DANIELLA'S POV
AAku segera keluar dari kamarku setelah mendengar suara ribut dari depan. Aku segera melihat aunty Jenny dan uncle Roger menahan senyum melihat anaknya bertengkar dengan Will.
"AUNTY JENNY!" teriakku langsung memeluk aunty Jenny dengan erat. "UNCLE ROGER!" Aku langsung berganti bergelantungan kepada uncle Roger.
"Ahh.. Kau meretakan tulangku, Dani," ujar uncle Roger dengan mendramatisir persis dengan sifat sepupuku, Daniel. "Apa kau bertambah gemuk?"
"Jangan berkata seperti itu Roger," ujar aunty Jenny dengan wajah tidak setuju. "Dani, sudah terlihat sangat kurus tanpa kau beri komentar seperti itu."
Perhatianku segera terputus ketika mendengar orang bertengkar di depanku. Oke, aku tidak terlalu terkejut melihat Daniel dan Will bertengkar. Mereka memang sudah saling membenci sejak kecil, lebih tepatnya Will yang sangat membenci Daniel.
"Ah. Apa si kecil Danny masih tidak bisa melawan orang tuanya?" tanya Will dengan gaya bicara anak kecil.
"William Spring!" teriak mom dengan nada tidak setuju. Will bodoh. Dia membuat lubang kuburannya sendiri. "Apakah kau menyuruh sepupumu untuk melawan orang tuanya?"
"Nonono, mom!" bisik Will dengan ketakutan. Lalu, pandangan Will dari menyesal menjadi sinis ketika melihat Daniel, seolah – olah mengatakan kalau ini adalah salah Daniel sehingga mom memarahinya.
"Percayalah kepadaku Spring! Kalau aku lebih senang menatap wajah pacarku dibandingkan harus melihat wajahmu selama tiga hari," ujar Daniel dengan sadis.
"Jadi, benar yang telah kudengar kalau kau sudah bertobat, Davis?" tanya Will dengan nada mengejek. "Siapa perempuan yang mau menampungmu? Apakah pacarmu tidak tahu kalau adalah cowok playboy yang tidak bisa bertahan dengan hanya satu perempuan dan kemungkinan besar kau akan berselingkuh?"
Jantungku berhenti berdetak ketika mendengar kata selingkuh. Reflek, aku melirik Cam yang sedang menatap Will dengan pandangan menilai.
"William Spring! Aku tidak tahu mengapa kau membenciku. Tapi, perkataanmu tadi sudah keterlaluan.," ujar Daniel. Aku menoleh dan menatap Daniel yang sudah tampak sangat marah. "Aku tidak akan pernah berselingkuh dari Maddy. Dan jika aku sudah bosan dengan pacarku atau kami memiliki masalah – aku tidak akan pernah berselingkuh darinya. Lebih baik aku memutuskannya, daripada harus berselingkuh. Dulu, aku memang playboy tapi aku tidak akan pernah berselingkuh dengan perempuan lain. Aku masih menghormati perempuan. Dan, aku tidak sepertimu yang sering berselingkuh dari pacarmu!"
"Bagaima kau -?" tanya Will dengan wajah memerah lalu menatapku. "Dani, apakah kau memberitahunya?"
"Jadi benar apa yang kukatakan?" tanya Daniel dengan wajah penuh kemenangan. Aku sekali lagi menatap Cam dengan perasaan takut dan sedih. Bagaimana kalau dia tahu apa isi dari amplop itu? "Dani tidak pernah memberi tahuku, tapi aku bisa menebak kalau kau tukang selingkuh!"
Aku merasa sangat sedih tanpa aku tahu mengapa aku harus sesedih itu. Perlahan, aku keluar dari ruangan ini dan menuju kamarku. Aku membenamkan wajahku ke bantal dengan sedih. Samar, aku masih mendengar pertengkaran yang terjadi di ruang tamu. Beberapa menit lagi, hanya keheningan yang terdengar. Mungkin para orang tua sudah berhasil melerai mereka berdua. Dasar, Will bodoh!
Aku mendengar pintu kamarku terbuka. Aku mengangkat wajahku dan mendapati mom masuk dengan tatapan bertanya. Damn it! Aku tahu wajah itu. Mom menyadari kalau ada sesuatu yang salah denganku.
"Oke, bicarakan kepadaku Dani. Apa kau memiliki masalah?" tanya mom dengan wajah khawatir. Aku segera menggelengkan kepalaku. "Dani, aku telah membesarkanmu selama enam belas tahun dan kau berbohong kepadaku. Kataku padaku apa yang terjadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
His Royal Bride (FINISH)
Novela JuvenilCameron LeGross bertekad untuk menemukan calon istrinya sendiri, tanpa bantuan orang tuanya. Menuruti kata temannya, dia menggunakan chatting room untuk menemukan jodohnya. Pilihannya jatuh kepada Daniella Spring yang tomboy. Dengan gangguan dari pa...