Chapter 37

1.1K 58 3
                                    

Co-translator Parkhea91 🍤🥘

Karena cinta... jadi itu menyakitkan.

Karena cinta... merasakan bahagia, untuk menjadi bahagia

Dan karena cinta, kita saling memiliki di sini.

- Kan POV

Bagiku, cinta adalah sesuatu yang semua orang sudah tahu. Tapi makna cinta yang kita miliki bisa saja kita lihat dari sudut pandang yang berbeda. Beberapa orang mungkin memiliki cinta lebih banyak, cinta lebih sedikit, cinta yang memberi, cinta yang egois. Mencintai lalu melukai orang lain dan akhirnya melukai diri sendiri. Makna cinta yang baik bagiku adalah bisa mencintai, dan itu akan menjadi cinta yang benar-benar baik jika orang itu juga mencintaiku dengan setara. Aku dulu tidak tahu bagaimana mencintai tetapi sekarang aku tahu bahwa aku sangat beruntung.

"Kan."

Aku meletakkan barang-barangku di lemari dan berbalik untuk melihat orang yang baru saja selesai mandi tapi terus berputar-putar seolah mencari sesuatu.

"Ada apa?"

"Dimana kemeja putihku?"

"Yang mana?"

"Kemeja putih lengan pendek yang kerahnya agak kaku."

Aku berpikir sejenak sebelum menjawab.

"Oh, aku mengirimnya untuk dicuci lagi. Son tidur di atasnya, sehingga penuh dengan bulunya." Kataku, sambil melihat kucing putih berbulu yang berbaring di ruang tamu di luar.

"Apakah dia masuk ke lemari?"

"Iya, sangat nakal. Bagus aku membukanya, jika tidak dia akan berubah menjadi hantu kucing di dalam lemari."

Aku tertawa. Kemarin aku membuka ruang ganti dan menemukan kucing yang sedang duduk di dalam lemari lagi karena dia bisa masuk dan tidak bisa keluar. Awalnya aku tertawa, setelah tertawa aku kasihan. Aku telah mengatur pakaian berantakan di lemari yang telah di buka oleh pria itu, berbalik dan memberinya kemeja krem lengan pendek sebagai gantinya. Virgo memasukkan tangannya ke lengan bajunya. Jadi aku mengancingkan kancingnya. Melihat di dadanya ada kissmarkku dari semalam, aku menjadi panas sendiri.

"Apa yang membuatmu malu?" Tanyanya sambil tertawa. Lengan Virgo melingkari tubuhku dan menggenggamnya erat.

"Biarkan aku pergi mandi." Kataku pada pria yang membungkuk dan mencium keningku. Virgo menarik tangannya dariku, dia tersenyum tetapi tidak mengatakan apa-apa lagi.

"Minggu depan, P'Nong akan kembali ke provinsi. Aku harus memasak nasi sendiri." Kataku kepada Khun Chai yang sangat menyukai masakan dari P'Nong .

"Bagus kamu bisa masak sendiri." Kata Virgo, membalikkan badannya.

"Tunggu, aku pikir kamu komplain jika aku memasak, karena terlalu pedas untukmu." Tegasku karena setiap kali aku memasak, Virgo akan selalu mengkomplain. Bahkan Sukiyaki yang kupikir hambar, Virgo juga menganggapnya pedas.

"Itu benar."

"Kalau begitu, Khun Thanakorn akan memasak untuk dirinya sendiri." Aku tertawa sarkastik.

"Bersiaplah untuk memanggil Rumah Sakit."

Aku menatap orang yang tercengang. Sebuah tangan besar terulur untuk membelai pipiku dengan lembut.

"Apa yang kamu lihat, apa kamu ingin aku membantumu mandi?" Katanya, jadi aku berpura-pura untuk menarik tanganku dan berkata.

"Pencari masalah."

.

.

.

Krtika aku sedang merakit rumah kucing yang aku pesan dari Internet, Virgo berjalan untuk menyenggolku.

[END] Man in Tinder #กันต์และกันย์ [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang