Di rumah, Lala kebingungan mencari makanan. Di dapur hanya ada telur dan Ind*omie.
Di kulkas pun hanya ada air dingin. Lahh terus ia makan apa dong?
Lala pun naik ke lantai dua, mengetuk pintu kamar Vernon. Cowok itu membuka pintunya.
"Lo ngga ada makanan dirumah? Gue laper njir ... Masa nggak ada makanan sih?" tanya Lala.
Vernon diam, nampak tidak tau harus menjawab apa.
"Lo udah makan emang?"
Laki-laki itu mengangguk kecil.
"Udah?! Kok nggak ngajak sih. Makan apa? Bagi dong," ucap Lala.
Vernon membuka lebar pintu kamarnya, menunjuk pada meja belajar.
Ada roti dan beberapa buah disana.
Lala menganga.
Heol! Nggak makan nasi?"Di rumah nggak ada bahan makanan beneran berarti?" tanya Lala lagi.
Tidak ada jawaban. Lala pun mengartikan sebagai 'tidak'
"Lo punya mobil, 'kan?" tanya Lala lagi. Vernon mengangguk.
"Anterin gue belanja. Gue siap siap dulu," ucap Lala.
Ia pun melangkah menuju kamarnya.
Melihat Vernon yang tidak bereaksi, ia pun kembali."Sekarang woe! Tutorial nih ya, mbil kunci mobil, terus turun ke lantai satu. Tunggu gue di bawah, pas gue udah siap kita berangkat deh ke market. Nah di market, kita beli bahan. Beli yang lain juga boleh, duitnya jangan dianggurin Bang. hehe," ucap Lala diakhiri kekehan.
Setelah memastikan Vernon bertindak sesuai perintah, ia pun masuk ke kamarnya untuk bersiap.
Setelah sekitar lima menit, Lala keluar dari kamarnya, dan turun ke lantai satu.
Ia bisa melihat Vernon yang sedang fokus ke ponselnya.
"Berangkat Ver! Gue dah siap," ucapnya mengalihkan fokus Vernon.
Vernon mematikan ponselnya dan memasukan ke dalam saku celananya.
Ia pun berjalan keluar rumah, diikuti oleh Lala. Mereka berangkat menuju minimarket. Dalam perjalanan pun hening. Hingga Lala mulai menanyakan sesuatu.
"Lo ngga bisu 'kan? Jangan-jangan lo ganteng ganteng bisu. Nggak 'kan?"
Namun pertanyaan itu sama sekali tidakk mengusik fokus Vernon.Ia masih fokus menyetir tanpa menjawab pertanyaan yang menurutnya konyol dari cewek di sampingnya itu.
"Yaa.. Gue nggak peduli juga si.. Mau bisu atau nggak, yang penting tajir ya 'kan. Tapi 'kan susah, gue nggak bisa bahasa isyarat juga."
Lala terus berbicara, meramaikan mobil Mercedes Benz S600 Maybach hitam itu.
Sampai di minimarket, Lala mulai membeli bahan-bahan makanan dan beberapa peralatan dapur yang ia rasa butuhkan, dan tidak ada di rumah Vernon.
Sesekali, ah ulangi! Sering kali Lala mengambil barang yang entah apa fungsinya Vernon tidak tau.
Mau tanya, mau ngga bolehin tapi males ngomong. Ya udahlah, terserah aja.
"Btw enaknya makan malem apa ya?" niatnya si nanya. Tapi berhubung tidak ada jawaban, anggap saja itu sebuah gumaman.
Vernon hanya mengikuti Lala, dan membantu membawakan troli.
Tidak sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Saat membayar, Vernon mengeluarkan golden card dari dompetnya untuk membayar belanjaannya atau lebih tepatnya belanjaan Lala.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONEY GIRL [TELAH TERBIT]
Teen FictionCek informasi tentang pembelian buku di Instagram penerbit @viruspuitis.id [BEBERAPA PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] "Intinya cerita tentang perjodohan, si cewek matre dan si cowok kulkas berjalan." Bukan plagiat dan jangan diplagiat, ya...