Kampung Cincau, 26 Mei 2021 tepat di tengah malamnya bintang bersinar
Malam adalah sebuah pesan, pesan dari bintang kepada sang rembulan yang kesepian.
saat itu rembulan yang sendirian merasa makin kesepian, ketika dilihatnya cahaya sang bintang mulai redup perlahan."kau kenapa?" tanya rembulan penuh kekhawatiran.
"aku ingin berhenti membohongi diri sendiri!" jawabnya dengan linangan air mata.
"Bbohhongg?? memangnya kau berbohong apa, bintang? bukankah kau yang selalu membuat semua orang bahagia?" tanya rembulan yang mulai kebingungan.
"Setiap manusia itu punya sisi tersembunyi yang tidak ia pertunjukkan secara gamblang, Bulan. Aku mungkin bukan satu-satunya orang yang bersembunyi pada hembusan angin di musim semi." Tutur bintang semakin sendu.
"Bagiku, memahami diri sendiri saja sangat menyusahkan. Apalagi harus memahami orang lain. Aku yang sering berdebat dengan isi kepalaku, mana bisa membahagiakan semua orang. Kalau bahagianya semua orang terlalu kupaksakan, inilah jadinya. Aku patah, kesepian dan hilang arah" tambahnya lagi.
"Menurutmu bulan, apa yang harus kita lakukan agar tak terus membohongi diri sendiri?"
"Hmm.... mungkin kamu bisa deep talk with yourself first? kamu tanya pada dirimu atas segala hal yang kamu ingin tahu. Karena kadangkala, kita sering merasa paling tahu tentang diri sendiri. Nyatanya, kita yang paling buta akan hal itu." jawaban bijak bulan menyadarkan
Ternyata memang benar ya, aku yang merasa paling tahu perihal diri ini justru sering tersesat dengan hal-hal sederhana. mungkin setiap malam, aku harus kembali mengenal diri ini dan bertanya sebagai kalimat penutup malam.
"Wahai diri, sebenarnya apa yang kamu mau dan rasakan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Fatiha
De TodoAku mungkin sama denganmu Yang suka banyak hal menyenangkan Aku pun sama denganmu Yang ingin sesekali dikenal. Izinkan aku hadir ya, Menemanimu kala semesta tak di sisimu Menemanimu bermuara dalam lautan yang sama kemudian Menemanimu melangkah dan...