Dua Belas ~

3.1K 230 45
                                    

Ada typo...
Gue males cek ulang 🙂

...

Jessica baru saja sampai dirumah sakit dimana cucu nya tengah dirawat. Sudah ada Ten dan Kun yang tengah duduk menatap cemas kearah Giselle yang kondisinya tidak ada perubahan sama sekali.

"Maaf terlambat.." Ujar Jessica.

"Tidak apa eomma, aku tahu eomma sibuk~" Sahut Ten.

Kun menatap sinis kearah Jesssica, ia memang tidak menyukai Jessica. Pasalnya ia tahu, Jessica tidak sepenuhnya ikhlas membiarkan putranya menikah dengan Ten.

Jessica yang memang sadarpun tak kalah sinis menatap Kun, "apa ? Kenapa kau memandangiku seperti itu ?"

"Dimana putramu ? Dimana dia disaat anak nya sedang berjuang untuk nyawanya ? Dimana tanggung jawab anakmu sebagai PEMIMPIN KELUARGA ?"

Jessica mengerutkan alisnya, "dengar ya, dari awal aku sudah berterus terang kalau aku tidak sepenuhnya setuju dengan pernikahan ini. Aku menganggap ini adalah jebakan dan paksaan dari pihakmu bodoh."

Ten menundukan kepalanya kala ia mendengar kalimat menusuk dari sang mertua.

Seolah tak ingin kalah, Kun kembali menyuarakan isi hati nya. "Oh ya ? Atas dasar apa bibirmu bisa berkata ini jebakan ? Dimana otak sehatmu wahai KONGLOMERAT !?" Kali ini Kun sedikit menaikkan oktafnya.

"Cih, anakmu itu hamil diluar nikah. Dan aku tidak yakin perempuan yang sedang berbaring dikasur ini bukanlah anak dari putraku."

"Oh ya ? Adakah bukti akurat atau faktor pendukung ? Aku bisa saja menuntutmu dengan kalimat mu sendiri!" Timpal Kun.

Jessica menyunggingkan senyum kanan, "dengar ya, ANAK KESAYANGANMU ITU MANTAN PEKERJA DI CLUB MALAM."

Kun sedikit terkejut, pasalnya ia memang tidak tahu banyak tentang Ten yang notabene nya anaknya sendiri.

Kun menatap Ten, "apa benar yang dikatannya Ten ?"

Dengan wajah sedih Ten menganggukan kepalanya pelan. "I-iya eomma~"

Kun membulatkan matanya, "kenapa? KENAPA!? kenapa harus jual diri seperti itu Ten ? Apa kau tidak malu ? Kau ditaruh dimana wajahku!?"

Ait mata mulai mengalir dari sudut mata Ten, "hikss hiksss m-maaf eomma~"

Jessica tersenyum sembari menikmati pertikaian antar ibu dan anak dihadapannya ini.

"Kenapa tidak cerita!? Apa yang terjadi padamu sampai kau harus melakukan pekerjaan keji seperti itu!?"

"Hikss hikss, a-ku tidak mengira k-kalau biaya hidup di Seoul sangatlah mahal. D-dan aku tidak ada p-pilihan lain. Jadilah aku menjual harga diriku..."

Kun mulai terisak dalam tangisnya, "hikss hiksss eoma kecewa padamu..."

"Eomma, bisakah kita tidak membahas hal seperti ini di kondisi seperti ini ? Aku ingin fokusku untuk anak semata wayangku dulu!." Balas Ten.

Karena merasa punya kesempatan, Jessica kembali bersuara. "Apa keputusan yang akan kalian ambil kalau aku meminta kalian untuk bercerai ?." Ungkapnya dengan santai.

WHORE (JAEHYUCK) - ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang