"Rose"
"Ck ngapain lo?" Tanya orang yang tadi dipanggil dengan nama Rose
"Cuek banget sih"
Rose tidak memperdulikan pemuda tadi. Pemuda yang akhir akhir ini mendekati nya. Membuat Rose kesal dan risih karena selalu diikuti kemana pun ia pergi oleh pemuda tadi
Rose memilih melanjutkan langkahnya di koridor sekolah menuju tempat tujuannya
"Rose" Tapi sayangnya pemuda tadi tidak akan menyerahkan begitu saja. Pemuda itu buru buru mengejar Rose lagi dan langsung merangkul nya
"Ish bisa gak sih Jim? Sehari aja jangan gangguin gue. Ini lagi rangkul rangkul berat tau" Ucap Rose pada pemuda tadi yang memiliki nama Jimin
"Gak bisa. Aku harus selalu ada di samping kamu" Jimin emang soft banget kalo sama Rose
"Ck gak penting" Ucap Rose mempercepat langkahnya sehingga Jimin tertinggal di belakangnya
Tapi Jimin lagi lagi mengejar gadis itu dan menghalangi jalannya
"Sini aku bantuin bawa bukunya" Rose yang menyerah langsung memberikan buku nya pada Jimin. Ia tak ada pilihan lain. Ingin meninggalkan Jimin sendiri pasti Jimin akan selalu mengejarnya"Ke perpustakaan" Ucap Rose
Jimin terkekeh kecil entah untuk apa. Pokoknya Jimin sudah niat di dalam hatinya untuk memperjuangkan gadis cuek itu
Jam menunjukkan pukul 15.00 yang artinya sudah jam pulang lesnya Rose. Sepulang sekolah tadi Rose langsung les di dekat sekolah nya. Ini sudah menjadi kebiasaan gadis itu. Biasanya ia juga hanya berjalan kaki dari rumah ke sekolah lalu ke tempat lesnya selain menghemat uang, juga hitung hitung olahraga
Rose langsung saja berjalan untuk pulang ke rumahnya. Tapi ternyata perjalanan pulangnya tidak berjalan seperti biasanya
"ROSEE" Teriak orang diseberang jalan sana. Tanpa ada aba dengan cepat orang tersebut langsung berlari dan mendorong tubuh Rose bersamaan dengan tubuh nya sehingga tubuh mereka terjatuh di tanah yang berumput
Rupanya tadi ada sebuah mobil yang melaju cepat. Tapi untunglah orang tersebut dengan tepat waktu menolongnya
Rose gak tau apa yang ia rasa tapi ini kayak dejavu bagi Rose. Pikiran nya memutar mengingat memori memori yang menyakitkannya. Dia jadi kembali mengingat masa kecilnya. Ia pernah juga seperti ini saat ia masih kecil. Itu yang membuat nya kehilangan ayahnya karena ayahnya yang menolongnya saat itu dan sialnya ayahnya yang malah tertabrak oleh truk pada saat itu. Dan kejadian itu sangat membekas di pikiran Rose
"Kamu gapapa?" Tanya orang yang menolong Rose sambil memegang kedua pipi Rose dengan kedua tangannya
"Hiks a-ayah. Ayah... Ayah" Isak Rose
"Rose kamu kenapa?" Tanya orang tadi yang ternyata adalah Jimin
Jimin habis ketemuan sama geng nya di sekolah. Beberapa jam mengobrol tiba tiba salah satu temannya mau pinjem motornya. Katanya mau jemput pacarnya. Tapi setelah nunggu lama, motor nya belom juga kembali ke sekolah. Jadi Jimin memutuskan untuk nunggu di luar sekolah jadi kalau keliatan motornya dia mau langsung pulang. Tapi ia malah melihat Rose
"Hiks a-ayah. Ochie t-takut" Isak Rose. Ochie adalah panggilan kecilnya. Panggilan kesayangan dari kedua orangtuanya
"Hei. Tenang lah Rose" Ucap Jimin menenangkan Rose. Tanpa pikir panjang Jimin langsung memeluk Rose. Ia sudah tidak peduli dengan kakinya yang sedikit luka akibat terkena goresan jalanan ataupun batu

KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot | Jirose
Hayran KurguIni cuman One Shoot story atau Short story Jimin dan Rose Kalo penasaran langsung baca aja ya!! ( Setiap chapter beda cerita nya)