Chapter 09: Korban Berikutnya

23 5 1
                                    

Di pagi yang cerah, Kazuo sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit namun dia masih harus istirahat sejak masih kecil dia memang tidak terlalu suka dengan suasana di rumah sakit setiap dia menyusuri koridor dia selalu melihat ‘mereka’ yang hanya bisa di lihat oleh orang-orang tertentu.

“Paman dan bibi senang akhirnya kau bisa pulang”

“Aku hanya bosan lagi pula aku sudah di rawat selama sepuluh hari selain itu, sekolah hampir liburan musim panas”

Sesampainya di rumah, di saat dia hendak membukakan pintu dia mendapat kejutan dari Takaharu dan yang lainnya.

“Selamat datang, Kazuo”

“Eh?!”

“Ini pesta kejutan menyambut kepulanganmu dari rumah sakit”

“Kazuo, ini semua teman-temanmu yang mempersiapkannya. Selain itu, kau juga memiliki teman baru”

Ketika itu, Kazuo terkejut karena melihat Kirisaki seperti biasa dia memasang senyumannya yang ceria.

“Kirisaki-kun lama tidak berjumpa”

“Kazuo-senpai, aku sempat merasa khawatir karena aku mendapat berita kalau kau masuk rumah sakit”

“Sejak kecil dulu aku memang sering di rawat di rumah sakit kalau aku jatuh sakit”

“Oh begitu, ya”

Entah kenapa Mei merasakan firasat yang tidak mengenakan apalagi dia merasakan ada aura yang aneh di sekitar Kirisaki.

“Sebaiknya aku harus berhati-hati, Kirisaki-kun memiliki aura yang mencurigakan” pikir Mei

“Mei-senpai, dari tadi kenapa diam saja apakah ada masalah?” Tanya Kirisaki dengan nada khawatir

“Aku tidak apa-apa, Kirisaki-kun. Kau tidak perlu khawatir”

“Oh begitu, ya”

“Oh iya, Kazuo sebentar lagi musim panas nanti mau tidak kita ke festival?”

“Iya, aku ingin sekali membeli tamasen itu makanan favoritku” ucap Yuna dengan terbinar-binar dan penuh semangat

“Aku pernah pergi ke festival musim panas tapi tidak terlalu sering”

“Wah, ini saat yang tepat Kazuo nanti kita pergi ke festival bersama-sama”

“Baiklah, aku ikut bersama kalian”

“Mei, nanti kita pakai yukata bareng-bareng”

“Baik, Yuna”

Senpai-tachi, aku harus pulang dulu soalnya ada urusan yang harus aku selesaikan. Paman, bibi aku pamit dulu”

“Iya, Kirisaki-kun, lain kali mampir lagi, ya”

“Baik”

Lalu Kirisaki pun segera pulang, selesai acaranya makan bersamanya Kazuo mengajak Takaharu dan yang lainnya ke kamarnya.

“Teman-teman, selama aku di rawat di rumah sakit apakah ada korban atau mendapatkan terror?” Tanya Kazuo

“Kalau soal korban yang ada di sekolah ada yaitu seorang siswi dari kelas 3 – 3, kalau soal terror kami mendapatkan beberapa surat ancaman”

“Oh begitu, ya”

“Iya, jadi sekolah sementara di liburkan dulu soalnya kami mendapatkan pemberitahuan dari kepala sekolah”

“Kazuo, apakah kau tidak merasa ada yang mencurigakan dengan Kirisaki-kun?” Tanya Mei

“Sejak aku bertemu dengan Kirisaki-kun, aku sempat melihat ada aura yang aneh padanya auranya berwarna hitam pekat, selain itu setiap kali aku bertemu dengannya wajahnya selalu terlihat pucat seperti kurang istirahat makanya ketika aku mengobrol dengannya aku harus seakrab mungkin agar dia tidak mencurigaiku”

“Aku juga sebenarnya agak sedikit berhati-hati juga ketika bersamanya soalnya aku merasakan sesuatu yang aneh dengan dirinya”

“Kalian sedang apa sepertinya serius sekali?” Tanya Takaharu

“Kami hanya memikirkan tentang penyelidikan kita, oh iya apakah kalian tidak merasakan ada sesuatu yang aneh pada Kirisaki-kun?”

