22. SANDIWARA

1.1K 197 59
                                    

Di sini lah [Name], berdiri takjub di depan gerbang masuk yang bertuliskan ucapan 'Selamat Datang'. Terlihat pengunjung silih berganti pulang pergi. Beberapa anak-anak juga tampak berlarian ke sana kemari. Lalu para pedagang kelihatan sangat bersemangat menjual barang dagangannya. Berbagai macam stan berjejer sejauh mata memandang. Dilengkapi lampion-lampion indah yang menggantung di sepanjang jalan. Kilat mata [Name] tak henti-henti berbinar menyaksikan ingar bingar di dalam sana. Tak ayal rentetan rencana sudah berjejer rapi di kepalanya.

"Wah, kebetulan sekali. Aku kira cuma festival musim gugur biasa, ternyata ada Theme Park juga."

"Ngapain ke sini?" tanya Sukuna heran.

"Huh, tadi kau bilang ke mana saja asal jauh dari sekolah makanya kita ke sini."

"Masih banyak tempat lain. Selain itu ... kenapa jadi kau yang mengatur?!"

"Anggap aja ini sebagai simbiosis mutualisme karena tadi minta aku pergi. Oleh sebabnya kau harus menuruti permintaanku. Aku masih marah, tau!"

"Tapi pikiranmu sudah bilang tidak," elak Sukuna.

[Name] menatap nyalang. "Iya, tapi tetap aja aku masih sakit hati!"

"Kenapa perempuan satu ini terlalu rumit," batin Sukuna mengeluh.

"Satu lagi, kau harus mentraktirku."

"Apa?!"

"Hmm ... aku baru ingat. Kau, kan, tidak punya uang? Kalau begitu nggak asik."

"Dasar, tentu saja punya." Pamer Sukuna menunjukkan beberapa lembar uang dari dalam sakunya.

"Eh? Dapat dari mana? Jangan bilang kau mencuri? Ah, sudah pasti! Kalau kerja sambilan mana mungkin."

"Seseorang memberikannya," jawab Sukuna enteng.

"Siapa? Yuuji?"

Beberapa menit sebelum ke tempat [Name].

"Fushiguro! Hari ini aku bawa miso ramen. Mau makan bareng?" tawar Itadori asal masuk ke kamar Fushiguro.

"Kau itu biasakan ketuk pintu dulu, jangan asal masuk ke kamar orang." Peringatnya sambil menutup kembali pintu. Dia baru saja bangun dan sudah disambut keributan sahabatnya.

Itadori terkekeh. "Gomen, gomen."

Seperti hari-hari biasa, pemuda itu selalu bersemangat pada banyak hal. Berkebalikan dengan Fushiguro yang senantiasa kalem bin santai. Memang biasanya dalam circle pertemanan terdapat jenis orang seperti mereka.

"Beli di mana?" tanya Fushiguro.

"Aku buat sendiri."

"[Name] dan Kugisaki sudah kamu kasih juga?"

"Yak ... belum, sih. Lagipula mana boleh masuk ke asrama mereka. Jadi, aku memberitahu lewat group chat saja untuk ketemuan di kantin. Tapi, sayangnya mereka belum balas makanya aku kemari. Eh, kita makan di sini aja, ya."

"Iya, kalau begitu taruh saja di meja. Aku mau ke kamar mandi."

"Ngomong-ngomong meja yang mana, Megumi?"

"Di situ—tunggu, 'Megumi'?"

Kontan Fushiguro berbalik dan benar saja kini Sukuna tengah berdiri di hadapannya sembari berkacak pinggang.

"Apa yang kau lakukan di sini?!" sergah Fushiguro. Dia hendak mengeluarkan anjing iblis miliknya, tapi urung karena Sukuna mengajak bicara.

"Untuk apa kamu melakukan itu? Aku datang dengan baik-baik, lho." ungkap Sukuna seraya bersandar di daun pintu, mengerising tajam.

REPEAT || 呪術廻戦 - Jujutsu Kaisen FanFictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang