Tujuh ~

4.1K 301 40
                                    

Ada typo...
Gue mager cek ulang 🐒

...

"Hiksss hiksss~ hikss~"

Haechan menangis sesegukan didalam dekapan Jaehyun, Jaehyunpun mengecupi puncak kepala Haechan untuk menenagkan.

"Sshh, tenang sayang nanti hyung yang maju. Mereka tidak bisa memecat orang dengan tidak terhormat seperti itu." Tutur Jaehyun.

"Hikss a-aku ingin bekerja hyung hikss hikss, d-darimana aku b-bisa makan kalau aku tidak bekerja hikss~."

"Hey, hyung punya uang. Kita masih bisa makan, kita masih bisa hidup. Tenang saja, lagipula juga hyung sudah bilang hyung akan cari kerja untuk menghidupkanmu sayang~"

"Hyuuungg~"

Haechan mengalungkan tangannya dileher jenjang Jaheyun, ia juga mendusalkan wajahnya diperpotongan leher Jaehyun.

Dan Jaehyun membiarkan Haechannya melakukan apa yang ia mau, padahal lehernya sudah sangat basah karena air mata Haechan.

"Tidur saja ya ?."

"Eunggg, tidak mau! Hikss hikss~"

"Kenapa tidak mau ? Nanti kepalanya pusing kalau nangis terus sayang~" Tutur Jaehyun sembari mengecupi surai Haechan.

...

Jaemin dan Jeno sedang makan malam di rumah makan sederhana pinggir kota.

"Lalu ? Apa yang sekarang akan kau lakukan ?" Tanya Jeno.

"Hm, entahlah aku kecewa dengannya. Padahal aku sudah mengingatkan untuk tidak melakukan hal yang diluar kerjaan."

"Tapi bagaimanapun, Haechan itu kan temanmu. Masa iya kau mengkandaskan hubungan pertemananmu hanya karena masalah yang bahkan kau sendiri belum tau siapa yang salah disini. Bagaimana kalau ternyata semua bukan salah Haechan ?."

"Kau kenapa jadi membela kepihak sana ?." Kali ini Jaemin merasa dipojoki oleh kalimat yang dilontarkan kekasihnya.

"Bukan memihak, tapi memang apa yang baru saja kukatakan itu benar adanya. Bagaimana kalau Bos mu yang lebih dulu memulai ? Apa iya kau tidak ingin memaafkan kesalahan temanmu sendiri ? Pada akhirnya kita ini sama sama manusia, manusia itu jauh dari kata sempurna. Sebuah kesalahan itu pasti akan ada."

Jaemin memasang ekspressi yang terbilang muak. "Kalau kau masih ingin membelanya, lebih baik kita pulang saja."

"Hey, bukan begitu. Aku hanya ingin mencoba memperbaiki hubungan pertemanan kalian saja. Tidak ada niat untuk memihak kemanapun."

"Sudahlah, jangan berisik. Biar itu menjadi urusanku dengannya, dari awal kan memang aku hanya memintamu untuk menjadi pendengar yang baik, bukan untuk menceramahiku seperti ini."

Jeno menghela nafasnya, "arra arra habiskanlah makananmu."

...

Waktu menunjukan pukul 12.10 malam, Jaehyun belum juga tidur. Ia menatap langit langit kamarnya dengan menyilakan tangan kirinya sebagai bantal kepala.

Sementara dilengan kanannya sudah ada kepala Haechan yang sudah terlelap tidur. Bocah kecil itu menyukai aroma keringat yang menyeruak dari tubuh Jaehyun.

Ting

Ponsel Jaehyun mendapati pesan masuk dari Jongin yang tak lain ayahnya sendiri.

Jaehyun meraih ponselnya dan langsung membuka isi pesan dari ayahnya.

WHORE (JAEHYUCK) - ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang