiliki sifat childish
"Hiks Ochie t-takut" Tak beberapa lama sudah terdengar suara tangisan Rose
Rose terus berusaha menelepon mamanya walau teleponnya tidak pernah terangkat. Rose bahkan tak tau sebabnya apa
Hingga Rose tertidur di sofa ruang tamu masih dengan ponsel yang menunjukkan telepon yang masih belum diangkat oleh ibunya
Merasa Rose tidak kembali kembali ke kamar, Jimin memutuskan untuk menghampiri istrinya itu. Dilihatnya Rose yang tertidur dengan hp yang masih menyala di sofa ruang tamu
Tanpa pikir panjang Jimin langsung menghampiri Rose
Yang pertama ia lakukan adalah meletakkan hp Rose di meja dan mematikan telepon tersebut
Setelah nya, Ia berniat menggendong Rose ke kamar. Tapi tanpa dugaannya, Rose malah memeluknya sangat erat
"Mama...Ochie t-takut" gumam Rose tanpa sadar
"Sstt...Iya Rose" Jimin reflek mengelus punggung Rose
Setelah menunggu beberapa saat, Jimin mulai menggendong Rose ala koala dan membawanya ke kamar
Rose terus menggumamkan kata 'mama' membuat Jimin yakin bahwa Rose sangat ketakutan
Perlahan ia meletakkan Rose di kasur. Walaupun ia sudah pelan pelan tapi Rose tetap saja sedikit terganggu
"Eung..." Ucap Rose setengah sadar
"Iya iya sebentar Rose"
"J-jimin" Ketika sadar sepenuhnya Rose langsung menjauh dari Jimin
"Hei, Jangan takut Rose" Jimin harus berusaha supaya Rose gak takut ke dia
Jimin terus mendekat ke arah Rose dan langsung memeluk Rose
"Sstt Rose tidur ya" Ucap Jimin seraya membenarkan posisi nya di kasur dengan tangan yang sibuk mengelus kepala Rose
"Ochie t-takut. Ochie gak mau sama Jimin" Rose berusaha melepaskan pelukan Jimin tapi sayangnya itu tidak berhasil karena Jimin sudah memeluknya erat
"Hei, Jimin baik kok. Jimin gak jahat ke Rose. Rose jangan takut yaa"
"Hiks... Mama" Isak Rose sambil memukul Jimin
"Rose kok nangis sih? Jangan nangis ya. Sstt aku mohon jangan nangis" Jimin melepaskan pelukannya untuk melihat wajah Rose
"T-tapi Jimin jangan m-mukul Ochie. Ochie t-takut" Jimin sedikit terkejut dengan ucapan Rose. Lagipula siapa yang mau memukulnya
"Ngak kok. Jimin gak akan pernah mau pukul Rose"
"Janji?" Rose menaikan jari kelingkingnya ke arah Jimin. Jimin pun membalasnya dengan melingkarkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Rose
"Janji"
"Sekarang kita tidur ya... Gak baik tidur terlalu malem" Ucap Jimin seraya menarik selimut untuk menutupi tubuh Rose lalu memeluk tubuh Rose"Ochie sayang Jimin soalnya Jimin mau peluk ochie. Ochie mau peluk Jimin juga ya..." Rose pun membalas pelukan Jimin
"Kamu suka dipeluk?" Rose pun menggangguk
"Yaudah mulai sekarang kalau mau tidur, aku peluk Rose terus ya" Lagi lagi Rose mengangguk dengan bibir yang sudah tersenyum lebar
End
Tolong vote nya dong...
Btw, selamat libur guys !
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot | Jirose
FanfictionIni cuman One Shoot story atau Short story Jimin dan Rose Kalo penasaran langsung baca aja ya!! ( Setiap chapter beda cerita nya)