Di pagi yang cerah, Kazuo baru saja sampai di sekolah entah kenapa dia masih memikirkan tentang surat itu apakah dirinya dan teman-temannya dalam bahaya apa yang harus dia lakukan untuk melindungi dirinya dan teman-temannya ancaman dari orang yang mengirimkan surat itu sangatlah licik.
“Kazuo-senpai” sapa Kirisaki
“Kirisaki-kun, selamat pagi”
“Selamat pagi juga”
“Kazuo-senpai, kau kenapa sepertinya ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu hari ini?” Tanya Kirisaki dengan nada khawatir
“Aku tidak apa-apa, Kirisaki-kun. Kalau ada waktu kita nanti mengobrol lagi aku mau ke kelas dulu sampai jumpa”
“Hn, sampai jumpa”
Lalu Kazuo pun segera menuju ke kelas begitu pun dengan Kirisaki, di kelas 2 – 3 dia segera memberitahukan hal ini pada Takaharu dan Mei kalau mereka sedang di terror dan dia memberikan surat misterius itu pada mereka.
“Sepertinya kita benar-benar di terror oleh surat itu?”
“Menurutku dia memiliki berbagai cara agar tidak ada yang mengetahui hal ini bahkan dengan cara licik sekali pun”
“Sepertinya si pelaku sudah mulai beraksi, ya”
“Aku akan mengirimkan pesan kepada Rokuta, Yuna dan Oreki” ucap Takaharu sambil mengeluarkan ponsel dari sakunya dan mengirimkan pesan kepada tiga temannya untuk memperingatkan mereka kalau harus berhati-hati.
“Kazuo, apa yang harus kita lakukan?” Tanya Mei
“Untuk sementara kita harus melakukan penyelidikan hanya saja harus lebih berhati-hati selama sang pelaku belum menunjukkan dirinya dia pasti akan terus meneror kita”
“Kau ada benarnya juga”
Ting….tong….ting….tong….
Bel pun berbunyi, semua murid segera ke bangku mereka masing-masing dan pelajaran pun di mulai.
❖❖❖❖
Dua pelajaran berselang, saat itu jam istirahat ketika itu Kazuo hendak pergi ke perpustakaan karena dia ingin meminjam buku untuk ulangan harian besok dia ingin berkonsentrasi belajar namun terkadang dia masih memikirkan tentang surat itu.
“Tolong”
Tiba-tiba dia seperti mendengar ada suara seseorang yang meminta tolong lalu dia segera mengikuti asal suara itu dan sumber suara itu berasal dari koridor berdarah dan berada di gedung lama dia pun segera mencari siapa yang meminta tolong kepadanya ketika itu dia terkejut melihat ada seseorang yang sekujur tubuhnya terluka dan dia adalah siswa yang di kabarkan hilang itu.
“Hei, kau tidak apa-apa?” Tanya Kazuo
“Aku tidak apa-apa, tadi selama beberapa hari aku sempat di siksa oleh orang berpakaian serba hitam itu dan sekarang aku baru bisa melarikan diri”
“Sepertinya kau terluka aku akan membawamu pergi dari sini”
“Jangan….kau akan bernasib sama sepertiku”
“Aku tidak peduli karena aku tidak mau ada korban karena pelaku itu untuk saat ini kita harus keluar dari sini dan obati lukamu, aku akan menelepon teman-temanku”
Kazuo segera mengambil ponselnya dari sakunya dan menelepon teman-temannya namun hari ini dia kurang beruntung karena di tempat ini tidak ada sinyal.
“Di saat darurat seperti ini tidak ada sinyal”
Akhirnya Kazuo memutuskan untuk membawa siswa itu pergi dari sini entah kenapa dia merasakan aura yang tidak mengenakan ketika itu dia tidak sengaja seperti menginjak sebuah tali lalu seketika muncul sebuah asap dengan bau yang menyengat entah kenapa dadanya terasa sesak
KAMU SEDANG MEMBACA
Shiver: The Bloody School
KorkuKazuo Nakahara seorang siswa SMA tahun ke-2 yang merupakan murid pindahan dari sebuah sekolah di daerah Yomiyamashi bernama Akashia Gakuen. Sekolah ini merupakan sebuah sekolah yang sangat terkenal namun di balik itu semua terdapat cerita kelam dima...