Suara decitan sepatu bergema di Gor. Latih tanding dengan SMA Nekoma berjalan dengan lancar. Sayangnya Fukurodani kalah diset pertama dengan selisih poin 23-25.
"Baiklah, istirahat 30 menit setelah itu kita lanjutkan pertandingannya kembali." ucap pelatih.
"Hahhh.." Bokuto mendengus kesal.
"Tak apa Bokuto-san, kita akan menang di set selanjutnya" ucap Akaashi sambil menepuk punggung Bokuto.
"Yo~ BroKuto!"
Bokuto menoleh melihat sepasang kucing yang berjalan mendekat kearah mereka.
"Yo! Kuroo! Are? Siapa dia?" tanya Bokuto sambil menunjuk pemuda berambut puding yang sibuk bermain PSP ditangannya.
"Ahh–mari kukenalkan. Ini Kozume Kenma, Setter baru kami dan— Kekasihku." ucap Kuroo sambil merangkul Kenma.
"Kuroo, Yamenai. Aku akan kalah..," protes Kenma tanpa mengalihkan pandangannya. Kuroo terkekeh kecil kemudian melepaskan rangkulannya dan menoleh kembali ke arah Bokuto dan Akaashi.
"Dan dia—?" tanya Kuroo balik menatap Akaashi.
"Oh! Dia Setter-ku, Akaashi. Naa Kaashe" jawab Bokuto dan dibalas anggukan oleh Akaashi.
"Akaashi Keiji Desu. Salam Kenal" ucap Akaashi.
"Aku Kuroo. Salam kenal"
Akaashi hanya mengangguk menanggapi.
"Mau makan siang bersama?" ucap Kuroo menawarkan.
"Maaf aku tid–"
"Ide bagus! Ayo Kaashe!" potong Bokuto semangat kemudian menggandeng tangan Akaashi.
"Tidak Bokuto-san aku—"
"Bagus, kalau begitu ayo ke kantin. Aku sudah lapar!" ucap Kuroo sambil menarik tangan Kenma yang dari tadi sibuk dengan PSPnya sendiri.
Kantin.
"Kaashe, kau tunggu di meja saja biar aku yang ambilkan makananmu" Ucap Bokuto.
"Hm, Arigato, Bokuto-san" jawab Akaashi kemudian berjalan kearah meja yang sudah ada Kenma disana.
Akaashi duduk disana sambil melihat Bokuto yang ikut mengantri bersama Kuroo. Tanpa sadar Akaashi tersenyum. Senyuman itu tak sengaja di lihat oleh Kenma. Kenma melihat kearah mata Akaashi menatap.
"Keiji-kun." panggil Kenma. Akaashi yang mendengar seseorang memanggil nama kecilnya pun menoleh ke asal suara.
"A-ah, Kozume-sa—"
"Kenma saja." potong Kenma mematikan PSPnya kemudian menaruhnya diatas meja.
"Oh, baiklah. Kenma-san, Kau.., memanggil nama kecilku?" tanya Akaashi memastikan sambil menatap Kenma.
"Hm? Ya, kenapa. Tidak boleh?"
"Tidak, hanya saja jarang ada orang yang memanggilku dengan nama kecil."
"Begitukah.."
"Ya" jawab Akaashi memegang tengkuknya.
Hening sebentar kemudian Kenma membuka pembicaraan lebih dulu.
"Nee.., Keiji"
"Ya, Kenma-san?" jawab Akaashi.
"Kau, menyukai Bokuto?"
"Hah?" Akaashi bingung dengan pertanyaan Kenma.
"Tentu saja aku menyukai Bokuto-san, dia kapten ti—"