-

21.3K 830 10
                                    

___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


___

"Astaga," Teriakan keras nan melengking membuat Erick kaget dan hampir terjungkal dari tempat tidur.

"Eh kita abis ngapain nih?" Tanya Viola lupa ingatan, gadis itu memegangi kepalanya dengan gaya dramatis.

"Ngapain lagi? Kamu pikir saja sendiri," balas Erick masa bodoh.

"Hehehe, kalo di fikiran aku sih, kita abis ketemuan setelah sekian lama," sialan, Erick mengumpati kalimat penuh makna Viola.

"Cie yang ingkarin janjinya sendiri, gak tahan godaan setan yah sayang?" goda Viola menaik turunkan alisnya.

"Itu berarti setannya adalah kamu," simpul Erick memposisikan dirinya duduk menyandar pada kepala ranjang.

"Ih kok tua," seru Viola pada Erick, gadis itu ikut duduk dan menyandar.

"Tau, Viola!" koreksi Erick, jemari pria itu bergerak mengeratkan ikatan kimono Viola.

"Lu kalo ngiket jangan kekencengan dong," ceplos Viola menepis tangan Erick.

"Lu," beo Erick, mata pria itu tampak tak suka dengan gaya bicara Viola.

"Lu-lupa maksudnya sayang, aduh sugarnya aku, sini aku kasih jatah lag_"

"Cukup Viola!" potong Erick serius, sebelum akhirnya pria itu menyibak selimut dan meninggalkan Viola yang mengernyit bingung.

"Sayang, kamu lagi PNS yah?" teriak Viola saat pria itu hilang di balik pintu kamar mandi.

"Eh ulang, maksud aku, kamu lagi PMS yah?" teriak Viola lagi.

Dan benar saja tak ada jawaban apapun dari Erick, Viola menjadi lesuh, ada apa dengan pria itu? Marah? Sedih? Atau menyesal?

Pikiran buruk tiba-tiba saja hinggap di otak Viola, bagaimana kalau setelah ini Erick menghilang? Bagaiman kalau pria itu membatalkan rencana pernikahan mereka setelah semua yang terjadi?

Gadis itu panik sendiri sekarang, ia sudah terlanjur bucin pada Duda seksi itu, ia tidak mau di terlantarkan.

Viola segera menyusul Erick, menggedor pintu kamar mandi seperti sedang menggerebek,
"Baju buat aku ada gak yang?" teriak Viola.

"Sofa," sahut Erick dari dalam, terdengar suara sapuan sikat gigi dan air mengalir.

"Ada dalamannya kan?" tanya Viola lagi.

Erick tak menyahut, pria itu membuka pintu menampilkan tubuhnya yang seksi dengan lilitan handuk di pinggang, rambutnya masih menitikkan air, membuatnya tampak seperti model majalah dewasa.

Sial, Viola menampilkan ekspresi mesumnya pada Erick, sampai
"Aww," pekik Viola merasakan telunjuk Erick mengetuk cukup keras keningnya.

"Cepat mandi dan bersiap! aku akan mengantarmu pulang," titah Erick menghentikan segala fikiran kotor Viola.

Pillow talk [Hallo Uncle]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang