•••••
Pagi ini Lalisa dan Jungkook sudah sampai di Paris. Mereka menginap dicabang hotel milik Jungkook yang berada di Paris. Hotel ini sangat identik dengan gaya mewah dan elegan, hotel ini juga masuk jajaran hotel berbintang yang sangat di minati.
Saat ini Lalisa sedang merias dirinya. Dia baru saja selesai mandi setelah menempuh perjalanan panjang.
Bathrobe masih terpasang di badan nya, dia masih terus mengoleskan lisptik merah menyala di bibirnya. Saat sedang sibuk memoles bibirnya, tiba-tiba seseorang masuk tanpa memencet bel dahulu.
Ketika melihat seseorang yang masuk tanpa izin, Lalisa hanya mendengus. "Aku tahu bahwa hotel ini milikmu. Tapi, jangan masuk sesukamu. Bagaimana jika aku sedang telanjang." Lalisa menatap datar Jungkook di pantulan cermin depan nya.
Jungkook mengerutkan alis saat mendengar Lalisa marah. "Kenapa?" Jawabnya acuh, dia berhenti tepat di belakang Lalisa dan menatap Lalisa lewat cermin didepan nya.
Mereka saling menatap tajam lewat cermin didepan nya. "Apa kau gila? Kau tak boleh masuk ke kamar seorang wanita tanpa izin!" Nada bicaranya terdengar meninggi. Dia sangat kesal dengan laki-laki ini.
Jungkook masih terus menatap nya datar, dia tak menunjukkan raut apapun. "Aku hanya masuk kedalam kamar istriku. Kenapa kau sangat marah seperti ini?"
Oh lihatlah wajah menyebalkan nya saat mengatakan kalimat menjijikkan seperti itu, rasanya Lalisa ingin melempar parfum didepannya tepat dikepala Jungkook. Atau paling tidak, mencakar wajahnya yang sialan itu.
"Berhenti omong kosong Mr.Jeon! Ada perlu apa kau kesini?" Lalisa kembali sibuk dengan kegiatannya, dia mengoleskan lipgloss sebagai penutup dari kegiatan meriasnya.
Tanpa menghiraukan bahwa masih ada laki-laki dibelakang nya. Dia membuka handuk yang melilit dikepalanya. Rambutnya yang belum sepenuhnya kering perlahan menjuntai ke bawah, dia bisa merasakan sisa-sisa tetesan air dari rambutnya itu mengalir melewati leher nya.
Jungkook masih belum bergeming, dia masih sibuk memperhatikan gadis didepannya. Raut wajah nya sulit dibaca, dia hanya memasang wajah datar tanpa ekspresi.
"Hey! Apa aku bicara dengan zombie?" Lalisa mengibaskan tangannya didepan wajah Jungkook.
Jungkook kembali mendapatkan kesadarannya saat Lalisa sudah berdiri di depan nya. Aroma coklat mulai menyeruak masuk ke indra penciumannya.
Dia menatap manik hazel Lalisa lekat. "Aku hanya ingin mengabari, pertemuan dimulai jam 7 malam." Jawab Jungkook masih tetap menatap Lalisa lekat.
Lalisa mengerutkan alis nya sesaat, lalu dia hanya mengangguk untuk menanggapi perkataan Jungkook. Setelahnya dia berjalan ke arah lemari, memilih pakaian yang cocok untuk hari ini.
"Aku akan pergi sebentar. Aku hanya ingin jalan-jalan didekat sini." Ucapnya tanpa menoleh ke arah Jungkook, dia masih sibuk memilih pakaian yang akan digunakan.
Jungkook berjalan ke arah Lalisa. "Baiklah, aku hanya ingin mengingatkan satu hal."
Tangan Lalisa berhenti memilih pakaian saat mendengar perkataan Jungkook. Dia segera membalikkan badan nya, tapi karena Jungkook berdiri tepat dibelakang nya. Dahi mulus nya membentur dada bidang Jungkook.
Jungkook menarik pinggul Lalisa agar lebih dekat dengan nya. Mata Lalisa melotot saat melihat tangan Jungkook melingkar di pinggang nya.
Belum sempat dia protes, Jungkook sudah mengecup bibirnya singkat.
"Kau ini galak sekali. Aku hanya ingin mengingatkan bahwa kau tak boleh berpenampilan seperti ini didepan laki-laki lain, selain suamimu." Bisik Jungkook seduktif. Lalisa hanya menatap tajam manik onynx milik Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
contract marriage // lizkook
FanfictionMereka hanya perlu bersikap layak nya pasangan suami-istri di depan banyak orang. Namun setelah menginjak pekarangan mansion nya, mereka akan kembali menjadi orang asing. Ketika Jungkook membutuhkan peran Lalisa sebagai istri-nya, Lalisa bisa dengan...