“Kalau kami berempat juga merasakan hal yang sama soalnya setiap kali bertemu dengannya dia selalu dalam keadaan kelelahan dan juga wajahnya pucat sekali” ucap Oreki sambil memasang pose berpikirnya

“Iya, kami juga sempat merasa curiga selain itu kenapa dia bisa dekat dengan kita?” Tanya Yuna sambil memasang pose berpikirnya

“Kazuo, aku sarankan untuk sementara kita harus berhati-hati jika bersama dengan Kirisaki-kun” saran Mei

“Baik”

Hari sudah sore, Mei dan yang lainnya pun pulang sementara Kazuo sedang membaca buku yang dia temukan sambil mencari beberapa petunjuk yang ada di buku ini.

❖❖❖❖

Malam pun tiba, Kazuo sedang makan malam bersama paman dan bibinya dia sudah lama tidak makan bersama sejak dia di rawat di rumah sakit dia sangat merindukan masakan buatan bibinya.

“Kazuo, makanmu lahap sekali”

“Soalnya aku merindukan masakan buatan bibi setelah lama di rawat di rumah sakit”

“Kau ini selalu saja seperti itu” ucap bibinya sambil mengusak rambut keponakannya

“Bibi, sudahlah nanti rambutku bisa berantakan”

“Sudahlah, kalian ini lebih baik kita lanjutkan makan malamnya” ucap pamannya yang sedang makan malam sambil membaca koran

“Baik”

Mereka pun melanjutkan makan malamnya dengan tenang, selesai makan malam Kazuo langsung ke kamar dia pun melanjutkan membaca bukunya dia masih penasaran siapa orang yang mampu memecahkan kasus ini sampai setengahnya dan kenapa dia sampai di bunuh oleh pelaku yang sampai saat ini belum di ketahui identitasnya.

“Sebenarnya siapa orang di Akashia Gakuen yang mampu memecahkan kasus ini dan apa alasannya dia terbunuh apakah untuk menghilangkan barang bukti?” pikir Kazuo sambil membaca setiap halaman yang ada di dalam buku itu.

Karena mengantuk dia pun menaruh buku itu di meja dan segera pergi tidur, saat itu jam menunjukkan pukul 01:30 AM. Kazuo saat itu yang sedang tertidur lelap tiba-tiba bermimpi buruk lagi tapi kali ini berbeda ketika itu dia berada di sebuah tempat sepertinya dia berada di Koridor Berdarah yang ada di kelasnya.

“Aku yakin kau pasti tidak akan bisa menemukan siapa diriku yang sebenarnya karena kau adalah incaranku untuk aku bunuh, Kazuo Nakahara. Selain itu, aku akan membuatmu dan teman-temanmu menderita….”

“Tidak akan aku biarkan kau melukai mereka”

“Kalau begitu….sampai jumpa” ucap sosok itu sambil pergi meninggalkan Kazuo

Ketika itu, Kazuo hendak mengejar sosok itu namun dia menghilang tanpa jejak meskipun tiba-tiba….

Jleb~

Kazuo seperti merasa seperti ada yang menusuknya dari belakang sepertinya dia di tikam menggunakan belati seketika dia kehilangan keseimbangan dan langsung dalam keadaan tak sadarkan diri.

Degh~

Seketika Kazuo langsung terbangun dari tidurnya dengan keringat dingin yang membasahi dahinya mimpi itu selalu saja menghantui dirinya selain surat terror itu, agar dia tidak di ganggu oleh mimpi itu dia harus segera menyelesaikan kasus ini namun sebelum itu dia harus menemukan arwah dari korban yang di bunuh oleh pelaku. Akhirnya dia memutuskan untuk tidur meski mimpi itu masih terus terbayang di pikirannya.

❈❈❈❈❈❈

Hai semuanya, aku balik lagi maaf kalau chapternya agak pendek semoga kalian bisa menikmati cerita ini.

Jangan lupa untuk vote dan commentnya, ya.

Shiver: The Bloody SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang