21

722 92 30
                                    

"Siswi ini jatuh dari motor, Dokter."

Dua orang petugas ambulans itu melapor pada sesorang yang dipanggil dokter, dengan seorang siswi yang tengah terbaring.

"Intern! Coba kau tangani ini," ucap dokter itu, memanggil seorang gadis yang terlihat sedang mencatat sesuatu di samping brankar pasien lain.

Merasa terpanggil, gadis itu menyudahi menulis di catatan kecilnya dan berlari kecil menghadap sang senior.

"Kenapa Senior?"

"Dokter, M. Layla cobalah menangani anak ini. Bukankah kau sudah mengamati sejak seminggu? Sekarang buktikan kampuanmu. Pasien ini adalah pasienmu," ucap dokter itu setelah mengeja nama Lala.

Lala yang mendengar itu, senang.
Akhirnya ia mendapat pasien.

"Terimakasih Senior."

"Eum, tolong pindahkan."

Petugas ambulans pun memindahkan siswi itu ke brankar pasien.

Selanjutnya, Lala mulai menyambukan ke monitor yang menampilkan tanda vital pasien.

Si senior mengawasi junior yang katanya termasuk pintar di fakultasnya itu.

"Dia kenapa?" tanya Lala.

"Jatuh dari motor saat berangkat sekolah."

Lala pun mulai memeriksanya.

"Ada kemungkinan patah tulang rusuk dan keseleo di pergelangan kaki," gumam Lala.

"Dokter Layla? Kau dipanggil Direktur."

Seorang perawat datang dan berucap demikian, membuat Lala terkejut.

Sekarang? Dia? Dipanggil direktur rumah sakit? Kenapa? Padahal Lala tidak membuat masalah.

"Pergilah," ucap senior yang sedari tadi mengawasi Lala.

"Suster, ada kemungkinan pasien ini patah tulang rusuk dan keseleo di pergelangan kakinya. Untuk lebih jelasnya, tolong lakukan x-ray."

Perawat yang diperintahkan oleh Lala melirik dokter yang lebih senior, meminta persetujuan.

Yang dilirik mengangguk.

"Lakukan semua yang Dokter junior ini katakan."

Suster itu mengangguk dan melaksanakan tugasnya.

"Pergilah," ucap dokter senior lagi karena Lala tak kunjung pergi untuk menemui Direktur.

Lala pun mengangguk, dan berlalu pergi.

Di depan ruang IGD, seorang pria berpakaian jas dokter nampak berdiri.

"Anda memanggil saya Profesor?"

Lala kini sudah ada di hadapan pria itu.

Yap. Pria itu adalah direktur rumah sakit.

"Apa kau yang menangani siswi jatuh dari motor tadi?" tanyanya.

Lala terkejut. Bagaimana bisa tau?
Lala pun mengangguk.

"Iya benar."

"Kalau begitu, saya minta obati pasien itu dengan benar. Ku dengar, kau anak yang pintar di fakultasmu."
Lala mengangguk ragu.

"Saya pasti akan mengobati pasien tadi dengan benar Profesor. Saya akan berusaha semampu saya.."

"Baguslah. Saya percayakan anakku kepadamu Dokter muda."

Lala terkejut. Jadi, pasien tadi adalah anak direktur? Duh, kok jadi tertekan.

"Anak saya memiliki sistem imun lemah Dok, karena dia lahir prematur. Ibunya hamil di usia muda dan meninggal setelah melahirkan dia. Mohon, untuk berhati-hati dalam menangani anak saya."

MONEY GIRL [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang