Happy Reading"Akh" Kata Rose yg terjatuh akibat diselengkat oleh seorang gadis yang sepertinya seumuran dengan nya setelah sebelumnya ia didorong oleh sahabat dari gadis itu
"Ini akibatnya jika Lo ud berani deketin Jimin" Kata gadis yg baru saja sengaja menyandungnya tadi. Namanya Hira dan sahabat nya Mina. Tapi Rose sama sekali tidak mengenalnya
"Shh" Rose sangat kesakitan bahkan lutut nya sedikit berdarah
"Jangan lemah Lo" Kata Hira sambil menampar Rose dengan keras
"Sekarang yang harus Lo lakuin adalah jauhin Jimin karena Jimin punya gue. Ngerti" sambung Hira lagi"Hiks " Rose menangis ia memang anak yg polos bahkan lemah.
"Heh siapa suruh lo nangis hah" Kata Hira lagi sambil menarik paksa Rose untuk berdiri.
"Akh" Kata Rose kesakitan akibat di tarik paksa oleh Hira dibantu Mina.
"Ini balasan karena Lo udah berani deketin Jimin gue" kali ini Hira ingin menampar Rose
Tapi...
Dengan tepat waktu Jimin datang dan melindungi Rose. Jadi Jimin lah yg terkena tamparan Hira
Jimin menatap tajam kedua gadis yang berada di depannya. Jelas ia tau mereka. Mereka adalah orang yang selalu menempel dengan Jimin. Lebih tepatnya Hira. Sedangkan sahabat nya biasanya hanya menemani nya. Sebenarnya Jimin sangat risih dan merasa jijik dengan sikap kedua gadis ini terutama Hira
"Heum... M-maaf" Kata Hira lalu ia segera pergi karena malu sudah salah menampar. Apalagi yang ia tampar adalah orang yang paling ia sukai. Hira pergi dengan diikuti sahabatnya
"Rosie" Kata Jimin lalu ia memeluk Rose yg masih menangis
"Hiks..." Rose terus menangis
"Kita pulang ya" Kata Jimin lalu ia langsung menggendong Rose ala bridal style.
— Apartemen
Jimin meletakkan Rose di sofa dan langsung beranjak mengambil P3K
"Jimin obati ya" Kata Jimin saat ia kembali dengan kotak P3K. Rose hanya diam mungkin ia trauma atau masih syok dengan kejadian itu
Jimin pun mulai mengobati luka di kaki Rose
"Awhh" Kata Rose kesakitan saat Jimin mengobati Luka di lutut nya
"Tahan sebentar ya Rosie" Kata Jimin lalu kembali mengobati nya
"Awhh" Kata Rose sambil mengepalkan kedua tangannya untuk menahan sakit. Lalu satu tangan Jimin tiba tiba memegang satu tangan Rose yg terkepal. Jimin menyatukan tangan mereka
"Sebentar saja lagi. Setelah ini Rosie akan sembuh" Kata Jimin lalu mengobati nya kembali
"Selesai" Kata Jimin lalu ia membereskan seluruh peralatan nya
"Apa ada yang sakit lagi Rosie?" Tanya Jimin
Tapi Rose masih diam
"Rosie... Hey" Kata Jimin lalu ia mendekat ke arah Rose
"Kenapa hm?" Tanya Jimin
Rose hanya menggelengkan kepalanya
" Rosie jawab dengan jujur" Kata Jimin. Ia tau pasti Rose berbohong
"Hei... Lihat aku " Kata Jimin. Tapi Rose belum juga menengok kan kepalanya ke Jimin
Dengan terpaksa Jimin memegang dagu Rose lalu diarahkan ke hadapannya. Dengan begitu otomatis Rose menghadap Jimin
"Rosie, Jangan diam saja dong" Kata Jimin
"Apa ada yang sakit lagi Rosie?" Tanya Jimin sekali lagi
"Lengan Rose sakit" Kata Rose sambil menunjukan lengan yang sakit akibat tarikan paksa tadi
" Sini Jimin liat dulu" Kata Jimin lalu ia mengambil lengan Rose yang sakit dan di dekatkannya ke wajah Jimin. Jimin menekan lengan Rose yang sakit dengan tangannya
"Akh" Kata Rose kesakitan
"Jimin obati ya" Kata Jimin yang masih diposisi seperti tadi. Rose pun mengangguk. Jimin pun dengan perlahan mengurut dan mengelus lengan Rose yang sakit. Rose terus meringis kesakitan. Setelah selesai mengurutnya, Jimin pun mencium lengan Rose yang sakit
"Sudah sembuh" Kata Jimin saat selesai menyium lengan Rose lalu melepas ciumannya. Rose terkejut atas apa yg Jimin lakukan
"Ih Jimin" Kata Rose lalu memukuli dada Jimin. Sebenarnya Rose malu dan pipinya sudah merah
"Hahaha... Iya iya maafkan aku" Kata Jimin lalu menahan tangan Rose
"Akhirnya Rosie tersenyum" Batin Jimin sambil tersenyum. Jimin merasa sangat senang karena akhirnya ia membuat Rose tersenyum lagi"Jimin kenapa?" Kata Rose. Ia melihat Jimin tersenyum sendiri. Lalu Rose menangkup wajah Jimin.
