Chapter 5

1.1K 77 5
                                    

[Phi Kan, J ingin bertemu]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Phi Kan, J ingin bertemu]

'Dimana?'

[Rumah J]

'Apakah itu baik?'

[Tidak ada orang di sini]

'Kalau begitu sampai jumpa.'
.
.
.
"Membaca buku?" Aku menyapanya ketika aku melihat tumpukan buku di atas meja di kamar Nong J.

"Ya, bersiaplah untuk ujian." Kata anak sekolah menengah

"Fakultas apa?"

"Dokter."

"Waw hebat"

Nong tersenyum malu, menerima pujian sebelum menceritakannya

"Melihat seperti ini, aku seperti pandai belajar."

"Kalau tidak, apakah kamu juga baik?" Aku menggoda

"Phi Kan!"

Nonv menepuk pundakku dengan tangannya Aku duduk sambil menertawakan orang yang malu.

"Kenapa kamu malu?"

Aku berpikir sambil mendekat orang lain untuk dipeluk. Nong J adalah anak yang lucu baik dalam penampilan maupun kepribadian. Betapa senangnya jika aku bisa mencintai J?

"Phi Kan" seru Nonv saat aku menggoda wajahnya di leher. Hari ini dia memakai kaos dan celana pendek seperti di rumah.

Aku mencium sudut lehernya yang panas sebelum sampai ke mulut yang lembut. Nong J pasti anak yang baik seperti yang disebutkan. Pasalnya, ciuman yang canggung pada awalnya berubah menjadi ciuman yang begitu manis hingga nyaris meleleh. Aku mendorong tanganku ke atas dadanya. Nong J mengerang dengan wajah menggoda. Aku melirik untuk melihat tas sekolah kulit datar sebelum aku melihat ke meja siswa sekolah menengah.

"Bisakah aku memakai seragam sekolah?"
Kataku sebelum aku memalingkan wajah dari pipinya yang merah sebelum bertanya

"Apakah kamu menyukainya?"

"Hmm, aku suka lepaskan saja."

Nong J tertawa sampai tertawa mendengar jawabannya. Sebelum bangun berganti seragam sekolah, celana biru. Aku menarik napas dalam-dalam saat melihat paha putihnya.

"Celana pendek"

J menatap celananya, yang tidak lebih pendek dari teman sekelasnya.

"Normal." katanya sambil duduk di tempat tidur. Aku melihat kaus kaki putih yang dikenakan Nong. Beri aku perasaan yang baik seperti mahasiswa dan pelajar sekolah menengah

"Di mana kamu duduk, kencangkan lutut mu"

Saya pindah untuk melihatnya, menahan, dan memisahkan kedua kakinya. Celana pendek biru diangkat hingga bagian paha terlihat. Aku melihat ke bagian yang sedikit menggembung, mendorong celanaku ke atas. Nong J sangat malu sampai telinganya benar-benar merah.

[END] Man in Tinder #กันต์และกันย์ [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang