32| Sebuah Rahasia

1.7K 312 66
                                    

"KASUMI ARIMURA?!"

Osamu langsung membekap mulut saudaranya. Teriakannya mengundang perhatian, apalagi Atsumu telah meneriakkan nama seorang model terkenal.

"(Name)-chan, a-anak Kasumi-san model itu?  Tidak dapat dipercaya!"

Osamu mengangguki ucapan Atsumu, "Begitulah yang ku dengar."

"Tapi marga (Name)-chan Kasumi janai." Bingung Atsumu.

"Bakana, mana mungkin seorang model terkenal mengaku kalau dia mempunyai anak dalam hubungan terlarang." Atsumu terkesiap mendengarnya.

"Mainichi, (Name) menerima perlakuan kasar dari ibunya." Sahut Suna yang tiba-tiba muncul dari belakang Osamu, sampai Osamu kaget dan jatuh mencium tanah.

Lain dengan Atsumu yang membisu.

Ingin sekali Osamu memukul Suna, tapi ingat situasi.

"Soshite Mainichi, dia menahan semuanya. Hitori de." Tambah Osamu sendu. Lelaki itu masih terduduk diatas tanah.

"Sering terjadi keributan dirumahnya, itu yang ku dengar dari tetangganya." Jelas Suna, "Aku terlambat menyadarinya, Sonotoki ketika aku mengantar (Name) pulang, terlihat jelas raut wajahnya yang ketakutan."

"Dan Kasumi-san, menatap benci padaku." Imbuh Suna.

"Kenapa seperti itu?" Tanya Osamu.

"Mana kutahu."

"Makanya cuci muka mu!"

"Hah?" Suna heran dengan pengucapan Osamu yang tidak nyambung.

"Mungkin dia terganggu dengan wajahmu yang merusak pemandangan."

"Daripada wajahmu yang mirip onigiri."

Osamu dan Suna malah berdebat, tidak mengerti situasi sama sekali. Tapi mereka seperti itu berniat untuk menghibur Atsumu yang nampaknya kecewa. Kan bagus kalau ia ikut nimbrung dan adu mulut, seperti yang biasanya.

Namun usaha mereka gagal, sebab Atsumu masih diam saja seperti manequin challenge.

Tapi beberapa menit kemudian lelaki itu tiba-tiba berdiri dan berniat pergi.

"Tsumu!" Osamu memegang bahu saudaranya untuk menahannya.

"Tolong dia, demi aku.. demi kita."

Atsumu tidak menjawab, lelaki itu pergi tanpa sepatah kata pun.

"Apa dia bakal baik-baik saja?"

"Mungkin." Jawab Osamu ke Suna.

Atsumu berjalan tanpa arah. Memikirkan (Name), masalah (Name), kebohongan (Name), dan penderitaannya yang lain. Lama-lama dirinya bisa ikut depresi jika terlalu memikirkannya.

Masalah (Name) sudah seperti masalah baru baginya.
Tapi ia harus apa dengan situasi ini? Ia ingin bicara dengan (Name).
Dan juga rasanya tidak enak jika membahas masalah kelam yang bersifat pribadi. Tapi apa boleh buat, Atsumu ingin menyelamatkannya, Atsumu ingin mendengarnya langsung dari (Name). Tak peduli kalau ia dibilang keras kepala.

Disinilah Atsumu berakhir, dikedai ramen tempat kerja sambilan (Name). Kakinya bergerak sendiri seolah menuntunnya pergi kesana.

"Oh Atsumu-kun kau datang?" Sambut nenek Kaoru pemilik kedai.

"Hai' Kaoru-san."

"Kenapa kau jarang datang? Apa (Name)-chan mencampakkanmu?"

Atsumu terkekeh, "Iya, dia mencampakkanku."

"Astaga (Name)-chan itu.. Akan kubujuk dia! Jadi, segeralah berbaikan ya!" Ucap nenek Kaoru menyemangati Atsumu. "Tapi sayang, dia jadi jarang kesini."

WYBM? | Miya Atsumu [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang