1. START FROM HERE

447 26 3
                                    

"STOP CALLING ME AS YOUR GIRLFRIEND. COZ I AM NOT," teriak Kira tepat di depan muka Ryan.

"Aku cuma bercanda Kira. Lagipula kenapa sih. Biasanya juga kamu diem aja," balas Ryan tenang.

"Karna kita emang nggak pacaran Ryan. Jangan bilang selama ini kamu nganggep kita pacaran?" Ujar Kira.

Ryan terdiam.

"Gosh. Really? Selama ini kamu berpikir kita pacaran? Gila kamu!!!" bentak Kira dan dia pun pergi meninggalkan Ryan dengan hati yang kesal luar biasa.

Percakapan Kira dengan Ryan terhenti saat tubuh gadis berparas judes itu terbangun dari tidurnya. Ah, cuma mimpi. Benar-benar mimpi yang sangat ia harapkan menjadi kenyataan. Memperjelas hubungannya dengan teman dari kecilnya itu.

∞∞∞

Pagi itu adalah hari pertama masuk sekolah setelah liburan kenaikan kelas, hari dimana siswa siswi SMA Cendekia akan mendapatkan teman baru untuk berbagi kelas selama satu tahun kedepan. Banyak yang berharap akan berada di kelas yang sama dengan seseorang yang disukai atau bahkan menghindari orang yang kurang disukai.

Papan pengumuman sekolah hampir tidak terlihat dikarenakan banyaknya siswa yang berkumpul saling dorong didepannya. Beberapa orang saling teriak senang seketika langsung berhambur memeluk temannya masing-masing. Muka cemberut dari beberapa orang pun juga terlihat diantara gerombolan itu.

Ryan nampak tak senang dihadapan Kira, setelah ia berhasil keluar dari kerumunan orang yang masih berusaha mencari nama mereka.

"Kita nggak sekelas yah?" tanya Ryan kepada Kira

Kira hanya memutar bola matanya, menghembuskan nafas lalu berjalan meninggalkan kerumunan menuju kelas barunya, entah ia merasa sedih tidak lagi satu kelas dengan Ryan atau malah merasa lega. Dia merasa hubungannya dengan Ryan tidaklah lagi sehat, ia muak dengan semua perilaku Ryan kepadanya.

Bukan karena Kira membenci Ryan, bukan. Hanya saja sudah cukup selama 2 tahun dia sekelas dengan Ryan, dan sudah cukup juga dengan semua ke posesif an Ryan. Entah apa sebenarnya hubungannya dengan Ryan, Ryan dan seluruh temannya yang menganggap mereka pacaran sementara Kira tidak. Dia hanya dari kecil tumbuh bersama Ryan, mereka bertetangga, pulang pergi sekolah bersama hanya itu. Tidak ada kata pacaran yang terucap dari bibir Kira.

Kira sudah duduk dibangku paling belakang dekat jendela di kelas barunya. Sendiri karena memang satu meja dan satu kursi untuk masing masing anak.

Seketika Kira mematung saat seseorang memasuki ruangan kelas, matanya tertuju pada seorang pemuda berperawakan tinggi dan tampan yang sedang tertawa sambil merangkul temannya. Tiba-tiba dadanya berdebar lebih cepat daripada biasanya. Sejenak ia terlupa akan rasa dongkolnya kepada Ryan.

"Iya, dan gue cuma ngeliatin cengo ke mereka. Parah sih si Panji emang," kata pemuda berambut hitam kelam yang tersisir rapi ke belakang kepada temannya yang berambut coklat berantakan.

"Gue kalo jadi lo udah gue tendang si Panji,,," ucapan pemuda berambut coklat berantakan terhenti saat dia tidak sengaja tersenggol oleh Ryan yang berjalan buru buru ke meja Kira

Kira menghela nafas panjang seraya menatap Ryan yang sudah berada tepat di depannya, "ada apa?" tanyanya.

"Sumpah, aku sedih banget nggak sekelas ama kamu lagi," keluh Ryan.

"Nggak usah lebai deh Yan."

"Tapi Ki, kamu kan tau aku nggak bisa ngapa ngapain kalo nggak ada kamu."

"Lo nggak bakal mati gara gara nggak sekelas ama gue," bentak Kira keras. Sedetik kemudian dia tersadar kini seluruh kelas melihat kearahnya. Ditariknya lengan Ryan keluar kelas melewati dua pemuda tadi yang kini tengah menatap kepergiannya dengan heran.

SEIRIOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang