TNG, 19-2-2021
Dahulu kala, ada seorang gadis lugu yang terus-terusan bertanya perihal kehidupan kepada seorang laki-laki gagah yang dipanggilnya Ayah.
"Ayah, kenapa manusia harus bekerja keras. Bukankah semua ini hanyalah titipan? Kata ayah mau sekaya apapun kita, nanti kita bakal pergi dan gak bisa bawa apapun"
Pertanyaan ajaib, yang tak pernah disangka sang ayah akan keluar dari mulut putri mungilnya."Nak, memang betul kalau suatu saat kita akan pergi ke tempat yang jauh. Jauh sekali sampai rasanya kau tak bisa kembali. Padahal justru kamu sedang kembali. Kembali kehadapan yang membawamu ke dunia. Tapi nak, perjalanan kamu menuju tempat yang jauh harus kamu persiapkan"
"Harus bawa bekal yang banyak ya ayah. " Titahnyaa
" Betul nak, harus bawa bekal yang banyak. Bekalnya bisa kita persiapkan dari sekarang"
"Memang kita harus bawa bekal apa ayah? Mainan? Baju? Makanan yang banyak ya ayah? "
"Itu semua bukan yang utama sayang. Anak ayah yang manis, bekal yang paling penting adalah amal shaleh, kebaikan dan untuk mengumpulkan amal shaleh dan berbuat kebaikan harus bekerja keras. Anak ayah tahu gak kenapa? "
"Hmmmm, apa yaaa.. Ohh, supaya tidak berebut dengan teman-teman kan ayah? "
"Jawabannya adalah, untuk melakukan amal shaleh dan kebaikan bukanlah sesuatu yang sulit. Teramat mudah sampai kadang-kadang kita lalai dan lupa melakukannya. Kadang malah teramat sulit, sampai kita selalu mencari alasan buat ga melakukannya. Makanya kita harus kerja keras nak. Sampai sini paham"
Sang putri hanya mengangguk sambil sesekali menggeleng. Tak paham tapi pura-pura paham.
"Kalau nanti, di masa mendatang dan kamu sudah beranjak dewasa. Kamu menemukan banyak alasan untuk berhenti melangkah. Yang harus kamu lakukan adalah ambil jeda, bertahan ya nak untuk hal-hal kecil yang ada di sekelilingmu. Demi seekor burung yang berkicau di pagi hari, atau demi langit yang merekah di pagi hari tapi mendadak kelabu di sore hari."
"Iya ayah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Fatiha
RandomAku mungkin sama denganmu Yang suka banyak hal menyenangkan Aku pun sama denganmu Yang ingin sesekali dikenal. Izinkan aku hadir ya, Menemanimu kala semesta tak di sisimu Menemanimu bermuara dalam lautan yang sama kemudian Menemanimu melangkah dan...