Bab 08

75 20 8
                                    

Setelah pulang dari lokasi yang akan dijadikan toko kue oleh bundanya, Irish kini disibukkan dengan berbagai macam bahan-bahan untuk membuat sebuah bekal makan siang yang akan diberikan pada Sekala besok.

Gadis itu semakin bersemangat untuk mendekati dosennya. Bisa dikatakan sudah terlalu bucin.

"Bun, ayam sama sayuran yang aku pisahin besok pagi jangan di masak, ya" Irish berkata pada bunda nya yang baru saja muncul di dapur

"Kenapa emang?"

"Mau aku masak besok buat bekel" Irish memasukkan ayam yang tadi ia pilah kedalam lemari pendingin, kemudian mencuci tangannya.

"Oh, oke deh"

Jika kebanyakan anak muda sekarang jarang yang mau terjun ke dapur untuk memasak, Irish adalah kebalikannya. Ia senang berada di dapur, melakukan berbagai macam percobaan untuk menemukan resep-resep baru.

Ia menuruni bakat sang bunda dalam hal kuliner, meski begitu dari dulu Irish tidak pernah mau masuk kedalam sekolah memasak. Ia akan dengan yakin mengatakan pada semua orang jika suatu saat nanti dirinya ingin menjadi psikolog.

"Tadi siang aku ketemu kak Rean sama kak Pamela" ucap Arina tiba-tiba saat Irish bergabung dengan adiknya di ruang keluarga

"Udah tau. Aku yang nyuruh Rean buat nemenin Pamela belanja bulanan"

"Aku sempet fotoin mereka yang lagi mesra-mesraan di mekdi. Gila banget makin nggak tau malu" sebenarnya Irish malas membahas apapun tentang dua orang itu, tapi apa boleh buat. Kasus mereka belum selesai.

"Kamu jadiin satu aja sama bukti-bukti kemarin dek. Ntar biar aku pikirin waktu yang pas buat acara penutup nya" Arina hanya mengangguk. Sebenarnya ia ingin segera melaporkan tindakan jahat yang dilakukan dua orang yang pernah sangat dekat dengan kakaknya itu, tapi ia sadar jika semua keputusan ada di tangan Irish.

"Yaudah, aku masuk kamar dulu. Mau ngebucin" Arina berdiri meninggalkan Irish

"Halu teroos"

。◕‿◕。

Jam masih menunjukkan pukul sembilan pagi saat gadis dengan rambut yang dicepol asal itu sudah berkutat dengan peralatan memasaknya.

Hari ini, niatnya Irish ingin membuat bekal makan siang ayam pok-pok dengan berbagai macam sayur tumis untuk pelengkapnya. Ini adalah menu makan siang kesukaan Irish, jadi ia akan mencobanya pada Sekala, apakah selera mereka sama atau tidak.

"Buun, kotak bekal yang aku beli dua minggu lalu ada dimana?" Irish berteriak sembari membuka semua tempat yang bundanya gunakan untuk menaruh piring

"Bunda nggak tau. Coba cari di tempat paling atas"

Irish mengambil kursi kayu yang berada di depan mini bar untuk ia gunakan memanjat, "nah ketemu"

Dan, waktunya untuk bagian yang paling Irish suka, platting.

Setelah rapi dan cantik, Irish segera menuju ke kamar untuk mandi dan bersiap pergi ke kampus. Hari ini satu-satunya mata kuliah yang di tunggu olehnya, jadi ia sangat bersemangat.

Setelah hampir 30 menit bersiap, Irish turun sembari menenteng dua paperbag berisi bekal dan hoodie milik Sekala yang sudah berganti harum

"Bun, Irish hari ini bawa mobil ya?"

"Tumben banget deh. Kamu tiba-tiba jadi aneh hari ini, kenapa sih?"

"Perasaan biasa aja. Yaudah aku berangkat ya bun" Irish menyalami bunda sembari mengecup kedua pipinya,

u n f a i rTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang