PLHU- 15

32.5K 1K 32
                                    

Bantu promosiin yuk, HayyukSHARE LINK CERITA INI YAH:}

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bantu promosiin yuk, Hayyuk
SHARE LINK CERITA INI YAH:}








Viola dan Erick turun untuk bergabung dengan keluarga, entah mengapa setiap detik menit rona merah di wajahnya tak pernah pudar jika boleh jujur ia seolah merasakan cinta pertamanya.

Begitupun dengan Erick yang memang benar-benar mencintai wanita selain ibu dan adiknya, baik Martin maupun Namara pun ikut bahagia, keduanya bahkan kaget mendengarkan lamaran Erick untuk pertama kalinya hari itu...

Erick datang seorang diri, dengan penuh kewibawaan pria itu meminta izin melamar Viola pada Martin, sebelum itu ia memperjelas statusnya yang pernah menikah, bahkan pria itu menjawab keraguan Martin dengan menunjukan surat tanda perceraiannya yang sah.

Dan karna sikap Erick inilah Martin menyetujui, tetapi meminta Erick datang bersama keluarganya agar mendengar langsung persetujuan Viola, dan terjadilah kejadian hari ini.

"Hei," panggil Eva pada Viola.

"Yah Tante?" Jawab Viola.

"Dengar, ketika bertemu denganku tolong jangan mengenakan pakaian sobek lagi!"  Ucap wanita itu.

"Ih Tante, Vio kan udah jelasin ini itu Fashion, Bukan sobek," sabar Viola.

"Tidak sopan menjawab orang tua," peringat Eva, baru saja Viola ingin membalas, Erick sudah terlebih dahulu menahannya.

"Katanya ada taman indah yang kau atur sendiri, bisa perlihatkan padaku?" Ucap Erick.

Baik Huzair maupun Agata ikut berdiri dari duduknya, mendengar ada taman membuat keduanya yang bosan bermain ponsel saja sadar siap mengekor pasangan itu.

"Ayo, akan ku tunjukan," ajak Viola.

"Aku ikut," sahut Huzair.

"Aku juga," sahut Agata.

Viola mengangguk, sedikit tidak enak pada Agata, karna telah bersikap kurang baik.

Viola sedikit mengambil jarak dari Erick, melepaskan sepenuhnya rengkuhan pria itu, berdiri di tengah antara Huzair dan Agata.

"Aaaaaa," teriak Huzair membuat otomatis berhenti berjalan.

"Eheheh tidak apa-apa, Heem bisakah kalian berdua jalan lebih dulu? Karna di depan sana kalian tinggal belok kiri dan ada ayunan, kalau bisa menunggu lah di sana, okey," ucap Viola menginterupsi.

"Maksudmu?" tanya Erick tampak tak terima dengan sikap Viola, intinya ia tidak suka Viola menghabiskan waktu bersama adik sepupunya itu.

"Aih, paman maksudku aihs sayang beri aku waktu sebentar memberi sahabatku ini hukuman, bisa kan?" Agata tersenyum -senyum sendiri ia mengshiip kan pasangan baru kakaknya ini.

"Tidak," jawab Erick dengan makna yang penuh protective.

"Kakak, ayolah lagi pula mereka hanya ingin berbicara sebentar, ayo!" ajak Agata menarik lengan kakaknya.

Pillow talk [Hallo Uncle]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang