"Ketemu kau," ucap Sukuna menyeringai.
[Name] meneguk saliva susah payah. Sistem faalnya mendadak mati. Dia tidak bisa berbuat apa-apa selain menatap Sang Raja Kutukan yang masih berada di depan.
"Ada satu hal yang ingin ku tanyakan." Sukuna mendekatkan wajahnya.
[Name] yang keburu sadar lantas mundur beberapa langkah. Selain ketakutan, dia tidak mau tahu apa yang ingin ditanyakan Sukuna. Bisa saja itu cuma jebakan. Satu-satunya tujuan saat ini adalah kabur. Tapi bagaimana caranya?
"Aku tidak tahu apa yang mau kau tanyakan, tapi yang jelas aku bukan lawanmu." ucap [Name].
"Kau meremehkanku?"
Tunggu, apa yang salah dari ucapan [Name]?
Sukuna semakin mengernyih. "Kalau begitu ...."
Tiba-tiba Sukuna berada di belakang. Nyaris saja mematahkan leher [Name] oleh tendangannya kalau gadis itu tidak refleks menunduk dan menjauh. Sebisa mungkin dia harus menghindari pertarungan. Namun, sepertinya itu mustahil karena Sukuna tak henti-hentinya melancarkan serangan.
[Name] melemparkan cermin ke arah Sukuna sebagai pengalihan, lalu melepaskan dua buah kipas sekaligus hingga mengenai wajahnya. Bersamaan dengan itu [Name] mencoba melarikan diri. Sukuna yang tahu langsung menghancurkan pijakan dan membuat [Name] terjatuh ke dalam genangan air setinggi lutut. Hingga terkena beberapa kepingan gedung, menindih salah satu lengannya.
"Sial!"
[Name] kembali bangkit, tapi Sukuna sudah berada di hadapannya memberikan bogem mentah. Beruntung pukulan tersebut mengenai tiang di sebelah [Name] sehingga dia mengambil kesempatan berpindah ke tempat tinggi. Sambil memantau Sukuna yang kelihatan jelas pura-pura mengibaskan debu reruntuhan.
Gadis itu ingat dirinya bukan petarung jarak dekat, jadi dia harus mengambil lokasi penyerangan jauh. Sayangnya [Name] tidak menemukan celah. Bahkan tubuh Sukuna yang sempat terkena kipasnya tidak tergores sedikitpun. Percuma, [Name] tidak akan mampu melawan makhluk mengerikan itu. Satu-satunya skenario terburuk adalah mati di sini.
"Heh, padahal aku hanya ingin bertanya lho," ungkap Sukuna menyudutkan.
"Bohong! Kau pasti ingin menjebakku, kan?" sergah [Name] memberanikan diri. Toh, Sukuna pasti sudah tahu keberadaannya.
"Kau cukup tangguh juga ternyata."
Sukuna tiba-tiba menghilang dari pandangan. Lalu muncul lewat atas dan menendang gadis itu hingga terlempar ke dinding. Membuat bangunan yang terkena dampaknya hancur menyisakan puing-puing. [Name] memuntahkan banyak darah. Tubuhnya mati rasa. Ditambah penglihatan mulai buram, dia tidak dapat berbuat apa-apa.
"Itu akibatnya kalau kau terlalu keras kepala."
Sukuna memandang remeh. Berjalan mendekati gadis tersebut.
"Mau apa kau? Masih tidak puas menyiksaku?" racau [Name] merasakan asin darah dari bibir. Dia masih berusaha bangkit, tapi tulang pinggulnya serasa retak.
"Kuulangi yang tadi." Sukuna menginjak bahu kanan [Name]. Membuat si pemilik berteriak kesakitan. "Kau itu berasal dari klan Izumi, kan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/259001005-288-k670937.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REPEAT || 呪術廻戦 - Jujutsu Kaisen FanFiction
Fanfic01. REPEAT (Jujutsu Kaisen) Miura [Name] satu-satunya perempuan dari klan Miura yang diajak Gojo Satoru bergabung menjadi siswi SMK Jujutsu. Sebelum itu, ia hidup dalam keluarga yang sarat akan aturan. Sedangkan saat ini [Name] sudah bisa menjal...