9. TITIK TERANG DI LANGIT MALAM

80 12 18
                                    

Kira mengedarkan pandangannya melihat dekorasi gedung apartment tempat dimana Rius tinggal. Mewah dan berkelas. Kira tidak heran karna Rius adalah anak orang kaya dan semua orang di sekolahnya tau akan hal itu. Jadi sah-sah saja ia tinggal di gedung apartment yang sangat mewah ini.

"Ri, kenapa kamu lebih milih tinggal di apartemen?" tanya Kira penasaran setelah ia dan Rius naik lift yang sepertinya privat itu.

Rius menoleh, "Karena aku sama mama nggak suka tetangga."

"Kenapa?"

"Gue dulu pernah tinggal di perumahan gitu Ki, yang punya banyak tetangga. Banyak banget gosip yang enggak-enggak tentang keluarga gue. Kepo banget urusan keluarga gue. Gue ama nyokap nggak betah deh. Terus akhirnya mutusin pindah ke apeartemen aja."

Mereka sampai, di lantai 20. Hanya ada dua unit apartemen di lantai 20. Kira menarik nafasnya panjang, untuk pertama kali dalam hidupnya ia akan bertemu dengan orang tua dari pacarnya. Jantungnya berdegup kencang, sampai-sampai tanpa memegang dadanya pun Kira dapat mendengar detak jantungnya sendiri.

Rius menggandeng tangan Kira dan mengajaknya untuk masuk setelah ia memasukan kode pin apartemennya.

"Maaa... aku bawa temen buat mama," teriak Rius begitu ia menutup pintu apartemen.

Seorang wanita yang sangat cantik berambut coklat panjang dan lurus dengan poporsi tubuh yang kurus tinggi dan langsing muncul menyamput Kira dengan sebuah pelukan, mengabaikan anak laki-lakinya. Terlihat ada tatto di lengan kirinya, terukir dengan cantik tertulis 'SEIRIOS'. Benar kata Rius kalo mamanya tidak kalah dengan Gigi Hadid.

"Jadi ini yang bikin anak aku senyam senyum sendiri di kamar tiap pulang sekolah," ujar Elia-mama Rius- sambil mengamati wajah Kira dengan seksama.

Kira tidak tau harus menjawab apa mendengar kata sambutan dari mama Rius yang bukan sebuah pertanyaan.

"Mama ah jangan buka aib dong. Baru ini, pacarannya," rengek Rius meminta mamanya untuk menjaga sikapnya agar tidak terlalu blak-blakan di depan Kira. "Kenalin Ki, ini nyokap gue."

"Saya Kira tante," sapa Kira sopan sambil meraih tangan Elia dan menciumnya.

"Cantik ya. Pantas Rius suka," goda Elia sambil melihat anak laki-lakinya," sini masuk sayang."

Sebuah ruangan yang sepertinya ruang tamu dan ruang keluarga tanpa sekat yang sangat luas dengan gaya minimalis modern langsung menyapa Kira begitu memasuki aparetemen lebih dalam. Kesan pertama begitu Kira memasuki rumah Rius ini adalah nyaman. Banyak kursi yang enak diduduki dan ditiduri di berbagai sudut rumah. Sebuah kitchen set yang cantik dengan meja bar yang tinggi menarik perhatian Kira, seperti nya mama Rius sedang memasak sesuatu.

"Tante lanjutin masaknya dulu ya sayang. Kamu sama Rius dulu." Elia meninggalkan Kira dan berjalan ke arah dapur.

"Ke kamar gue yuk. Gue mau nujukin sesuatu!" ajak Rius.

"Ngapain ke kamar?" tanya Kira sedikir was-was.

"Gue nggak bakal nagapa-ngapain elo kok. Tenang aja."

Kira akhirnya mengikuti Rius menuju kamarnya di salah satu sisi ruangan, untuk sampai di kamar Rius terdapat undakan yang membuat kamar Rius memiliki posisi lebih tinggi di banding ruang tamu dan dapur.

"Welcome to my kingdom."

Kira sedikit terpana melihat dekorasi kamar Rius yang sangat artistik dengan gambar-gambar dan lukisan yang ditempel di berbagai sisi kamar. Kamar Rius cukup besar dengan warna dominasi hitam. Lukisan dan gambar-gambar di dinding yang colorful memainkan peran membuat kamar Rius menjadi lebih ceria. Di sudut kamar terdapat sebuah rak besar berisi buku, album-album musik dan beberapa pernak-pernik action figure dengan dua kursi malas nan empuk yang sepertinya digunakan untuk membaca buku.

SEIRIOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang