8| Bantuan

3.1K 554 59
                                    

"Oh Atsumu, kau sudah sehat?"

"Ohoho tentu saja! Aku akan mati kalau tidak bermain voli." Aran menyipitkan matanya lelah akan jawaban Atsumu.

"Lebih baik begitu." Timpal Osamu.

"Apa maksudmu teme?! Harusnya kau yang mati duluan setelah itu baru diriku."

"Kau tak ingat pepatah, old first?"

"Pepatah macam apa itu?"

"Oi oi hentikan, kalian berdua keluar dari genre!" Tegur Ginjima.

Padahal anak-anak lain masih berkumpul diambang pintu ingin menonton ritual klub voli pria Inarizaki. Dengan berat hati pun mereka bubar satu persatu.

Beruntung latihan pagi hari ini dilakukan dengan tenang dan damai sebab ada pelatih Kurosu yang mengawasi mereka.

"Kalian berdua berhenti saling menatap seperti anjing yang kelaparan." Ucap pelatih Kurosu disaat melihat Miya kembar saling menatap sinis. Ia memijit pelipisnya pusing dengan kelakuan si kembar.

"Dasar anjing-anjing liar."

Usai latihan, Miya kembar dan kawan-kawan pergi ke ruang ganti. Dimana hal rusuh kembali terjadi. Atsumu mengejar adik kembarnya seraya membawa ember. Pasalnya si Osamu iseng memasang ember kosong di atas pintu, begitu ada seseorang yang masuk ke ruang ganti pasti ember itu akan jatuh terkena kepala. Dan tepat, Atsumu yang masuk pertama kali.

"Berhenti sialan!" Teriak Atsumu.

Bukannya Osamu, Atsumu malah yang berhenti. Sebab ia melihat Shinsuke yang berbincang dengan Aran disana.
Begitulah trik Osamu agar Atsumu kalah darinya.
Atsumu menyerah, tak mau berurusan dengan adik biadapnya itu.

"Mengejar Osamu saja nyerah, bagaimana kau mau mengejar (Name)?" Timpal Suna.

"Aku tidak akan menyerah soal (Name)-chan!!" Jawab Atsumu.

"Pembohong."

Pasalnya Atsumu selalu berkeluh kesah masalah (Name) kepada Suna ataupun Ginjima. Entah (Name) yang mengabaikannya, tak menganggapnya, atau bahkan tak menerima keberadaannya.

"Mengajak (Name) berkencan memang susah."

"Oi!"

"Itu terlalu jauh bodoh, ajaklah berteman terlebih dahulu." Kata Suna menasehati Atsumu.

"Bagaimana caranya?" Tanya Atsumu, Suna dan Ginjima auto melongo soal itu.

"Kau ini hobi tebar pesona sana sini, tapi pengecut."

"Nandato?!"

"Hei Suna, bukan pengecut tapi begitulah Atsumu." Sahut Ginjima.

"Jadi gimana?"

Suna berhenti bermain ponsel dan dan duduk berhadapan dengan Atsumu.

"Begini.. ekhem! (Name) datanglah ke rumahku, aku akan memberimu kehangatan."

"Oi yameroo!!" Malah Ginjima yang protes sambil menutup kedua telinganya. Sedangkan Atsumu hanya mengangguk-angguk mengerti.

"Nah, setelah itu ajak dia un─"

"BERHENTI MERACUNI PIKIRANKU SUNA!" Teriak Ginjima frustasi.

Atsumu memasang wajah seolah "Kau ini kenapa?"

Suna mendecak, "Ajak Rui dipihakmu. Itu yang terpenting."

***


Atsumu melaksanakan apa yang disarankan oleh Suna. Waktu istirahat tiba ia berniat untuk mendatangi kelas (Name) dan timing Atsumu pas sekali, ia berpapasan dengan (Name).

WYBM? | Miya Atsumu [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang