Setelah kelas kedua selesai, Irish bergegas menuju kantin fakultasnya, ia ingin mengisi perut yang sudah meronta.
"Udah berapa bulan, Ay?" Ayana yang sedari tadi mengelus perut ratanya itu mendengus pada Irish
"Mana ada" jawabnya lesu
Irish tertawa kencang, "Gue kira udah isi, dari tadi lo elus mulu itu perut"
"Gue pingin hamil Rish, tapi takut itu nya" gadis dengan kuncir kuda itu bergidik saat mengatakannya.
"Bentar, kalau takut berarti sampai sekarang lo masih perawan ting-ting dong?" Irish langsung menegakkan punggungnya, menatap lekat teman yang ia kenal sejak Ospek tiga tahun silam
Ayana mengangguk, kemudian tersenyum kikuk. "Gue denger, pas pertama itu sakit, Rish. Makanya gue nggak berani"
"Lagi pula Wildan setuju kok" lanjutnya pelan. Irish menggaruk tengkuknya pelan, bingung mau menanggapi bagaimana karena nyatanya dia saja belum menikah.
Temannya itu baru menikah sebulan yang lalu, ya seminggu sebelum dirinya -seharusnya- menikah. Bahkan mereka berdua sering mengurus perihal acara pernikahan bersama, sayangnya Irish gagal.
Ayana menikah dengan Wildan, laki-laki yang berprofesi sebagai Pilot. Wildan yang tinggal di apartemen samping unit milik Ayana dibuat jatuh cinta saat tidak sengaja menemukan gadis itu menangis didepan pintu apartemen karena hendak dijodohkan oleh orang tuanya. Ibaratnya, Wildan dan Ayana itu 'Jodoh Next Door'. Ah, kisah mereka terlalu Uwu untuk diingat oleh Irish yang diselingkuhi. Ralat, dirinyalah selingkuhan itu.
"Tapi kan Ay, biar gimanapun itu kewajiban lo. Gue bukannya sok tau ya, itu sama aja lo udah nolak kewajiban. Dosa loh" wajah Irish terlihat serius saat mengatakan itu
Baru saja Ayana hendak menimpali, pesanan mereka sudah datang, "Makasih, Buk"
Beberapa saat mereka saling diam, hingga akhirnya Ayana kembali bersuara, "Gue salah ya, Rish?"
"Enggak, bukan gitu. Gue juga nggak tau, tapi pasti suami lo pengen hak nya. Gimana ya, gue jadi bingung" saat hendak menyantap mie kuah pedasnya, mata Irish menangkap sosok yang dari pagi tadi selalu muncul di otaknya, sedang menuju ke arah parkiran khusus dosen.
Buru-buru Irish berdiri hendak menghampiri Sekala yang terlihat sangat tampan saat lengan kemejanya digulung.
"Rish,"
"Irish, lo mau kemana? Makanan lo belum abis" masa bodo dengan teriakan Ayana, Irish tetap berlari menghampiri Sekala.
"Pakkk, tunggu" Irish berhasil mencegah Sekala yang hendak membuka pintu mobilnya.
"Ada apa?"
"Saya, Irish" masih dengan nafas yang terengah, Irish mencoba untuk tersenyum semanis mungkin. Namun Sekala tampak tidak tertarik.
"Kalau tidak ada yang penting, saya permisi dulu" laki-laki itu berhasil membuka pintu mobilnya,
"Kenapa Pak Sekala mirip sama Junmyeon?!" Ucapan Irish kelewat lantang, membuat Sekala yang bahkan hendak menutup pintu sedikit terkejut.
Ia menatap Irish datar, entah apa yang di ucapkan mahasiswinya itu, ia tidak paham dan tidak peduli, "Awas, saya mau tutup pintunya"
Irish masih diam ditempatnya meskipun mobil yang di kemudikan Sekala sudah melenggang.
"Gini doang, masalah gampang buat Irish Salsabila" gadis itu tersenyum lebar sembari melambaikan tangan pada mobil Sekala yang bahkan tidak terlihat lagi.
。◕‿◕。
"Irish"
"Eh, La?"
![](https://img.wattpad.com/cover/219069920-288-k58619.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
u n f a i r
Любовные романыIrish mencintai Rean, namun jika ternyata ia hanya 'Selingkuhan' jelas Irish harus meninggalkan lelaki itu sejauh-jauhnya, meski pada detik terakhir menjelang pernikahan. Dan karena itu pula, ia harus mengalami kecelakaan hingga membuatnya koma, yan...