"kami ada urusan mendadak Jiyeon. Jadi aku akan meninggalkan mu dirumah sendiri"
Itu adalah pesan singkat yang dikatakan Hyungsik pagi pagi sekali bahkan sampai harus membangunkan Jiyeon yang masih tidur di atas kasurnya. Entah urusan apa, namun dengan kesadaran yang bahkan masih belum sepenuhnya pulih ia hanya menjawab dengan gumaman. Dan sekarang, ia bahkan baru tahu jika bibi juga mengambil libur mendadak karena putrinya yang sedang sakit.
"terimakasih ahjussi" kata Jiyeon sembari keluar dari dalam mobil. Ia berlenggang sendiri memasuki sekolah, entah tidak tahu kemana Soojung ataupun Suzy yang belum terlihat batang hidungnya.Tanpa Jiyeon sadari Sehun mengikutinya dibelakang, mereka hanya berpapasan tanpa sengaja. Sehun bahkan tidak terlihat ingin mendahului Jiyeon yang ada didepannya. Ia hanya mengamati, bagaimana Jiyeon bahkan terlihat merenggangkan otot ototnya. Saling mendiami hampir 3 hari bahkan memang sangat tidak menyenangkan, ia menyadarinya namun hanya ingin membuat Jiyeon jerah.
"ah!!"
Ia mengeluh ketika merenggangkan otot otot kakinya, memilih berhenti sesaat dan mengerutu kesal. Apa karena kemarin ia bahkan tidak melakukan perenggangan sebelum berenang."Jiyeon !!" panggil seseorang dari hadapan. Jiyeon sembari melambaikan tangan. Wanita itu terlihat sedikit memiringkan tubuhnya, melihat siapa yang berada dibelakang Jiyeon dan ia tersenyum tipis kala melihat jika itu Sehun.
"tunggu sebentar" lantas Jiyeon berlari ringan sembari tersenyum lebar. Memeluk wanita yang kini sudah ada didepannya.
"Sehun berada dibelakang mu sejak tadi" katanya berbisik.
"apa ?"
Nada terkejut terdengar, Jiyeon membalikkan tubuhnya. Dan benar ada Sehun yang bahkan kini tengah berbicara dengan salah satu teman sekelasnya.•
Kelas olahraga pun di mulai, Jiyeon bersama dengan yang lainnya bahkan sudah bersiap ke lapangan. Tiba tiba Soojung sudah ada disampingnya, berkata pada Jiyeon bahwa ia bertemu dengan Sehun kemarin malam. Dan dia bersama dengan wanita yang beberapa lalu mereka temui di sekolah.
"awal nya harus kah aku mengatakannya pada mu atau tidak tapi .."
"aku juga bertemu lagi. Sepertinya apa yang kau katakan mengenai wanita itu menyukai Sehun adalah benar"
Perkataan panjang Jiyeon membuat Soojung menghentikan langkah. Ia mencekal tangan Jiyeon juga."tunggu. Apa maksud mu ?"
Ia perlu mendengar lebih jelas. Dari awal, inti hingga akhir cerita. Bisa saja dipersingkat, tapi coba dengan bahasa yang ia pahami saja.
"dia datang ke butiq Minyoung eonni. Dan kami berkenalan"
"apa dia gila !! wanita itu benar benar ingin aku hajar, ah tidak.. seharusnya yang pertama kali aku hajar adalah Sehun"
Jiyeon tertawa sumbang mendengarnya, tapi kemudian ia menyadari bahwa Jiyeon bahkan diam tidak melakukan apa apa.
"Sehun, dia tahu jika aku menemui Myungsoo oppa. Dan kami bertengkar"
Soojung menghela nafas. Kembali menasehati Jiyeon malah terdengar seperti sebuah omelan, seharusnya Jiyeon benar benar memutuskan hubungan."kau yang salah, pergilah meminta maaf"
Ia hampir menarik Jiyeon agar datang menemui Sehun. Jika tidak mau ia dengan senang hati akan melemparkannya pada Sehun juga.
"tapi, dia berpelukan dengan Saejong saat aku berniat kembali menemuinya"
Seketika itu juga Soojung mengurungkan awal niatnya. Ia mengerjapkan mata, mengubah ekspresi wajah. Bertanya apa mereka berpelukan di flat Sehun.
"jadi, pria itu berselingkuh ?" tanya nya.
"sudah lha aku tidak ingin membahasnya" kata Jiyeon mengalihkan pembicaraan. Memilih berlari menghampiri teman temannya.
"Jiy !!" panggilnya. Berlari mengejar Jiyeon agar mereka kembali membicarakan hal sana.
"tidak perlu ikut campur Krys, jangan cemas" pesannya.•
"saya akan pulang dengan taxi" kata Jiyeon menghubungi supir pribadi yang tiba tiba saja tidak bisa menjemput Jiyeon pulang karena suatu alasan mengenai keluarga.
"jangan merasa tidak enak paman"
Kala ia akan mengakhiri panggilan, maka Jiyeon melihat Sehun yang bersama dengan wanita lain berdiri disebuah mobil berwarna hitam. Lantas Jiyeon memilih menghampiri mereka, lebih tepatnya jika ia menghampiri kekasihnya.
"Sehun" panggil Jiyeon pada pria yang bahkan memunggunginya.
Bukan hanya Sehun yang menoleh kala namanya dipanggil, namun Saejong yang bersama dengan Sehun juga menoleh pada Jiyeon.