PLHU 22

21.9K 746 31
                                    






Bridesmaids yang beranggotakan Bigail, Jesslin dan Agata berjalan di belakang Viola yang dengan mengenakan gaun pengantinnya berjalan menuju Altar pernikahan.

Resepsi pernikahan tak di adakan di Gereja melainkan di gedung Tepung, yaitu Gedung serba guna. Alah garing Thor.

Dengan melewati pilar-pilar gedung yang megah Viola berjalan dengan begitu anggun membuatnya tampak sangat cantik, sedangkan di Altar sana sudah berdiri Erick, pria itu tampak gagah nan sempurnah mengenakan setelan yang senada dengan apa yang di kenakan Viola.

Martin beralih menggenggam jemari Viola yang bergelantungan di lengannya upss maksudnya nebeng di lengannya sepanjang perjalanan.

"Dia adalah putri saya satu-satunya meskipun ia menjengkelkan tapi tetap saja dia adalah bagian dari diri saya yang  sangat berharga. Jadi, jagalah ia jika bisa  jaga dia lebih baik dari saya menjaganya," ucap Martin menyerahkan jemari Viola.

Huzair  dan beserta kedua sahabat Viola cengengesan  berusaha tak menertawai wajah Viola yang sangat lucu karna mendengar kalimat penghantar dari papanya.

Emang dasar yah punya bapak gak bisa banggain anaknya dikit, untung gue sayang.

"Saya akan menjaga beban yang anda berikan, terima kasih karna telah mengizinkan saya untuk  menjaga tanggung jawab ini," balas Erick membuat Viola semakin tak bisa mengkondisikan ekspresi kesalnya.

Beberapa orang terkekeh mendengar ucapan Erick ada pula yang merasa terharu, dahlah bingung gw.

Satu persatu sumpah dan janji pernikahan di ucapkan Erick dan Viola, sampai akhirnya pendeta mengucapkan...
"Sekarang kalian sah menjadi suami dan istri," riuh piuh pun terjadi tepukan dan sorakan terdengar, Viola tersenyum pada Erick ini saatnya melakukan itu...ho'oh itu  UMM itu ciuman nah iya itu cakep.

Viola berbalik begitupun dengan Erick, Viola mulai memanyunkan bibirnya dengan mata yang tertutup menunggu lumatan yang berstatus sah di mata semua orang dari Erick.

Tapi

Erick justru mengecup keningnya dengan  sangat Lamat, pria itu tampak haru membingkai wajah Viola baru saja menerima harta yang paling berharga adalah keluarga, istana yang paling indah.... Ets jangan nyawer.

Viola membuka kelopak mata dengan begitu kecewa, bibirnya masih memanyun dan nganggur tanpa di sentuh oleh bibir Erick.

Bibir seksi VIOLA di anggurin!!!! ini tidak boleh terjadi, Viola menyadari ejekan dari teman-temannya di tambah ada Lecia yang terkekeh membuat Viola tak bisa menerima.

"Eh," sahut Erick kaget karna Viola mengalungkan tangan di lehernya.

"Cium ih ! udah manyun juga," bisik Viola dengan mata sedikit menyipit.

Erick terkekeh gemas, pria itu menarik pinggang Viola mendekat dan melumat bibir seksi Viola, akhirnya tidak di anggurin lagi erpibadeh...

Cut sisanya adalah sensor ges

~~~~~~~~

"Sayaaaang!" teriak Viola dari dalam kamar mandi, gadis yang telah resmi menjadi istri Erick itu sedang kesulitan membuka gaunnya.

"Kenapa?" tanya Erick tampak khawatir menghampiri Viola.

"Ini bukain," jawab Viola memunggungi Erick.

Menghela nafas pria itu akhirnya membantu Viola melepaskan gaun pengantinnya.

"Apa kamu punya keluhan?" tanya Erick setelah tarikan ressleting ah tau deh itulah pokoknya, skip.

Pillow talk [Hallo Uncle]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang