E8

369 74 11
                                    

"Jiyeon !!" panggil Krystal, wanita itu sedikit berlari mendekati Jiyeon yang menghentikan langkah di depan pintu masuk.
"apa ?" tanya Jiyeon.
"kau tahu Somi sudah pergi ?"
"benarkah !!" seru nya tidak percaya. Mereka berjalan bersama, dan Krystal membenarkan. Pantas beberapa hari tidak melihat wanita itu, apalagi biasanya bersama dengan Sehun. Tapi kenapa.
"jangan tanyakan aku, tanyakan pada dia" jawabnya. Menatap seseorang yang berada dibelakang, dan Jiyeon mengikuti arah pandang.

Itu Sehun. Pria itu baru saja tiba, kedua mata mereka saling beradu seolah olah pria itu bertanya ada apa.
"Krys.. sialan !!" umpatnya. Wanita itu bahkan sudah tidak ada, Krystal sudah masuk kedalam kelas.
"ada apa ?" tanya Sehun. Jiyeon menggelengkan kepala, dan ia segera berbalik arah. Tapi Sehun segera meraih pergelangan tangan Jiyeon dan membuat wanita itu kembali menatap ke arahnya.
"apa ?" giliran Jiyeon yang bertanya. Ia melepaskan genggaman tangan Sehun di pergelangan tangannya.

Tangan Sehun terangkat ke udara, ia mengambil sesuatu dari rambut Jiyeon dan menunjukkan pada wanita tersebut. Sebuah daun jatuh di atas kepala Jiyeon.
"kenapa tidak bilang dari tadi !!" serunya sembari merapikan helaian rambut. Namun Sehun menghentikannya.
"tapi kau tetap cantik" kata Sehun sembari merapikan rambut Jiyeon. Jiyeon tidak bisa berkata sesaat, ia seakan menikmati moment diantara mereka.
"kalian sudah baikan ?" tanya Sulli  yang tiba tiba berhenti didepannya.
Seketika Jiyeon menampik tangan Sehun dan segera masuk kedalam kelas.

Helaan nafas Jiyeon begitu panjang seakan akan ia tengah putus asa. Krystal tersenyum lebar seolah olah mengejek Jiyeon yang duduk di belakang mejanya.
"kau benar tidak ingin membantu ku ?" tanya Jiyeon. Dan Krystal menggelengkan kepala, kini Jiyeon beralih bertanya pada Sulli. Apa wanita itu bisa mengajari nya matamatika. Nilai nya menurun akhir akhir ini, dan guru meminta orang yang pintar di kelas mereka mengajari Jiyeon.
"maafkan aku Jiyeon. Aku ada kelas lain" jawab Sulli sembari melambaikan tangan, diikuti dengan Krystal yang di mengekorinya.
"selamat bersenang senang" katanya. Jiyeon menatap wanita itu tajam.

"aku akan menunggu mu di rumah" kata Sehun. Siswa yang di maksud untuk mengajari Jiyeon adalah Sehun. Pantas Jiyeon ingin meminta orang lain, namun guru Kim bahkan tidak merekomendasikan orang lain selain Sehun.
"kenapa bukan ke tempat lain saja ?" tanya Jiyeon.
Sehun menimang nimang sesaat, sebenarnya ia masih harus bekerja di cafe hari ini. Dan ia juga harus meminta izin pada Baekhyun, apalagi ia akan mengajari Jiyeon.
"baiklah. Kita bertemu di cafe Baekhyun hyung saja" jawab Sehun menentukan tempat. Jiyeon menganggukkan kepala. Bergegas ia masuk kedalam mobil nya.

Mengenai kepergian Somi, Sehun tahu. Wanita itu mengirimkan pesan perpisahan sehari sebelum keberangkatan. Dan ia membalas pesan tersebut agar Somi tetap sehat dan menjaga diri dengan baik. Mereka masih berteman, mungkin situasinya yang akan berbeda. Tidak bisa dipungkiri bahwa ia merasa tidak nyaman, atas sikap wanita itu pada Jiyeon. Begitupula mungkin sebaliknya. Ketika seseorang mengutarakan perasaan, akan timbul perasaan tidak nyaman setelah mengetahuinya. Itu lha keadaan yang terjadi sekarang.

Pada akhirnya, Jiyeon kembali ke cafe Baekhyun untuk pertama kali setelah pertengkaran. Ketika ia masuk, pria tersebut menyambutnya dengan senyuman hangat sembari lambaian tangan. Lantas ia menunjuk salah satu arah, Jiyeon tahu maksudnya. Kemungkinan bahwa Sehun sudah mengatakan terlebih dahulu agar meja paling sudut tidak di tempati orang lain. Sedangkan Sehun, pria itu masih bekerja. Cafe masih ramai, dan mereka akan belajar setelah semua meja dilayani tentunya.
"selamat datang" kata Baekhyun sembari meletakkan segelas minuman serta sepiring kue. Jiyeon mengikuti pergerakan pria itu. Baekhyun duduk di hadapannya.

"aku senang kau kemari lagi. Sehun yang mengatakannya, tapi apa hubungan kalian sudah membaik ?"
Baekhyun ingin tahu apa yang terjadi setelah beberapa hari itu. Sehun tidak mengatakan apapun, cenderung tutup mulut meskipun ia sudah memaksanya.
"begitulah" jawab Jiyeon mengambang.
"tapi, kau sudah menyukai Sehun ?"
Tiba tiba saja Jiyeon tersedak. Sehun yang berada di meja pelanggan menatap ke arah meja Jiyeon. Baekhyun tengah memberikan selembar tisue.
"aku .. aku tidak menyukai nya" elak Jiyeon. Ia menatap Sehun sekilas. Pria itu pergi menuju konter pemesanan.

EfflorescanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang