Hari senin, hari yang menyebalkan.
Hari senin, hari yang membahagiakan.
Diantara dua opsi itu Atsumu memilih opsi yang pertama. Sebab ia sama sekali belum mendapatkan nomor ponsel (Name). Hal ini terjadi bukannya (Name) yang sok jual mahal, tetapi perilaku Atsumu yang berlebihan maka dari itu (Name) ragu dengan Atsumu. Contohnya yang pertama, ketika (Name) tengah berada diruang musik untuk pelajaran pertama tiba-tiba Atsumu sudah ada didepan piano. Ia menekan tuts-tuts balok piano dengan sembarangan sembari menyanyikan lagu yang menyeruakkan telinga.
"Hei cantikku, beritahu aku~"
"Berapakan nomormu~"
"Hei gadisku, ku ingin mendengar suara merdumu~"
Begitu abstrak lirik yang dinyanyikannya, Atsumu selalu memanggil nama (Name) diakhir lirik. Sungguh memalukan.
Sebelum ia terkena marah oleh (Name), Atsumu sudah kena usir oleh guru musik sebab membuat kegaduhan dipagi hari.Kedua, ketika (Name) ingin mengambil minuman dari vending machine, tiba-tiba Atsumu berada didekatnya dan menyerahkan sekaleng soda dengan paksa. Tapi, (Name) tidak meminumnya melainkan memberikannya pada Rui. Rui membelalakkan matanya disaat melihat secarik kertas yang tertempel di kaleng soda.
"Hei cantik, berikan nomormu!"
Dan sekarang usaha yang terakhir, Atsumu sudah menyiapkan hal yang menurutnya mengejutkan bagi (Name).
Ia bahkan membolos dipelajaran pertama demi melakukan ini.
Keberadaan (Name) yang ia tunggu-tunggu telah tiba, Kamisama kali ini mengabulkan doa Atsumu.
Dikala (Name) melewati koridor, Atsumu diam-diam mengikutinya.Atsumu menarik tangannya kedepan untuk menutup mata (Name). Sang gadis yang terkejut langsung menarik pula tangan Atsumu dan merubuhkannya.
(Name) terkejut kala melihat benda apa yang baru saja dia banting."Aduh punggungku, itaii!! (Name)-chan nande?!" Rintih Atsumu seraya memegangi punggungnya.
"Gomen." Balas (Name), gadis itu masih menggenggam tangan Atsumu dan tak sengaja melihat seseret tulisan ditelapak tangannya. Begitu membacanya (Name) menghela napas.
"Apa aku mirip dengan orang cabul sehingga kau membantingku seperti karung beras huh?"
"Iya." Atsumu melongo, berhenti merengek. "Kenapa kau lakukan hal ini?" Tanya (Name) sambil mengangkat telapak tangan Atsumu yang bertuliskan,
"Berapa nomor ponselmu, cantik?"
"Apa kau tidak mengerti bahasaku (Name)-chan? Jelas-jelas aku meminta nomor ponselmu!" Atsumu secara tak langsung mengatai (Name) bodoh.(Name) mendengus, "Sebelum itu, aku minta tolong padamu."
Mendengar itu Atsumu langsung bersemangat. "Tentu! Katakan saja padaku!!"
"Tolong diam."
Krakk.. itu bukan suara hati yang patah tapi suara Atsumu yang membeku.
(Name) berjalan meninggalkan Atsumu yang masih membisu. Hari yang menyenangkan bukan?
Istirahat tiba, kali ini (Name) pergi ke koridor kelas 3 untuk urusannya. Sebelumnya Rui sudah menawarkan diri untuk menemaninya, tapi (Name) menolak. Ia tak ingin Rui mengetahui masalahnya seperti sekarang ini, ketika (Name) baru saja sampai dikoridor untuk mencari kelas yang ia tuju, tiba-tiba seseorang mendorongnya dari belakang. Bungkusan yang (Name) bawa pun ikut terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
WYBM? | Miya Atsumu [END] ✓
FanficTentang perjuangan Atsumu menaklukkan hati seorang gadis. (Miya Atsumu X Readers) Warn : - ooc - typo Haikyuu!! © Haruichi Furudate - Start : 08-02-2021 - Finish : - [On going] #1 in Ginjimahitoshi (17-03-2021) #1 in Kageyamatobio (28-04-2021) #1 in...