"Emang Jimin gak boleh senyum?" Kata Jimin
"Gak" Kata Rose bercanda
Lalu Jimin mencurutkan bibir nya
"Ih Gemashh" Kata Rose gemas sambil mencubit kedua pipi Jimin yang cubby
"Akh.... Sakit Rosie" Kata Jimin sembari menahan tangan Rose yg berada di pipinya
"Ah Astaga" Kata Rose lalu melepas cubitannya dan mengelus pipi Jimin
"Maaf.. Aku lupa Jimin habis ditampar.. ah Maafkan aku Maaf... Ah Rose bo-" Kata Rose terpotong karena Jimin mengecup bibirnya
"Gapapa kok Rosie" Kata Jimin. Sebenarnya Jimin hanya bohong kalau dia sakit saat pipinya di cubit Rose tadi. Niatnya cuman bercanda tapi ternyata Rose menganggapnya serius
"Ah Maaf hiks" Kata Rose menangis. Oh ya! Rose ini tipe anak yang gampang merasa bersalah. Dan saat ia merasa bersalah ia akan nangis seperti ini. Sebenarnya Jimin tau itu, tapi sepertinya ia lupa. Astaga! Bagaimana Jimin bisa lupa
"Rosie jangan menangis" Kata Jimin lalu memeluk Rose
"Iya Jimin maafin kok" Kata Jimin lalu mengelus kepala Rose" T-tapi pipi Jimin sakit hiks" Kata Rose
"Enggak kok... Lihat nih" Kata Jimin lalu ia mencubit cubit pipinya
"Enggak kan? Nih cubit aja lagi" Kata Jimin lalu ia mengarahkan tangan Rose ke pipinya untuk mencubit pipi nya"J-jimin pasti bohong hiks" Kata Rose yg tangannya ada di pipi Jimin tapi tak ia cubit
"Udah donk jangan nangis terus Rosie" Kata Jimin lalu mengusap air mata Rose
"Sini Rosie duduk sini" Kata Jimin menyuruh Rose duduk dipangkuan nya lalu menghadap ke Jimin. Rose pun menurutinya dan sekarang Jimin memeluk Rose erat sambil mengelus kepala Rose. Sedangkan Rose terus memegang Pipi Jimin"Jangan nangis lagi ya... Jimin paling gak suka kalau liat Rosie menangis... Pipi Jimin gapapa kok... Jimin cuman bercanda tadi... Maafin Jimin ya... Rosie nya Jimin gak boleh nangis" Kata Jimin sambil mengelus kepala Rose memberi kenyamanan bagi Rose. Saat dilihat benar saja Rose tertidur dengan posisi masih memegang pipi Jimin dengan 1 tangan . Mungkin karena Rose capek menangis terus dari tadi
Jimin menyadari itu. Lalu ia menggendong Rose ke dalam kamar
— Kamar
Jimin menidurkan Rose di kasur dengan perlahan. Tapi saat ia melepaskan tangan Rose dari pipinya. Tangan Rose malah meraba ke sana kesini seperti mencari sesuatu
Jimin yang sadar akan hal itu langsung tidur di kasur dan kembali menaruh tangan Rose di pipinya lalu memeluk Rose
"Iya Jimin disini Rosie" Kata Jimin sembari mengarahkan tangan Rose ke pipinya
Dan mereka tertidur dengan posisi seperti itu
End
Kira kira kalian setuju gak kalo misalnya aku buat chapter di book ini tapi aku jadiin 2 chapter ?
Mungkin kayak sequel gitu
Pliss kasih tanggapan ya
Aku binggung soalnya
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot | Jirose
FanficIni cuman One Shoot story atau Short story Jimin dan Rose Kalo penasaran langsung baca aja ya!! ( Setiap chapter beda cerita nya)