Pertama tama maaf jika ada kesamaan atau kemiripan pada jalan cerita karya lain. Tidak ada niat/ maksud untuk menjiplak.
.
.
.
.
.
.
.
.
~•I Need You, Bokuto-San•~.
.
Akaashi keiji, adalah seorang remaja lelaki yang memiliki paras cantik seperti layaknya wanita. Ia memiliki kepribadian yang pendiam/tak banyak bicara pada orang sekitarnya.
Parasnya itu membuat ibu-ibu dikomplek tempat Tinggalnya berlomba lomba untuk mengenalkan anak anak mereka kepada Akaashi.
Akaashi tinggal bersama kedua orang tuanya. Ia adalah anak yang rajin dan sangat berprestasi hal itu lah yang membuat kedua orang tua bangga kepada nya.
Tahun ini Akaashi akan masuk ke tingkat SMA melalui jalur prestasi. Bukannya tidak mampu, malahan keluarganya bisa dibilang Sangat Mampu untuk membiayai sekolah Akaashi tapi tetap saja Akaashi lebih memilih masuk SMA lewat jalur prestasi.
Akaashi akan bersekolah di SMA Fukurodani, salah satu SMA yang terkenal di tokyo. Pas sekali, SMA itu juga terkenal akan tim Voli nya yang kuat. Akaashi juga lumayan suka terhadap Voli, alasannya karna ia juga bermain Bola Voli saat masih SMP dulu.
..
.
.
.
'Kriiiing kriiing kriing'Suara jam alaram yang sudah di setel Akaashi tepat pukul 6:00 membuatnya terbangun dari alam mimpi. Matanya perlahan terbuka dan menatap langit langit kamarnya dengan saksama [kebiasaan bangun tidur].
2 menit berlalu Akaashi menatap langit langit kamar akhirnya ia akhiri Kebiasaan bangun tidurnya itu dan bangun dari ranjang dan segera bergegas ke kamar mandi sembari bersiap untuk hari pertama bersekolah di Akademi Fukurodani.
Setelah selesai bersiap Akaaahi turun kebawah untuk sarapan. Dilihatnya sudah ada ayah dan ibu yang menunggu di meja makan dan memanggil Akaashi untuk sarapan.
"Ohayo Keiji, ayo cepat kesini Sarapan." panggil sang ibu sembari menuangkan susu di gelas dan dibalas anggukan oleh Akaashi.
"Hari ini hari pertamamu bukan? Apa aku perlu datang ke sekolahmu untuk upacara penerimaan murid?." tanya ayah Akaashi sambil menyeruput kopi hitam.
"Hm.. I'e, Tou- san pasti masih sibuk mengurus lokasi pembangunan kemarin kan? Kaa- san juga harus menjenguk nenek hari ini dirumah sakit." jawab Akaashi di sertai senyum tipis khas nya.
"Demo.. Keiji, Kaa- san bisa datang setelah mengurus nenek di rumah sakit. Jadi–."
"Tidak apa Kaa- san, kesehatan nenek lebih penting bukan? Keiji tidak masalah." jawab Akaashi lalu berdiri dan pamit untuk berangkat kesekolah di sertai anggukan oleh kedua orang tuanya.
"Nee~ Keiji kita sudah besar ya."
"Yaa, dia tumbuh cantik seperti dirimu."
Plak
"Hei! dia laki laki jika saja kau lupa, seharusnya kau memanggilnya tampan!." protas ibu Akaashi kepada sang suami yang sudah mendapat geplakan di bahu kiri.