Fushiguro dan [Name] baru saja selesai berbicara dengan ibu dari salah satu korban di Pusat Penahanan Remaja hari itu. Karena kondisi mendesak, mereka tidak bisa membawa jasad anaknya. Sehingga Fushiguro mengantarkan name tag milik Tadashi yang sudah tewas.
"[Name], harusnya kau tidak perlu ikut." Ujar Fushiguro. Pasalnya gadis itu baru saja keluar dari rumah sakit.
[Name] menautkan kening. "Enggak boleh, ya?"
"Bukan begitu, aku hanya khawatir denganmu." Sahutnya dalam hati dan hanya diwujudkan dalam bentuk gusah napas.
"Kalian lama sekali," celetuk Maki begitu melihat [Name] dan Fushiguro tiba.
"Konbu (Selamat datang)." Sapa Inumaki.
[Name] yang lebih dulu menyadari keberadaan Inumaki langsung menghampiri dan duduk di sebelahnya. Sambil mengobrol singkat tentang kabar masing-masing. Jelas dengan jawaban seadanya dari Inumaki. Meski sudah menjalani pemulihan selama tiga hari, [Name] belum boleh melakukan aktivitas berat lebih dahulu. Alhasil di sini lah dia, mengamati Kugisaki dan salah satu Senpai-nya tengah balapan lari.
"Dari mana saja?" tanya Maki.
"Bukan urusan penting."
"Fushiguro! Gantikan aku! Aku sudah muak dengan seragam sekolah ini. Biarkan aku membeli pakaian olahraga yang imut!" teriak Kugisaki dari kejauhan. Saat ini Panda berganti memutar-mutarnya lalu dilempar begitu saja.
"Mereka berdua sedang apa?" tanya [Name].
"Latihan jatuh," sahut Panda. "Kalian lemah dalam pertarungan jarak dekat, sih."
[Name] bergumam, membenarkan. Sebelumnya ia sempat didorong agar latihan bertarung secara dekat. Tetapi waktu itu [Name] terlalu mengandalkan dirinya sendiri. Makanya sampai sekarang ia lebih suka pertarungan jarak jauh dan kurang bisa melakukan seperti yang dibilang Panda.
"Pertama, berikan satu pukulan pada kami." Tantang Maki.
"Takana (Perhatikanlah)." imbuh Inumaki pada [Name]. Ia sudah tahu kalau adik kelasnya itu di non-wajibkan latihan.
"Ha'i, Inumaki-san."
Yah, setelah itu [Name] hanya memerhatikan orang-orang di sekitarnya. Sekaligus berharap agar bisa bergabung sesegera mungkin. Soalnya acara Pertukaran Putri Kyoto tinggal kurang dari dua bulan lagi, jadi jangan sampai mereka buang-buang waktu. Barangkali [Name] juga akan autodidak.
Usai latihan, mereka langsung mencari tempat untuk beristirahat. Sedangkan [Name] dan Kugisaki sudah pergi duluan. Kugisaki buru-buru ganti seragam supaya bisa membeli pakaian olahraga baru, lain halnya [Name] yang berencana ke kamar untuk meminum obat. Entah kenapa mood-nya kurang baik hari ini.
Di perjalanan, [Name] tak sengaja bertemu Gojo.
"Sensei, mau kemana?"
Gojo berhenti sebentar. "Aku sedang ada urusan. Ah ya, kamu sibuk enggak?"
[Name] menggeleng. "Cuma mau minum obat, habis ini tidak kegiatan. Apa Sensei perlu bantuan?"
"Sebenarnya aku mau kau temani Yuuji," jawab Gojo to the point.
"Hm, bisa saja."
"Ah, kamu memang selalu bisa diandalkan. Kalau begitu aku pergi dulu. Ngomong-ngomong dia ada di lantai bawah. Selain itu tetap jaga kesehatanmu, ya. Sampai ketemu nanti!" Pesan Gojo setelah menepuk singkat kepala [Name]. Sementara yang diperlakukan begitu nyaris pingsan. Seperti biasa, perhatian kecil pria itu selalu membuatnya tak karuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REPEAT || 呪術廻戦 - Jujutsu Kaisen FanFiction
Fanfic01. REPEAT (Jujutsu Kaisen) Miura [Name] satu-satunya perempuan dari klan Miura yang diajak Gojo Satoru bergabung menjadi siswi SMK Jujutsu. Sebelum itu, ia hidup dalam keluarga yang sarat akan aturan. Sedangkan saat ini [Name] sudah bisa menjal...