PLHU- 02

138K 2.1K 30
                                    

S

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


S

HARE LINK CERITA INI YAH:}

Ketiga remaja perempuan itu sedang duduk saling berhadapan dengan raut wajah serius.

"Hufttt bagaimana sayang, om-om bewoknya enak gak?" tanya gadis dengan bibir merah menyala, Bigail.

"Pasti enak dong secara yah tadi malam itu, dede Bigail cantippp manyisss sepanjang masa ini liat sekilas mukanya, beuh ganteng malah punyanya kek sesek mau keluar dari celananya." jawab Jesslin, Gadis berambut kuncir sebelah dengan tato kupu-kupu di lehernya itu menjawab pertanyaan yang bukan di ajukan padanya.

"Heh si ngeselin, yang di tanya itu Viola bukan elu monyong!" kesal Jesslin memukul bibir seksi Bigail.

"Wah Bibinya gail, tiga M nih bibir buatnya di kampung oppa." kesal Jesslin, kakinya menendang Bigail yang ada di hadapannya.

Keduanya mulai bertengkar sedangkan Viola, gadis itu sedari tadi diam saja sebelum akhirnya bersuara.

"Karna lo berdua, gue udah buat dosa dengan renggut kesuciannya paman.. Erick." drama Viola, gadis itu menengadahkan tangannya seolah menerima kutukan.

Sedangkan Bigail dan Jesslin membuka mulutnya lebar-lebar, apa tadi? Kesucian? Lah bego.

Plak

"Aww, atit!" teriak Viola memegangi pipi kanannya.

Plak

"Woe sakit anjing!" teriak Viola sekali lagi memegangi pipi kirinya.

Air mata Viola luruh memegangi kedua pipinya, gadis jaket denim itu memunggungi kedua sahabatnya.

"Kita bukan teman lagi!" ucap Viola menangis, Bigail dan Jesslin tak menunjukkan raut wajah bersalah sedikitpun.

"Makanya kalo ngomong yang bener, om-om kek dia mana ada yang masih perjaka, malah ganteng pula yang ada palingan lo di kibulin, Viola!" kesal Bigail malah menendang pelan bokong Viola.

"Ho'oh, jadi bitch itu gak boleh bego, mentang-mentang_" tambah Jesslin mendekat pada Viola dan merangkul sahabatnya.

"Mentang-mentang cari duit, beliin anak sembarangan." sambung Viola, Bigail segera menarik kedua tubuh sahabatnya terjatuh di tempat tidurnya sambil tertawa mendengar ucapan Viola yang terlewat ngawur.

Ketiga gadis itu tertawa dengan menatap langit-langit kamar Bigail.

"Tapi emang sih Vi, om-om lo itu keknya orang kalem-kalem cuma kek rada frustasi gitu." ucap Jesslin.

Pillow talk [Hallo Uncle]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang