Kini Jiyeon berada didalam tenda. Ia tengah mengepak beberapa barang yang kemarin ia bawah. Besok setelah sarapan mereka harus kembali ke Seoul, dan tentu akan mendapat libur dua hari sebelum kembali belajar.
"kau bertengkar dengan Sehun ?" tanya teman satu tenda.
Wanita itu mulanm nya diam saat Jiyeon juga berada disana. Mungkin, karena memang mulutnya gatal ia tidak bisa tidak untuk bertanya. Namun Jiyeon memilih acuh seperti biasa.
"tadi, aku sempat melihat Sehun menghampiri mu. Kalian terlihat berbicara cukup serius" katanya lagi."bukan urusan mu" jawab Jiyeon.
Namun wanita itu merasa belum puas. Ia kembali berujar, bahwa mungkin hubungan Jiyeon dan Sehun tidak bisa bertahan lama. Semua karena temprament Jiyeon yang buruk.
"aku benar benar ingin menyobek mulut mu" kata Jiyeon pelan.
"jika berlangsung lama, mungkin Sehun yang akan terus mengalah. Jadi untuk saran ku .."
Omongan wanita itu terhenti, tiba tiba saja Jiyeon sudah menarik rambut panjang wanita itu begitu keras. Membuat wanita itu berteriak kesakitan.Tak lama kemudian beberapa siswa berkerumun didepan tenda Jiyeon. Suara keributan itu memancing rasa penasaran, namun tidak ada satupun dari mereka yang bahkan ingin masuk kedalam.
"ada apa di tenda mu ?" tanya Minhyuk.
Soojung mengkat bahunya. Ia tidak tahu, namun berlawanan dengan Sehun yang segera berlari menghampirinya. Disusul dengan Minhyuk dan yang lainnya. Pria itu membuka tenda, menemukan Jiyeon yang berada diatas tubuh temannya. Dengan keadaan acakan acakan. Lantas segera ia menarik Jiyeon keluar.
"sialan !!" umpat Jiyeon kasar.
Ia memaki dengan bahasa asing secara sepontan. Hal itu malah membuat Soojung menahan tawa.Sehun yang mencoba menahan Jiyeon agar tidak kembali menyerang Naeun, ia harus menahan pundak 'kekasihnya'. Wajar jika keadaan Naeun lebih parah dari Jiyeon, karena bagaimanapun juga Jiyeon pernah juara taekondow bersama dengan Krystal.
"diam !!" teriak Sehun membuat semua orang terkejut seketika. Jiyeon yang memberontak ototmatis ikut terdiam. Begitupula dengan Naeun yang juga dipegangi oleh teman pria nya.
"dia yang memulai duluan Sehun"
Wanita itu membuka suara membela diri. Jiyeon mendegus mendegarnya, dengan kasar ia meminta agar Sehun melepaskan tangannya."wanita bajingan ini" umpat Jiyeon lagi sembari menyungar rambut kusutnya. Ia tertawa namun terdengar menyebalkan.
"jaga bicara mu Jiyeon"
"kenapa, kau tidak suka. Lepaskan Sehun !!" pinta Jiyeon lagi kala pria itu menyentuh lengannya.
"kau tidak akan percaya dengan omongan ku bukan. Jadi tidak perlu mendengar apapun dariku" kata Jiyeon kala ia berbalik arah menatap ke arah Sehun. Pertengkaran ini dilihat banyak siswa, namun Jiyeon kembali acuh seperti biasa. Ia memilih pergi menyenggol pundak Sehun tanpa berkata kemana tujuannya.•
Malam menjelang, maka selama itu Jiyeon bersama dengan Suzy dan Soojung saja. Sehun tidak mendatanginya, berusaha minta maaf atau membujuk. Begitupula dengan Jiyeon, ia tidak perlu repot untuk menjelaskan alasan kenapa dia bertengkar. Kehebatan Jiyeon yang patut diakui oleh teman temannya ialah tahan dengan sikap dingin dan acuhnya. Kepergian Jiyeon setelah bertengkar yakni menuju hotel terdekat. Suzy sempat berhasil mengejarnya, hingga ia pun berhasil satu taxi dengan Jiyeon. Mulanya Jiyeon berfikir akan menginap di hotel, namun Suzy melarangnya. Berkemah bukan lha tidur di kasur empuk, dan Jiyeon tidak bisa melanggar aturan sekolah mereka.
Jadi, dengan senang hati Suzy menawarkan sukarela untuk menemani Jiyeon menenangkan diri. Dan ketika jam 7 malam menjelang mereka kembali ke camp. Mengabaikan makan malam disana, karena mereka kembali setelah makan malam di hotel.
"kau meninggalkan ponsel mu ?" tanya Suzy
Jiyeon meraba saku nya, baru sadar jika ia meninggakkan nya didalam tenda.
"apa Krytsal mencariku ?"
"Hyungsik oppa tidak bisa menghubungi mu"
Mereka sampai di tenda Jiyeon. Semua temannya tanpa terkecuali mungkin kini masih menikmati makan malam."aku sudah bilang dengan teman ku, jadi kau bisa tidur di tenda ku dengan Soojung"
"baguslah. Setidaknya kau menyelamatkan mereka" jawab Soojung yang ternyata berada didalam tenda kala Jiyeon membuka nya.
"kau tidak makan malam ?"
"seseorang membawah kannya untukku" kata Soojung sembari menunjuk pada kotak makan berisi salad yang hampir habis dilahap.
Jiyeon mengambil tas berisi pakaiannya, disusul dengan Soojung juga.
"aku tidak yakin malam ini kita akan tidur" katanya.
Suzy tertawa, mereka berjalan beriringan. Yang dikatakan Soojung tidak sepenuhnya salah, kemungkinan mereka akan tidur larut karena terlalu banyak bicara.